Headline

Revisi data angka kemiskinan nasional menunggu persetujuan Presiden.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

Cek Kondisi Mata Anak untuk Deteksi Dini Gangguan Penglihatan

Indrastuti
07/10/2024 15:13
Cek Kondisi Mata Anak untuk Deteksi Dini Gangguan Penglihatan
Ilustrasi(Dok Optik Seis)

BERDASARKAN data dari World Report of Vision 2019, saat ini di seluruh dunia terdapat 2,2 miliar orang yang mengalami gangguan penglihatan. 1 miliar di antaranya dapat dinyari, dapat dijergah, maupun dapat diobati.

Sekitar 65 juta anak di dunia menderita mata minus dan diprediksi meningkat menjadi 275 juta di tahun 2050. Prevalensi gangguan penglihatan pada anak-anak sebesar 6,3 per 1.000 penduduk. Untuk kebutuhan anak-anak merupakan salah satu prioritas program penampulangan gangguan penglihatan karena penyebabnya dapat dihindari.

Berdasarkan data Survei Kesehatan Indonesia (SKI) 2023, prevalensi disabilitas penglihatan pada penduduk umur di atas 1 tahun sebesar 0,4 persen dan proporsi penggunaan alat bantu lihat pada penduduk umur di atas 1 tahun di Indonesia sebesar 11,2 persen.

Baca juga : Lensa Mata ini Klaim Mampu Tahan Laju Miopia

Sementara itu, data dari Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak RI menunjukkan sekitar 10 persen dari 66 juta anak usia sekolah mengalami gangguan mata akibat kelainan refraksi, sehingga membutuhkan penggunaan kacamata lensa minus. Sayangnya banyak orang terdekat mereka tidak menyadarinya.

Oleh karena itu, pemeriksaan mata pada anak perlu mendapat perhatian sebagai upaya antisipasi. Berangkat dari keprihatinan tersebut, Optik Seis dan Hoya menggandeng BPK PENABUR Jakarta dalam pemeriksaan mata gratis untuk sekitar 400 siswa, guru dan karyawan SPK SDK PENABUR Kelapa Gading dalam rangka Hari Pengelihatan Sedunia atau World Sight Day.

Ryan Lee Buntaram, Director Marketing OPTIK SEIS, menyampaikan bahwa kegiatan ini adalah program rutin yang dilakukan oleh Optik Seis di setiap bulan Oktober.

Baca juga : Lensa Kacamata Ini Cegah Progresivitas Mata Minus pada Anak

“Ini adalah bentuk kepedulian Optik Seis terhadap kesehatan mata masyarakat umum, termasuk anak anak. Kami berharap pemeriksaan mata ini bisa mengedukasi masyarakat untuk meningkatkan kecintaan terhadap mata dan penting nya menjaga kesehatan mata, dengan rutin memeriksa mata sejak dini, minimal 1 tahun sekali”, tutur Ryan.

Berdasarkan temuan pada kegiatan serupa sebelumnya, Ryan mengungkapkan sekitar 30-50 persen anak memiliki masalah dengan penglihatan sehingga sebetulnya membutuhkan kacamata agar kondisi kesehatan matanya bisa ditanggulangi. 

“Kami berharap akan lebih banyak lagi anak yang diperiksa matanya, sehingga masalah-masalah mata mereka dapat lebih cepat diatasi,” lebih lanjut Ryan menjelaskan.

Baca juga : Gangguan Penglihatan pada Anak Masih Tinggi, Penyebab Bervariasi

"Anak-anak menghabiskan sebagian besar waktunya di sekolah, di mana tanda-tanda awal gangguan penglihatan sering muncul. Dengan mengadakan pemeriksaan mata awal di sekolah, HOYA Indonesia berkolaborasi dengan Optik Seis berharap dapat melakukan deteksi dini dan pengelolaan yang proaktif, memberikan para siswa penglihatan yang jelas untuk mencapai potensi penuh mereka di sekolah dan di masa depan." jelas Nihla Azkiya, Marketing Head HOYA Lens Indonesia.

Menurut Nihla, berdasar hasil skrining yang pernah dilakukan, ditemukan bahwa miopia atau mata minus merupakan kondisi yang paling sering terdeteksi pada anak-anak. "Oleh karena itu, kami mendorong para orang tua untuk segera memulai manajemen miopia guna menghindari komplikasi kesehatan mata di masa depan." ujarnya. 

Mendukung program tersebut, BPK PENABUR Jakarta tak hanya mengikutsertakan siswa dan guru, namun juga memberikan kesempatan kepada para karyawan outsources untuk mendapatkan pelayanan kesehatan mata. 

Windy Anastasya, Kepala Sekolah SPK SDK PENABUR Kelapa Gading mengungkapkan pihaknya sangat mengapresiasi kegiatan ini. "Program ini menjadi ajang yang sangat baik untuk membantu para karyawan outsources yang mungkin tidak memiliki kesempatan memeriksakan kondisi mata mereka," kata dia.

Windy berharap kerjasama serupa dapat ditingkatkan di tahun-tahun mendatang, agar para siswa dan karyawan semakin sadar akan kesehatan mata sebagai salah satu indera yang harus dijaga kondisinya agar dapat mendukung kinerja optimal tubuh. (H-2)
 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Indrastuti
Berita Lainnya