Headline
Pemerintah belum memastikan reshuffle Noel.
ELEMEN masyarakat yang tergabung dalam Gabungan Elemen Rakyat untuk Keadilan dan Kebenaran (GERAK) direncanakan akan menggelar aksi unjuk rasa di gedung Komisi Pemilihan Umum (KPU) dan Badan Pengawa Pemilu (Bawaslu), Kamis (8/5) besok.
Menanggapi hal tersebut, Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Argo Yuwono, membenarkan bahwa akan ada rencana aksi unjuk rasa tersebut. "Ya betul (ada aksi unjuk rasa tersebut), " kata Argo, saat di konfirmasi, Jakarta, Rabu (8/5).
Baca juga: Menkopolhukam Dinilai Tepat Bentuk Tim Bantuan Hukum
Ia menambahkan, untuk mengamankan aksi tersebut pihaknya akan menerjunkan sebanyak 11 ribu personel gabungan TNI-Polri. "Kita sudah siapkan 11 ribu personel gabungan," imbuhnya.
Kendati demikian, saat dimintai keterangan jumlah massa yang akan melakukan aksi Argo belum dapat merinci. Pihaknya masih melakukan pengecekan terkait hal tersebut. "Masih kita cek jumlah massa yang hadir," jelasnya.
Dapat diinformasikan, beredar ajakan untuk melakukan aksi di depan gedung KPU dan Bawaslu di Jakarta, aksi tersebut diinisiasi oleh Mantan Kepala Komando Cadangan Strategis Angkatan Darat Mayor Jendral Tentara Nasional Indonesia Mayjen TNI (Purn) Kivlan Zein, Politisi Partai Amanat Nasional (PAN) Eggi Sudjana, dan Mantan Menteri Dalam Negeri Letjen TNI (Purn) Syarwan Hamid.
Rencana unjuk rasa tersebut akan digelar pada Kamis (9/5) pukul 13.00 WIB. Tujuan unjuk rasa tersebut adalah menuntut penyelenggara pemilihan umum mendiskualifikasi pasangan calon nomor urut 01, Jokowi-Ma'ruf. (OL-6)
KPK menetapkan Hasto Kristiyanto sebagai tersangka suap terkait buronan Harun Masiku. Hasto disebut aktif mengupayakan Harun memenangkan kursi anggota DPR pada Pemilu 2019.
Bagi Mahfud, batalnya memakai kemeja putih tersebut lima tahun lalu menyimpan pesan tersendiri.
KPID Sulawesi Selatan mengaku belum bisa menindak caleg dan parpol yang mulai mencuri start pada Pemilu 2024.
PENDUKUNG Joko Widodo pada Pemilihan Presiden (Pilpres) 2019 kini berbalik mendukung calon presiden (capres) Prabowo Subianto jelang Pilpres 2024.
Beberapa upaya dari KPU untuk mencegah terjadinya kembali korban jiwa dari petugas KPPS.
"Mas Ganjar kan enggak nyapres, enggak nyapres beliau," kata Immanuel di Jakarta, Minggu.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved