Headline
Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.
Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.
F-35 dan F-16 menjatuhkan sekitar 85 ribu ton bom di Palestina.
KOPI menjadi salah satu minuman paling diminati masyarakat Indonesia di berbagai kalangan. Tak afdol jika menikmati minuman kafein itu tanpa tahu mengenai filosofi dan sejarah kopi masuk ke negara ini.
Sejarah kopi di Indonesia memiliki kisah yang menarik dan panjang, yang bermula dari masa penjajahan Belanda. Pada 1696, Belanda membawa bibit kopi Arabika dari Malabar, India, ke Pulau Jawa.
Upaya awal budidaya kopi ini dilakukan di Kedawung, sebuah daerah agrikultur dekat Batavia (sekarang Jakarta). Sayangnya, percobaan pertama ini gagal akibat cuaca ekstrem dan bencana alam. Tidak menyerah, Belanda kembali mencoba pada tahun 1699 dan kali ini berhasil.
Baca juga : Hari Kopi Internasional: Minuman yang Merekatkan Dunia
Keberhasilan budidaya kopi di Indonesia kemudian membuka babak baru dalam sejarah perkebunan Nusantara. Kopi Arabika yang tumbuh subur di tanah Jawa, perlahan menggeser dominasi kopi Mocha dari Yaman di pasar Eropa. Pada abad ke-18, kopi Jawa bahkan menjadi primadona di benua biru, sehingga dikenal dengan nama "Java coffee".
Kepopuleran kopi Jawa tak lepas dari kualitasnya yang tinggi. Tanah vulkanik Indonesia yang subur, iklim tropis, dan ketinggian tempat yang beragam menciptakan kondisi ideal bagi pertumbuhan tanaman kopi. Berbagai varietas kopi khas Indonesia pun bermunculan, seperti Arabika Gayo, Robusta Lampung, dan Kintamani Bali.
Namun, di balik kejayaannya, industri kopi Indonesia juga mengalami pasang surut. Hama penyakit, fluktuasi harga, dan persaingan global menjadi tantangan yang harus dihadapi. Meski demikian, semangat para petani kopi Indonesia tidak pernah padam. Mereka terus berinovasi dan mengembangkan kualitas kopi Indonesia agar tetap bersaing di pasar dunia.
Hingga kini, kopi telah menjadi salah satu komoditas pertanian andalan Indonesia. Selain memberikan kontribusi signifikan terhadap perekonomian, kopi juga menjadi bagian tak terpisahkan dari budaya dan identitas bangsa. Berbagai tradisi dan ritual minum kopi tumbuh subur di berbagai daerah di Indonesia, menjadi bukti kuat betapa dalam pengaruh kopi dalam kehidupan masyarakat.
Dari sekadar tanaman eksotis yang dibawa oleh penjajah, kopi telah menjelma menjadi warisan budaya yang membanggakan. Sejarah kopi di Indonesia adalah kisah panjang tentang semangat pantang menyerah, inovasi, dan kecintaan terhadap Tanah Air. (Z-3)
TERJADI lagi, setelah wisatawan asing asal Brasil dan Swiss mengalami kecelakaan saat mendaki Gunung Rinjani, Lombok, kini pendaki asal Belanda mengalami hal serupa.
Bea Cukai Indonesia hadir dalam WCO Policy Commission dan Council Session 2025 di Brussel, memperkuat pengawasan lintas negara dan kolaborasi internasional di bidang kepabeanan.
PEMBALAP Ducati, Marc Marquez, tampil luar biasa di sprint race MotoGP Belanda 2025.
Sejumlah perusahaan Belanda sebelumnya telah berminat untuk berinvestasi di sektor pertanian Indonesia, meskipun sempat menghadapi beberapa kendala.
PULUHAN ribu orang berpakaian merah berbaris melalui jalan-jalan di Den Haag dan di Brussels untuk menuntut lebih banyak tindakan pemerintah mereka terhadap genosida di Gaza.
PRESIDEN Prabowo Subianto membeberkan kolonialisme Belanda telah merampas sekitar USD 31 triliun selama menjajah Indonesia.
MENEMUKAN kembali identitas Indonesia, demikian ide penulisan sejarah yang diusung oleh Kementerian Kebudayaan dengan melibatkan 113 sejarawan dan arkeolog.
ANGGA Dwimas Sasongko bersama Visinema Pictures meneruskan ambisinya untuk menggarap film epik tentang Pangeran Diponegoro berjudul Perang Jawa.
PENGENALAN dan pemahaman atas sejarah dan objek bersejarah serta aturannya selayaknya diketahui masyarakat Depok, terutama para pelajar dan guru sejarahnya sebagai stakeholders.
PENELITI senior BRIN Lili Romli menyayangkan pernyataan Menteri Kebudayaan Fadli Zon tentang tidak adanya bukti yang kuat terjadinya pemerkosaan massal pada Mei 1998.
Menurutnya, pengingkaran terhadap peristiwa tersebut adalah bentuk penghapusan jejak sejarah Indonesia.
Proyek penyusunan ulang sejarah Indonesia ini sangat problematik dan potensial digunakan oleh rezim penguasa untuk merekayasa dan membelokkan sejarah sesuai dengan kepentingan rezim.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved