Headline
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.
MASIH dalam semangat memperingati Hari Kartini, sebuah kolaborasi perempuan lintas generasi dan budaya bertajuk Perempuan Berkarya: Lintas Generasi dan Budaya dihadirkan untuk menghidupkan kembali nilai perjuangan perempuan Indonesia lewat karya dan aksi nyata.
Acara yang digelar di Warung Turki, Jakarta, Sabtu (26/4), mempertemukan perempuan dari berbagai latar belakang, mulai dari komunitas perkawinan campur Srikandi, sociopreneur muda, desainer, pelajar, hingga pelaku usaha kreatif.
Diprakarsai sejumlah tokoh perempuan inspiratif seperti Maya Miranda Ambarsari (womenpreneur, sociopreneur, dan pemilik Rumah Belajar Miranda), Yanti Subianto (pemilik Warung Turki), Liesna Subianto (desainer Kebaya Jeng Sri), serta Ketua Perkumpulan Srikandi Mixed Marriages Ani Natalia.
Termasuk tiga perempuan muda inspiratif dari 3 Saudari yang mewakili semangat Kartini Masa Kini yakni Cahaya Manthovani (sociopreneur muda), Karina Alya Manthovani yang aktif dalam dunia modeling, dan Nadira Parsa Manthovani (ilustrator muda berbakat).
Maya Miranda Ambarsari menekankan pentingnya solidaritas dan kolaborasi dalam komunitas perempuan lintas generasi dan budaya, termasuk bagi generasi muda yang dapat mengekspresikan diri dan keunggulan mereka di bidang masing-masing dengan cara autentik.
"Saya percaya ketika perempuan dari berbagai generasi dan latar belakang bersatu, akan lahir inovasi, kreativitas, dan dampak sosial luar biasa. Melalui karya-karya ini, kita membawa semangat Kartini untuk terus relevan di masa kini," ungkap Maya.
Ketua Perkumpulan Srikandi Mixed Marriages Ani Natalia juga menegaskan pentingnya sinergi lintas generasi untuk membangun masyarakat inklusif sebagai refleksi semangat perempuan masa kini.
“Ini bukan hanya perayaan Hari Kartini, tapi perwujudan semangat Kartini masa kini, perempuan berkarya, berkolaborasi, dan berbagi," tutur Ani.
Cahaya Manthovani yang juga Ketua Harian Yayasan Inklusi Pelita Bangsa menekankan kreativitas adalah kekuatan untuk peduli dan berkontribusi. Dia mendorong generasi muda melihat karya sebagai bentuk tanggung jawab sosial yang dapat membawa perubahan positif bagi bangsa.
"Kartini-kartini muda, ayo kita lebih berani menunjukkan kreativitas kita. Kita juga harus bangga dengan budaya kita sendiri, punya pride tersendiri, sehingga otomatis budaya kita juga ikut terpromosikan. Terus berkarya, terus upgrade diri sendiri," tutur Cahaya yang juga menjabat Direktur Eksekutif PT Bumi Serang Asri.
Sementara itu, Yanti Subianto mengungkapkan antusiasmenya pada pilihan lokasi acara di Warung Turki. “Ini jadi simbol kolaborasi yang benar-benar melintasi batas negara, bukan hanya lintas generasi dan budaya."
Salah satu sorotan acara ini adalah fashion show kolaboratif antara desainer Liesna Subianto (Kebaya Jeng Sri) dan ilustrator muda dari 3 Saudari yang berusia 18 tahun yakni Nadira Parsa Manthovani (Nara). Nara menampilkan tujuh karakter perempuan dari budaya Betawi, Jawa, Bali, Sumatera Barat, Dayak, Tionghoa, dan Papua berupa ilustrasi patchwork, yang diaplikasikan Liesna dalam desain kebaya modern. "Ilustrasi saya terinspirasi dari keragaman budaya Indonesia. Aku ingin generasi muda lebih bangga budaya sendiri, bukan hanya terpesona budaya luar," tutur Nara.
Setiap koleksi menggunakan bahan katun, lukisan tangan akrilik bertema bunga, serta perpaduan kain tradisional seperti Batik Cirebon, Jawa, Jambi, hingga Bali.
Liesna Subianto mengatakan kolaborasi ini untuk mendekatkan generasi muda dengan kekayaan budaya Nusantara."Saya ingin generasi muda merasa budaya tradisional bisa dihidupkan kembali dengan gaya lebih ringan, lebih bebas, tapi tetap bermakna," ujar Liesna, yang juga dosen desain di ESMOD Jakarta.
Terdapat tujuh looks kebaya yang ditampilkan dengan mengusung model kutubaru dan kartinian, dua gaya klasik yang dipadukan dengan warna-warna cerah dan corak ilustrasi berani. Beberapa desain memperlihatkan kombinasi ilustrasi modern di satu sisi dan tenun tradisional berwarna pink di sisi lain, memperkaya narasi keberagaman budaya Indonesia. Menariknya, ketujuh koleksi ini diperagakan perempuan inspiratif dari berbagai profesi termasuk Karina Alya Manthovani yang jadi muse dalam fashion show ini. (H-2)
"Kebaya ini menggambarkan sosok perempuan Indonesia yang tangguh, berbudi luhur, santun, dan juga berani memancarkan kilaunya sendiri,"
Kebaya menyimpan cerita tentang keberagaman, inklusivitas dan persaudaraan. Dalam komunitas lokal maupun global, kebaya menjadi jembatan yang menyatukan perempuan indonesia.
AKTRIS Arumi Bachsin tampil anggun dengan mengenakan busana kebaya saat mendampingi suaminya, Emil Dardak di acara pelantikan kepala daerah
Jenama Toton menghadirkan koleksinya tersebut di Dubai Fashion Week 2025. Toton berkolaborasi dengan Make Over memamerkan karya Deluxe Prêt à Porter
Didiet Maulana mengatakan dengan banyaknya acara bertema kebaya artinya akan ada pertumbuhan di sektor ekonomi yang dipengaruhinya karena akan semakin banyak permintaan baju kebaya.
Menstruasi yang normal dan teratur adalah tanda bahwa reproduksi perempuan dalam kondisi baik, dan tubuh secara keseluruhan dalam keadaan sehat.
Seiring dengan pertambahan usia pada perempuan serta kehamilan mampu menyebabkan penurunan kekuatan otot panggul dalam menopang organ-organ vital.
Perjuangan perempuan Indonesia hari ini ialah kelanjutan dari jejak-jejak lokal yang pernah berjaya, tapi kini dibingkai dalam ideologi negara, yaitu Pancasila.
BRInita merupakan bagian dari program tanggung jawab sosial dan lingkungan BRI Peduli yang berfokus pada tiga pilar utama: pendidikan, pemberdayaan UMKM, dan pelestarian lingkungan.
POTENSI perempuan di sejumlah sektor harus mampu ditingkatkan melalui berbagai upaya pemberdayaan sebagai bagian dari langkah mengakselerasi pembangunan nasional.
Pada tahun ini, peringatan Hari Aksi Kesehatan Perempuan Internasional mengangkat tema Dalam Solidaritas Kita Melawan: Perjuangan Kita, Hak Kita.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved