Headline
Saat ini sudah memasuki fase persiapan kontrak awal penyelenggaraan haji 2026.
Saat ini sudah memasuki fase persiapan kontrak awal penyelenggaraan haji 2026.
PRIA berusia lanjut itu mondar-mandir di luar aula Panti Jompo Tresna Budi Mulia 1, Ciracas, Jakarta Timur, pekan lalu. Pengurus panti, seorang perempuan bermarga Purba, berusaha memintanya kembali ke aula.
Siang itu acara pemberian bantuan dari PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul berlangsung.
"Kakek itu masih baru, jadi tidak betah. Sebelum di panti ini tidurnya di Terminal Bus Rawamangun," ujar Purba, kemarin.
Sang kakek, lanjutnya, datang dari Duri, Riau. Dia pernah bekerja di perusahaan minyak. Tiga anaknya satu per satu meninggal dunia sebelum menikah. Terakhir, istrinya juga wafat.
"Mungkin karena tidak ada yang mengurus, mulailah dia ke luar rumah dan tidur di emperan terminal Rawamangun," cerita sang pengurus panti.
Opung Nainggolan, panggilan pria tua itu ialah salah satu dari 250 warga lanjut usia telantar yang diambil dan dibina di Panti Jompo Tresna Werdha Budi Mulia 1. Kebanyakan mereka kurang diperhatikan keluarganya. Mereka juga tidak pernah dikunjungi keluarga.
"Yang penting bagi para penghuni panti ini ialah kunjungan. Mereka sangat bahagia kalau dikunjungi. Siapa pun, entah dari kelompok pengajian, gereja, dan organisasi apa pun. Dengan dikunjungi, mereka merasa tidak sendiri, mereka merasa ada yang memiliki," ujar Kepala Panti Jompo, Akmal Towe.
Baca Juga: Merasa tidak Sendiri Saat Dikunjungi
Selain makanan, ada tim dokter dan perawat yang rutin memeriksa kesehatan para warga lansia. Para penghuni panti, setiap hari, juga mengikuti sejumlah kegiatan, mulai belajar angklung, bernyanyi bersama, hingga senam dan membuat kerajinan, seperti keset, lap tangan, bando, dan kalung manik-manik.
"Keset yang mereka buat dijual Rp35 ribu dan lap tangan Rp15 ribu," ujar penjaga warung di panti.
Di panti jompo inilah Direktur Sido Muncul Irwan Hidayat datang dan menghibur para warga lansia. Ia juga memberikan sumbangan sebagai bentuk perhatian perusahaannya.
"Kami ingin berbagi kebaikan dan kebahagiaan, sejalan dengan tema kami, yaitu nothing can stand against benevolence (tidak ada yang bisa melawan kebajikan)," ungkap Irwan.
Selain Panti Budi Mulia 1, Sido Muncul juga menyumbang Panti Jompo Tresna Werdha Budi Mulia 3, di Cilandak, Jakarta Selatan, yang dihuni 350 warga lansia. Total sumbangan untuk 600 lansia mencapai Rp120 juta, tiga mesin cuci dan seterika uap.(Ros/J-3)
Ketua Umum Perkumpulan Juang Kencana, Sudibyo Alimoeso, menyebutkan bahwa program Lansia Berdaya menekankan pada tiga unsur, yaitu sehat fisik, sehat mental, dan sehat sosial.
Lansia Mengikuti Lomba HUT ke-80 RI di Semarang
Penyakit Respiratory Syncytial Virus (RSV) kini menjadi perhatian utama dunia kesehatan. Walau sering dianggap sebagai flu biasa, RSV menyimpan potensi bahaya serius.
Berdasarkan informasi dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bogor, peristiwa itu terjadi pada pukul 15.30 WIB.
STUDI terbaru dari tim peneliti dari Karolinska Institutet di Swedia, menemukan bahwa pola makan dapat berperan penting untuk memperlambat laju munculnya penyakit kronis pada lansia.
Penelitian selama 15 tahun di Swedia membuktikan pola makan sehat dapat memperlambat penuaan dan mengurangi risiko penyakit kronis pada lansia.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved