Headline
Pengacara Tannos menggunakan segala cara demi menolak ekstradisi ke Indonesia.
Pengacara Tannos menggunakan segala cara demi menolak ekstradisi ke Indonesia.
Sekitar 10,8 juta ton atau hampir 20% dari total sampah nasional merupakan plastik.
MATA memiliki kemampuan unik untuk memberikan wawasan berharga mengenai kesehatan otak kita. Gangguan pada mata sering kali menjadi salah satu tanda awal dari penurunan fungsi otak.
Penelitian ini melibatkan 8.623 orang sehat yang berasal dari Norfolk, Inggris, dan mereka dikaji selama periode yang cukup lama. Di akhir studi, diketahui 537 peserta mengalami demensia, sehingga kita dapat menganalisis faktor apa saja yang mungkin telah mendahului kondisi tersebut.
Pada tahap awal penelitian, para peneliti meminta partisipan untuk menjalani tes sensitivitas visual, yang berfungsi untuk mengevaluasi kecepatan otak dalam memproses informasi visual (yaitu waktu yang diperlukan otak untuk menganalisis dan menilai objek yang terlihat). Dalam tes tersebut, para partisipan diminta untuk memperhatikan layar dan menekan tombol segera setelah mereka melihat bentuk segitiga muncul di antara titik-titik yang bergerak.
Para peneliti menemukan individu yang akhirnya didiagnosis dengan demensia menunjukkan keterlambatan dalam mengidentifikasi segitiga tersebut, bisa sampai 12 tahun sebelumnya, dibandingkan dengan mereka yang tidak mengalami diagnosis tersebut. Sekali lagi, ini menunjukkan bahwa situasi ini lebih rumit daripada hanya sekadar mendapatkan kacamata yang lebih baik.
"Sebelum ini, kacamata bukanlah solusi. Ini terkait dengan memori dan ingatan," ungkap Clifford Segil. D. O., seorang dokter saraf di Pusat Kesehatan Providence Saint John yang berada di Santa Monica, CA.
Namun, ada beberapa kemungkinan yang bisa menjelaskan ketidakpekaan visual yang lebih lambat dan perkembangan demensia. Salah satunya adalah bahwa plak amiloid (protein yang menumpuk sering ditemukan pada penderita Alzheimer) dapat memengaruhi area otak yang berhubungan dengan penglihatan lebih awal sebelum berdampak pada memori.
Demensia juga dapat memengaruhi kemampuan untuk membedakan kontras dan mendeteksi warna-warna yang hampir serupa. Studi sebelumnya telah menunjukkan bahwa penderita demensia mengalami kesulitan dalam mengabaikan gangguan visual ketika melihat sesuatu, yang juga dapat menyebabkan masalah dalam gerakan mata.
Singkatnya, demensia dapat memengaruhi berbagai aspek penglihatan dan gejala-gejala ini dapat muncul sebelum masalah terkait memori terlihat.
“Penglihatan tidak sering menjadi fokus utama dokter dalam konteks pencegahan dan pemeriksaan demensia. Namun, tes ini tetap akan menyoroti masalah dalam pemrosesan visual, yaitu bagaimana otak menginterpretasikan apa yang diterima oleh mata,” tambah Dr. Clifford Segil. (Sciencealert/Prevention/Z-2)
Kebiasaan tidur larut malam atau begadang terbukti dapat meningkatkan risiko demensia, termasuk Alzheimer.
Penelitian terbaru menunjukkan antibiotik, antivirus, dan vaksin dapat berpotensi mengurangi risiko demensia, membuka jalan baru dalam pengobatan penyakit neurodegeneratif ini.
Sebuah studi terbaru mengungkapkan pria yang memiliki risiko penyakit jantung berpotensi mengalami demensia hingga satu dekade lebih awal dibandingkan perempuan dengan risiko yang sama.
Sebuah studi terbaru mengungkapkan meningkatkan konsumsi makanan dan minuman yang kaya flavonoid, seperti beri, teh, dan anggur merah, menurunkan risiko demensia hingga 28%.
Para ilmuwan di University of Edinburgh dan University of Dundee akan menganalisis lebih dari satu juta pemindaian otak menggunakan kecerdasan buatan dari proyek NEURii.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved