Headline
Ketegangan antara bupati dan rakyat jangan berlarut-larut.
Ketegangan antara bupati dan rakyat jangan berlarut-larut.
KORPS Lalu Lintas Kepolisian Republik Indonesia mulai memperkenalkan gawai canggih bernama 3D Laser Scanner untuk melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) kecelakaan lalu lintas dengan lebih cepat dan akurat."Dulu olah TKP kecelakaan lalu lintas dilakukan secara manual, artinya ke lapangan harus bawa kapur, meteran, dan sebagainya. Sekarang 3D Laser Scanner ini bisa merekonstruksi kejadian yang sebenarnya, baik sebelum, saat, maupun sesudah kecelakaan," kata Direktur Penegakan Hukum (Dirgakum) Korps Lalu Lintas Polri, Brigjen Pujiono Dulrahman, dalam pelatihan operasional 3D Laser Scanner di Jakarta, kemarin.
Pujiono mengatakan gawai canggih itu mampu menggambarkan situasi di TKP kecelakaan, mulai lubang jalan, cone, hingga batu yang ada jalan. "Kini kami bisa mengetahui kecepatan kendaraan. Tidak lagi menghitung berapa panjang jejak rem. Kami tinggal masukkan data-data di TKP dia (3D Laser Scanner) bisa berpikir dan mengolah kendaraan itu melaju dengan kecepatan sekian," tambahnya.
Selain foto, alat ini juga mampu menggambarkan situasi yang ada di TKP secara detail, dari pohon, rumah, dan sebagainya dengan area pandang 360 derajat. Pujiono juga mengatakan akurasi alat baru ini dalam mengolah TKP sangat tinggi, bahkan bisa mencapai 90%. Bukti autentik di TKP dapat tergambarkan dengan jelas.
Baca Juga: Ini Rute Pengalihan Arus Lalu Lintas Saat Kampanye Akbar 01
Kehebatan lain gawai canggih buatan Swiss ini, kata Kompol Deni dari Korlantas Polri, gawai ini hanya butuh waktu 2 menit untuk merekam TKP dengan data yang lengkap. 3D Laser Scanner, kata Deni, juga dilengkapi dengan global positioning system (GPS) yang akan memperlengkap data TKP. "Hasil rekaman Laser Scanner adalah gambar TKP yang sebenarnya, kanan kirinya, kemiringan jalannya, karena alat ini dilengkapi GPS. Saat merekam data, alat ini juga mengukur kemiringan, ketinggian hingga kondisi jalan," ujarnya.
Mengingat kecanggihan alat ini, Korlantas menargetkan setiap Kepolisian Resor (Polres) memilikinya. "Target ke depan polres-polres dapat semua. Ini kan dalam rangka mendukung pembuktian tindak pidana kecelakaan lalu lintas," kata Pujiono.
Pujiono menjelaskan pada awalnya gawai ini hanya didistribusikan ke polda-polda yang diprediksi rawan kecelakaan, tetapi kini sudah tersebar merata. "Tahun 2018 polda-polda yang kecil belum dapat. Kalau sekarang sudah merata, semua polda sudah dapat," katanya. (Ant/J-2)
Ada korban dari polisi dan masyarakat dalam aksi unjuk rasa di Pati. Ada 38 orang yang saat ini sedang diobati di Rumah Sakit Soewondo. Sebagian besar sudah pulang dari rumah sakit.
Biro Pengelola Informasi dan Dokumentasi (PID) Divisi Humas Polri AKP Tyan Ludiana Prabowo mengatakan, kegiatan tersebut menjadi penting lantaran peran humas yang kian krusial.
Sejak 8 Agustus 2025, ribuan kilogram beras telah disalurkan kepada masyarakat di berbagai kabupaten/kota di Lampung.
Polri sudah mendistribusikan 310,25 ton beras SPHP di empat Polda jajaran yakni, Jawa Tengah, Banten, Jawa Timur dan Kalimantan Barat.
Pengambilan sampel darah dan air liur terhadap Ridwan Kamil, Lisa Mariana, dan anak CA dilakukan oleh tim Pusdokkes Polri
Penyaluran beras Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) akan dilakukan melalui dua skema.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved