Headline
Saat ini sudah memasuki fase persiapan kontrak awal penyelenggaraan haji 2026.
Saat ini sudah memasuki fase persiapan kontrak awal penyelenggaraan haji 2026.
WARGA Perumahan Tytuan Kencana RT 12/06, Kelurahan Marga Mulya, Kecamatan Bekasi Utara, menghabiskan dana hingga Rp150 juta untuk membuat insinerator. Dana tersebut merupakan swadaya warga setempat.
“Untuk tahap pertama menghabiskan dana sekitar Rp150 juta, ini murni swadaya masyarakat,” ungkap perancang mesin insinerator, Joko Susilo, 57, Kamis (2/5).
Menurut Joko, ide pengelolaan ini muncul di tahun 2013. Saat itu, warga membahas soal rencana pemusnahan sampah secara mandiri. Lalu muncul lah ide untuk merancang mesin pemusnahan sampah.
Sebagai konsultan engineering, membuat insinerator bukan hal sulit bagi Joko. Joko hanya membutuhkan waktu beberapa bulan untuk merampungkan mesin insinerator tahap pertama dengan biaya sekitar Rp150 juta.
“Setelah jadi, belum punya tempat permanen. Akhirnya diubah menjadi permanen sebagai tempat pembuangan sementara (TPS) 3R (Reduce, Reuse, Recycle),” jelas dia.
Baca juga: 16 Insinerator Atasi Sampah di Kepulauan Seribu
Pembangunan gedung TPS 3R ini diperoleh dari bantuan Dinas Kementerian Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Provinsi Jawa Barat senilai Rp350 juta pada 2018. Untuk lahannya, warga menggunakan fasilitas sosial dan fasilitas umum (fasos dan fasum).
Selain membangun gedung seluas 200 meter persegi, dana tersebut juga dialihkan membeli gerobak, alat press limbah kaleng/plastik, tempat pengolahan pupuk kompos dan sebagainya.
“Untungnya kita dapat bantuan Pemerintah Provinsi Jabar, jadi lokasi insinerator sudah bisa sedemikian bagus,” tandas dia.(OL-5)
KLH/BPLH tegaskan target 100% sampah terkelola 2029 lewat larangan open dumping, kewajiban industri, dan kolaborasi lintas sektor di Indo Waste 2025.
Pengelolaan sampah melalui fasilitas RDF bisa digunakan sebagai bahan bakar energi lain seperti untuk bahan bakar PLTU dan energi listrik.
KASUS Leptospirosis di Kota Yogyakarta dilaporkan meningkat signifikan meski musim hujan telah berakhir. Diduga, peningkatan kasus tersebut berkaitan dengan persoalan sampah.
Proyek instalasi Pengolah Sampah Menjadi Energi Listrik (PSEL) berbasis teknologi ramah lingkungan yang di Makassar mendapat penolakan warga.
Pertalindo mendorong berbagai upaya agar persoalan sampah bisa diatasi seiring terwujudnya pembangunan berkelanjutan.
PRESIDEN Prabowo Subianto menargetkan penyelesaian 100 persen masalah sampah pada tahun 2029. Pemerintah harus lebih gencar melakukan aksi di lapangan.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved