Headline

Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.

Fokus

Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.

PKL Jalan Blora akan Direlokasi ke Lahan Sementara

Putri Anisa Yuliani
03/4/2019 14:40
PKL Jalan Blora akan Direlokasi ke Lahan Sementara
Pedagang kaki lima berjualan di Jalan Blora yang dekat dengan area Hari Bebas Kendaraan Bermotor (HBKB), Minggu (27/12).(MI/PANCA SYURKANI)

PEMERINTAH Kota Jakarta Pusat berencana melakukan penataan pedagang kaki lima (PKL) di Jalan Blora, area depan Stasiun Sudirman. Di jalan tersebut, puluhan PKL memenuhi trotoar sehingga memadati kawasan stasiun yang termasuk kawasan transit oriented development (TOD) Dukuh Atas.

Wali Kota Jakarta Pusat Bayu Megantara menyebut rencana tersebut diambil setelah adanya pengarahan dari Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.

"Karena lalu lintas di kawasan TOD Dukuh Atas nantinya harus mengutamakan pejalan kaki. Itulah nyawa dari kawasan transit, agar warga bisa bebas, nyaman, aman berpindah moda. Maka PKL yang menghalangi trotoar harus direlokasi," ujarnya saat dihubungi Media Indonesia, Rabu (3/4).

PKL akan direlokasi ke lahan kosong yang sebelumnya merupakan lahan bekas bangunan Pasar Blora. Lahan tersebut rencananya akan dibangun gedung kantor oleh PT MRT Jakarta. Lahan itu letaknya juga persis berada di Jalan Blora.

"Tapi karena saat ini belum akan dibangun ya sementara di situ," kata Bayu.

Baca juga: Jadi Penunjang TOD Dukuh Atas, Jalan Kendal Ditutup

Mantan Kepala Biro Tata Pemerintahan ini juga mengatakan lahan kosong itu sudah menjadi lokasi penampungan ojek daring yang menunggu maupun mengantar penumpang, serta bagi kendaraan penumpang kereta rel listrik (KRL) yang hendak menggunakan kereta dari Stasiun Sudirman.

Pembangunan infrastruktur untuk mengutamakan pejalan kaki di kawasan TOD Dukuh Atas saat ini, lanjut Bayu, sudah mencapai 90%.

"Terowongan penghubung dari Stasiun Bundaran HI ke Stasiun Sudirman sudah selesai ditata, secara penuh hanya untuk pejalan kaki, sudah diberi pencayahaan yang bagus. Tinggal lay bay bagi bus yang berhenti di atasnya serta bagaimana integrasi dengan LRT. Karena untuk sementara LRT kan belum selesai," ungkapnya.

Saat ini, Dukuh Atas sebagai kawasan TOD terbesar telah menjadi pertemuan lima lokasi transit moda transportasi yakni dua halte TransJakarta, stasiun KRL, stasiun Moda Raya Terpadu (MRT), dan stasiun kereta Bandara Soekarno-Hatta.

Dipastikan, kawasan TOD Dukuh Atas akan semakin ramai dengan selesainya rute kereta ringan atau Light Rail Transit (LRT) Jakarta maupun LRT Jabodebek.(OL-5)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya