Headline

Tingkat kemiskinan versi Bank Dunia semakin menjauh dari penghitungan pemerintah.

Fokus

Perluasan areal preservasi diikuti dengan keharusan bagi setiap pemegang hak untuk melepaskan hak atas tanah mereka.

Kuning Telur vs Gorengan, Mana yang Lebih Berbahaya bagi Pasien Kolesterol Tinggi?

Media Indonesia
29/1/2025 12:45
Kuning Telur vs Gorengan, Mana yang Lebih Berbahaya bagi Pasien Kolesterol Tinggi?
Ilustrasi(freepik.com)

SALAH satu mitos yang berkembang dalam masyarakat adalah telur dan gorengan pantang dikonsumsi oleh orang dengan kadar kolesterol tinggi. Mitos ini yang menjadikan banyak warga yang salah memahami kolesterol dan pantangan makanan bagi penderitanya.

Menurut Dokter Gizi di Siloam Hospitals Kebon Jeruk, dr. Marya Haryono, M.Gizi, Sp.GK, FINEM, yang perlu diperhatikan adalah sumber kolesterol dalam makanan, seperti kuning telur, seafood (udang, cumi, kerang, kepiting), dan makanan yang tinggi lemak jenuh seperti santan dan gorengan.

"Sebenarnya, yang harus dibatasi adalah asupan sumber kolesterol, termasuk kuning telur yang terlalu banyak. Apakah boleh dimakan? Boleh, hanya kita harus tahu porsinya," kata Marya.

Sebagai contoh, jika dalam satu hari seseorang mengonsumsi empat kuning telur, empat bungkus gorengan, dan makanan lain yang tinggi kolesterol seperti jeroan, hal itu akan meningkatkan risiko kolesterol tinggi.

"Dokter biasanya akan menyarankan stop kuning telur dalam situasi seperti ini karena asupan teman-teman yang lain sudah banyak sumber kolesterolnya," tambah Marya.

Namun, bukan berarti pasien kolesterol tinggi harus berhenti makan telur sama sekali. Yang perlu diperhatikan adalah porsi dan frekuensi konsumsi. "Kadang sebenarnya bukan enggak boleh, tapi lebih ke arah portion size," ujarnya.

Marya menegaskan ,apapun jenisnya, tidak ada istilah makanan mematikan bagi orang dengam kadar kolesterol tinggi. (H-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Indrastuti
Berita Lainnya