Headline

Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.

Fokus

Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.

Geliat Ekonomi di Pulau D

Rifaldi Putra Irianto
16/6/2019 06:10
Geliat Ekonomi di Pulau D
Ratusan bangunan mangkrak berhenti proses pembangunan terlihat di kawasan Pulau D proyek reklamasi Teluk Jakarta, Jakarta, Jumat (14/06/2019(MI/PIUS ERLANGGA)

PULAU D yang berada di kawasan pantai utara Jakarta kembali menjadi perbincangan publik.

Pasalnya, ratusan bangunan di salah satu pulau reklamasi itu ditengarai mengantongi sertifikat izin mendirikan bangunan (IMB) dari Pemprov DKI Jakarta kendati Raperda mengenai Rancangan Zonasi Wilayah Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil (RZWP3K) belum rampung.

Dalam pantauan Media Indonesia kemarin, saat memasuki pulau, pengunjung melewati jembatan megah bertiang besar putih. Jembatan inilah yang menghubungkan daratan Jakarta dengan Kawasan Pantai Maju yang berada di Pulau D.

Selepas jembatan, di sisi kiri, pandangan kita langsung mengarah ke deretan hunian berkelompok di dalam satu lingkungan. Belum seluruh bangunan rampung. Beberapa di antaranya berwujud dinding beton dan rangka besi. Bangunan rumah yang sudah selesai dijaga petugas keamanan. Dua petugas terlihat menyapa pengemudi mobil yang memasuki area hunian.

Di dalam klaster perumahan terlihat kesibukan puluhan tukang melanjutkan pekerjaan. Suara alat berat riuh rendah ditingkah lalu lalang truk pengangkut material.

Persis di sisi klaster perumahan berdiri sederet kedai makanan dan minuman. Susunan kursi dan meja panjang bertekstur kayu berjajar rapi. Papan besar bertuliskan food street menjulang di tengah jajaran kedai sepanjang 200 meter itu.

"Area food street buka pukul 17.00 WIB," kata seorang petugas keamanan yang tidak ingin disebutkan namanya.

Kosongnya aktivitas di area food street siang itu dimanfaatkan sekelompok remaja berswafoto. Seorang pengunjung, Riana, bersama temannya berpose bergantian di kedai yang berdesain unik.

"Ke sini mau foto. Kalau malam, ramai," ujar perempuan 20 tahun ini.Waktu beranjak malam. Sekitar pukul 19.00 mulai tampak kerumunan warga di area food street. Pengunjung dari arah Pantai Indah Kapuk terlihat terus berdatangan.

Seorang pengunjung, Hendri, mengaku baru pertama datang bersama keluarga. "Saya tahu dari teman ada tempat baru ingin coba."

Semakin malam suasana di area ini kian semarak. Lampu-lampu kecil bergelantungan memperindah suasana. Harum kuliner dari setiap kedai dan alunan musik serta semilir angin membuat pengunjung merasa nyaman berlama-lama di area food street yang buka hingga tengah malam ini.

"Tempatnya oke, cukup menarik sehingga orang tertarik datang," ungkap Nana, pengunjung dari Grogol, Jakarta Barat.

Sebagian orang yang tidak nongkrong di food street memilih melewatkan suasana malam di jembatan yang menghubungkan daratan Ibu Kota dengan Kawasan Pantai Maju. Acap juga ditemui aktivitas balapan liar di jalan selebar 15 meter tersebut.

Preseden
Dalam penilaian pengamat perkotaan, Nirwono Joga, pemprov seyogianya mencabut kembali IMB yang sudah diterbitkan untuk ratusan bangunan di Pulau D.

"Menunggu pengesahan raperda. Pulau D itu status quo, tidak ada pembangunan dan tidak ada proses IMB."
Gubernur DKI Anies Baswedan berdalih IMB untuk sekitar 900 bangunan di Pulau D itu berdasarkan Pergub No 206/2016 sebagai landasan hukum bagi pengembang untuk melanjutkan pembangunan.

"Bayangkan jika kegiatan usaha yang sesuai peraturan saat itu divonis bersalah bahkan dibongkar, dunia usaha kehilangan kepercayaan. Efeknya peraturan gubernur yang dikeluarkan sekarang tidak dipercaya lagi karena pernah ada preseden," tandas Anies melalui keterangan tertulis, Kamis (13/6). (X-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Riky Wismiron
Berita Lainnya