Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
PERTUMBUHAN miopia (mata minus) tidak terkendali dapat menyebabkan permasalahan mata lebih serius seperti katarak, glukoma, ablasi retina, dan degenerasi makula di kemudian hari. Oleh karena itu, penting intervensi dini terhadap miopia, khususnya kepada anak. Opsi terapi miopia bagi anak yang dianggap paling mudah ialah menggunakan lensa kacamata.
Karena itu, produsen lensa kacamata dari Jepang Hoya Vision Care memperkenalkan produk hasil inovasi terkini bernama Miyosmart. Ini merupakan lensa kacamata dengan uji klinis terpanjang di dunia, yakni selama 6 tahun. Uji klinis ini merupakan tahapan penting untuk membuktikan efektivitas, keamanan, dan gambaran efek samping sebuah produk kesehatan.
Dirancang dengan menggunakan teknologi Defocus Incorporated Multiple Segments (DIMS), uji klinis Miyosmart bersifat acak atau biasa disebut randomized controlled trials (RCT). RCT merupakan level tertinggi uji klinis karena dirancang agar tidak memiliki bias dan memiliki risiko kesalahan sistematik yang lebih kecil. Dari uji klinis yang dilakukan dibuktikan bahwa teknologi DIMS pada Miyosmart dapat menahan laju pertumbuhan miopia hingga 60% dan tidak menunjukkan efek rebound bagi pemakainya, selain mampu mengoreksi dan menghadirkan penglihatan yang jelas.
Baca juga: Waspada, Riasan Mata Bisa Buat Mata Anda Kering
"Hoya memperkenalkan dan membahas detail teknologi dan uji klinis DIMS (Defocus Incorporated Multiple Segments) pada lensa terapi Miyosmart kepada dokter spesialis mata di seminar Inarvos. Ini pertama kali kami terlibat di PIT Perdami. Kami berharap bisa terus mengikuti agenda pertemuan ilmiah ini untuk tahun-tahun berikutnya," ujar Dodi Rukminto, Managing Director Hoya Indonesia, pada Forum Miyosmart di Marriott Hotel Yogyakarta, pada Jumat (25/8).
Lensa terapi miopia atau rabun jauh ini diperkenalkan kepada dokter-dokter spesialis mata yang mengikuti rangkaian seminar Indonesian Refraction and Vision Optimization Society (Inarvos). Forum Miyosmart diadakan bertepatan dengan Pertemuan Ilmiah Tahunan (PIT) Perhimpunan Dokter Spesialis Mata Indonesia (Perdami) ke-48 yang merupakan induk acara dari seminar Inarvos pada periode 24-26 Agustus 2023.
Baca juga: Ini Tips Agar Mata Anda tidak Kering Saat Berkendara
Pada forum itu, Hoya menghadirkan Global Head, Professional Affairs & Education, May Zhang, M.D, Ph.D. sebagai narasumber yang menjelaskan secara detail tentang cara kerja, teknologi, hingga hasil uji klinis dari lensa terapi Miyosmart kepada para dokter spesialis mata Indonesia dengan subspesialis refraksi. "Informasi yang disampaikan malam ini menambah wawasan kami sebagai dokter spesialis mata yang concern-nya pada kelainan refraksi, khususnya miopia. Banyak orang mencari solusi untuk mengatasi miopia dan uji klinis yang komprehensif menjadikan lensa ini sebagai opsi kontrol miopia yang menjanjikan," ujar dr Susanti Natalya Sirait, SpM(K), MKes., ketua Inarvos.
Lensa Miyosmart hadir di Indonesia sejak November 2022. Hingga kini, ribuan Miyosmart terjual di Indonesia. (RO/Z-2)
Penyakit mata tiroid, juga dikenal sebagai oftalmopati tiroid atau penyakit Graves, adalah kondisi di mana mata seseorang terpengaruh gangguan pada kelenjar tiroid.
Kelainan kelopak mata dapat mengakibatkan iritasi, menghalangi pandangan, bahkan menyebabkan kebutaan. Tindakan operasi dapat mengatasinya.
Kampanye digital pencegahan katarak #EyeCareForAll diluncurkan melalui aplikasi Campaign #ForABetterWorld.
Bentuk mata anda bisa menjadi penentu dalam menentukan bulu mata palsu yang tepat untuk anda. Ini tips memilihnya.
Sekitar 80% kebutaan di Indonesia disebabkan oleh katarak. Operasi menjadi satu-satunya cara untuk memulihkan penglihatan pasien.
Orangtua disarankan melarang anak usia di bawah satu tahun menatap layar gawai serta membatasi waktu layar anak usia satu sampai tiga tahun maksimal satu jam.
Kasus peningkatan signifikan mata minus atau Myopia Booming kini menjadi perhatian serius, terutama karena dapat berdampak buruk pada masa depan anak-anak
Sekitar 10 persen dari 66 juta anak usia sekolah mengalami gangguan mata akibat kelainan refraksi, sehingga membutuhkan kacamata lensa minus.
"Kasoem Vision Care menyediakan pemeriksaan detail yang fokus pada tajam penglihatan oleh Refractionist Optician. Salah satunya, pemeriksaan binokuler,"
Program itu dirancang untuk memberikan akses kacamata kepada anak-anak, remaja, dewasa, dan lansia yang membutuhkan alat bantu penglihatan, namun memiliki keterbatasan ekonomi
Operasi mata sebaiknya disarankan sedini mungkin begitu anak didapati mengalami katarak kongenital.
Miopi atau mata minus merupakan salah satu gangguan mata yang sering terjadi dan menyebabkan seseorang kesulitan melihat benda jarak jauh secara jelas.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved