Headline
Indonesia optimistis IEU-CEPA akan mengerek perdagangan hingga Rp975 triliun.
Indonesia optimistis IEU-CEPA akan mengerek perdagangan hingga Rp975 triliun.
Tiga sumber banjir Jakarta, yaitu kiriman air, curah hujan, dan rob.
GUNA mengantisipasi perkembangan transportasi publik DKI Jakarta, PT Trans-Jakarta segera mempercepat penambahan jumlah armada bus listrik mereka.
Rencana ini didukung percepatan penerbitan plat kuning untuk uji coba bus listrik dan penyesuaian spesifikasi untuk uji coba oleh Kementerian Perhubungan.
Hal itu disampaikan Kepala Divisi Sekretaris Perusahaan dan Humas PT Transportasi Jakarta (Trans-Jakarta) Nadia Diposanjoyo saat menanggapi pertanyaan mengenai perkembangan penggunaan bus listrik.
“Baru kemarin kami bertemu Menteri Perhubungan dan mendapat back up penuh untuk penggunaan bus listrik,” kata Nadia dalam keterangan tertulis, Rabu (11/9) malam.
Dalam pertemuan itu, jajaran PT Trans-Jakarta yang dipimpin Direktur Utama Agung Wicaksono dengan Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, terdapat tiga poin yang menjadi arahan di antaranya percepatan penerbitan plat kuning untuk uji coba bus listrik, percepat dan perbanyak realisasi bus listrik, dan dispensasi terhadap ketidaksesuaian spesifikasi pada saat uji coba.
Baca juga: Kadishub DKI Sebut Sosialisasi Ganjil Genap Sudah Sangat Masif
Menurut Nadia, saat ini, sudah tersedia bus listrik merek MAB (Mobil Anak Bangsa) dan BYD dengan distributor resmi Bakrie Autopart yang sedang dalam jadwal uji coba.
Setelah Peraturan Presiden No 55/2019 tentang Mobil Listrik terbit, Trans-Jakarta akan menguji coba berbagai merek bus pabrikan dari berbagai negara dunia seperti Eropa, Amerika, dan Asia.
“Tujuannya mengetahui spesifikasi dan ketahanan merek tertentu terhadap cuaca, kondisi jalan, pola lalulintas, dan berbagai kondisi lain yang ada di Jakarta, termasuk uji coba terhadap genangan tertentu," tutur Nadia.
Trans-Jakarta berencana mengganti bus berbasis bahan bakar fosil dengan sepenuhnya menjadi bertenaga listrik secara bertahap.
“Kita ingin menekan semaksimal mungkin tingkat emisi yang dihasilkan transportasi publik,” ujarnya.
Realisasi penambahan mobil listrik akan dilakukan setelah masa uji coba selesai dan Trans-Jakarta konfiden terhadap garansi, ketangguhan merek, kesiapan suku cadang, perawatan, pemeliharaan, kesanggupan untuk transfer knowledge bagi para mekanik perusahaan.
"Untuk jangka panjang, tentu perlu pertimbangan pemenuhan konten lokal," tukasnya.
Dijelaskan lebih lanjut, uji coba akan dilakukan selama 6 hingga 12 bulan agar melewati berbagai musim yang ada di Jakarta.
“Musim hujan, musim kemarau, dan musim banjir tentunya,” tambah Nadia.
Mengenai jumlah merek yang akan diuji coba, Nadia mengatakan hingga saat ini terdapat 28 merek produsen bus listrik dalam dan luar negeri yang ingin menjadi rekanan Trans-Jakarta.
Pada Juni lalu, Trans-Jakarta telah melakukan prauji coba tiga bus listrik. Tidak kurang dari 14 ribu penumpang telah menikmati kendaraan itu.
Direktur Utama Trans-Jakarta Agung Wicaksono, ketika itu, mengatakan bus listrik sudah siap beroperasi di Jakarta.
"Warga sangat antusias. Mereka bilang busnya nyaman, tidak ada bunyi seperti bus pada umumnya yang bising, dan tidak ada knalpot sehingga tidak ada asap," ujar Agung. (OL-2)
Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung mengungkapkan rute baru TransJabodetabek dengan trayek Bekasi-Dukuh Atas yang melalui Tol Becakayu segera diresmikan.
Saat pembangunan LRT Jakarta, aktivitas naik dan turun penumpang dialihkan sementara di halte Utan Kayu sisi kiri dan sisi kanan mulai 27 Juni 2025 - 27 Juli 2025.
Dishub DKI Jakarta juga menambah jam operasional layanan tiga angkutan umum tersebut. Kebijakan ini berlaku selama 24 jam pada 22 Juni 2025, mulai pukul 00.00 WIB hingga 23.59 WIB.
Bagi warga Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang dan Bekasi (Jabodetabek) atau luar daerah lainnya, Anda bisa menjajal ragam transportasi umum untuk pergi ke Jakarta Fair.
Rute ini akan beroperasi setiap hari Senin-Jumat mulai pukul 14.00 WIB-23.00 WIB. Sedangkan pada akhir pekan, layanan tersedia mulai pukul 08.00 WIB-24.00 WIB.
“Kebijakan penetapan tarif Rp1 ini juga didukung dengan perpanjangan jam operasional di sejumlah rute, khususnya untuk mendukung mobilitas warga dalam perayaan malam puncak HUT Jakarta,”
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved