Headline

Sedikitnya 30% penggilingan gabah di Jawa Tengah menutup operasional.

Insinerator Warga Bekasi Diklaim Ramah Lingkungan

Gana Buana
02/5/2019 16:00
Insinerator Warga Bekasi Diklaim Ramah Lingkungan
Pengolahan sampah berbasis incinerator mulai diterapkan warga di Perumahan Tytuan Kencana RT 12/06, Kelurahan Marga Mulya, Kecamatan Bekasi(MI/Gana Buana)

WARGA Perumahan Tytyan Kencana RT 12/06, Kelurahan Marga Mulya, Kecamatan Bekasi Utara, Kota Bekasi, mengklaim insinerator yang beroperasi di permukiman mereka, ramah lingkungan. Sehingga, warga tidak perlu merasa khawatir akan dampak lingkungan yang disebabkan oleh pembakaran sampah tersebut.

Perancang mesin insinerator, Joko Susilo, 57, menjelaskan suhu yang dihasilkan dari proses pembakaran sampah tersebut mencapai 800 derajat celcius. Dengan suhu setinggi itu, sampah organik akan berubah menjadi abu.

“Suhu pembakaran sudah kami atur sedemikian rupa. Untuk menekan polusi udara berupa gas dioksin, ada teknologi wet scrubber sebagai pengendali pencemaran udara,” ungkap Joko, Kamis (2/5).

Menurut Joko, cara kerja wet scrubber mirip dengan air hujan yang mengikat kabut. Partikel sisa emisi pembakaran akan jatuh ke wadah air dengan alat semprot yang telah dipasang di dalam cerobong pembakaran.

“Saat kita uji pH (potensial Hidrogen) ternyata normal, jadi boleh dibuang ke selokan,” tuturnya.

Baca juga: Pembangkit Ramah Lingkungan Digencarkan

Secara aturan, memusnahkan sampah tidak direkomendasikan dengan cara dibakar. Namun lewat serangkaian pengembangan teknologi, potensi bahaya lingkungan bisa ditekan.

Kemampuan membuat insinerator, lanjut Joko, diperoleh saat menimba ilmu di Jerman. Saat itu, ia tengah bertugas untuk memperdalam pengetahuannya tentang mesin boiler dari perusahaannya.

“Sampai sekarang saya juga bekerja sebagai konsultan engineering,” tandas dia.(OL-5)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya