Headline

Serangan Israel ke Iran menghantam banyak sasaran, termasuk fasilitas nuklir dan militer.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

Promosi dan Riset

Media Indonesia
24/3/2024 05:30
Promosi dan Riset
Pekerja memasukkan kopi arabika gunung Sindoro ke mesin giling di Desa Kwadungan, Temanggung, Jawa Tengah, beberapa waktu lalu.(ANTARA/ANIS EFIZUDIN)

PENELITI Ahli Utama di Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Delima Hasri Azahari mengungkapkan konsumsi kopi spesial di Indonesia masih rendah jika dibandingkan dengan kopi komersial. Sejauh ini, masyarakat lebih mengenal kopi saset yang harganya terjangkau ketimbang kopi spesial dengan harga berkali-kali lipat dari kopi saset.

Delima meminta Specialty Coffee Association Indonesia (SCAI) lebih menggencarkan promosi di dalam negeri karena butuh upaya promosi dan edukasi tentang mengonsumsi kopi spesial.

"Belum banyak kita menyediakan tempat minum kopi yang nyaman. Kemudian, kopinya yang berkualitas. Kita tetap terus mempromosikan, melakukan peningkatan upaya-upaya supaya orang tahu bagaimana kopi yang baik," kata Delima.

Terkait dengan ungkapan adanya peningkatan kualitas kopi yang dipengaruhi banyaknya kompetisi, salah satunya Cup of Excellence (COE), Delima mengaku butuh waktu untuk melakukan riset. Gunanya untuk membuktikan apakah kompetisi tersebut menjadi pemicu petani di Indonesia secara keseluruhan meningkatkan kualitas kopi mereka.

"Saya akan mendorong mungkin junior researcher untuk meneliti dampak kompetisi ini kepada petani. Jadi, kita bisa melihat dan mengukurnya secara scientific, berdampak positif atau tidak," tukasnya. (Faj/M-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Riky Wismiron
Berita Lainnya