Headline
DPR setujui surpres pemberian amnesti dan abolisi.
DPR setujui surpres pemberian amnesti dan abolisi.
Sejak era Edo (1603-1868), beras bagi Jepang sudah menjadi simbol kemakmuran.
PEMERINTAH Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta menargetkan 14.459 penyandang disabilitas di Jakarta bisa mendapatkan bantuan dana melalui Kartu Penyandang Disabilitas pada tahun depan.
Hari ini, Rabu (28/8), Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan secara simbolis membagikan Kartu Penyandang Disabilitas kepada 7.137 orang. Pembagian dilakukan di GOR Kecamatan Matraman, Jakarta Timur.
"Untuk tahap satu tahun ini baru 7.137 yang dibagikan. Tahun depan insya Allah semuanya akan dibagikan," kata Kepala Dinas Sosial DKI Jakarta Irmansyah dalam kesempatan tersebut.
Dana bantuan untuk penyandang disabilitas sebesar Rp300 ribu per bulan. Dalam kesempatan tersebut, saldo yang diterima merupakan saldo akumulasi enam bulan yakni Rp1,8 juta.
Baca juga: Anies Bagikan Kartu Penyandang Disabilitas DKI
Menurut Irmansyah, tahun ini, dana APBD yang digelontorkan untuk pembagian Kartu Penyandang Disabilitas tahap I adalah sebesar Rp25 miliar.
Sementara itu, penyandang disabilitas yang berhak mendapatkan dana adalah para penyandang disabilitas yang terdapat dalam Basis Data Terpadu (BDT) Kementerian Sosial.
"Itulah yang jadi dasar bagi kita ajukan mendapat sebagai penerima. Jadi sudah ada kriteria-kriteria banyak di sana," tegasnya.
Sementara itu, jumlah penerima Kartu Penyandang Disabilitas Jakarta pada tahap I 7.137 orang dari total jumlah yang terdata dalam Basis Data Terpadu sebanyak 14.459 orang.
Dari 7.137 orang, dibagi ke dalam lima wilayah untuk Jakarta Pusat sebanyak 1.042 orang, Jakarta Utara berjumlah 1.322 orang, Jakarta Barat berjumlah 1.018 orang, Jakarta Selatan berjumlah 1.361 orang, dan Jakarta Timur berjumlah 2.352 orang, serta Kepulauan Seribu sebanyak 42 orang. (OL-2)
Wakil Ketua MPR RI Lestari Moerdijat mengatakan pentingnya data yang memadai untuk memahami kebutuhan kelompok rentan dalam pembangunan
17,85% penyandang disabilitas berusia lebih dari 5 tahun di Indonesia tidak pernah mengenyam pendidikan formal.
MESKI semangat inklusi terus digaungkan, nyatanya hanya sebagian kecil penyandang disabilitas yang berhasil menembus dunia kerja.
PEMBERDAYAAN penyandang disabilitas perlu terus ditingkatkan untuk mendukung proses pembangunan nasional. Saat ini berbagai tantangan masih kerap dihadapi oleh penyandang disabilitas.
Isu kesehatan dan hak reproduksi bagi penyandang disabilitas, terutama perempuan, adalah isu yang fundamental namun kerap terabaikan oleh para pemangku kebijakan.
Penyandang disabilitas mendapat perhatian khusus dengan disediakannya ruang dan fasilitas pendukung, termasuk lowongan pekerjaan inklusif.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved