Headline
Gencatan senjata diharapkan mengakhiri perang yang sudah berlangsung 12 hari.
Gencatan senjata diharapkan mengakhiri perang yang sudah berlangsung 12 hari.
Kehadiran PLTMG Luwuk mampu menghemat ratusan miliar rupiah dari pengurangan pembelian BBM.
PERNAHKAH anda mendengar istilah tongue tie? Tongue tie atau jaringan lidahnya pendek, tebal, atau keras sehingga sulit untuk menahan lidah dengan bebas.
Berdasarkan laporan Amerika Academy of Pediatrics (AAP) sekitar 8% bayi lahir dengan kelainan pada frenulum lidah bayi sehingga berukuran terlalu pendek. Ketika seorang bayi mengalami tongue tie, atau ankyloglossia, hal ini dapat menyulitkan proses menyusui.
"Untuk beberapa bayi, jaringan tersebut terlalu ketat atau terlalu pendek untuk memungkinkan bayi memanjangkan dan mengangkat lidahnya untuk mendapatkan kait yang aman dan efektif untuk menyusu di payudara dan memindahkan ASI dari payudara ke mulutnya," ujar Ari Brown, seorang dokter anak yang berbasis di Austin, Texas, dan pendiri seri buku dan pendidikan parenting Baby 411.
Baca juga : Lindungi Bayi dari Infeksi Sejak di Kandungan, Apa Itu Lapisan Vernix Caseosa?
Kondisi ini menyulitkan anak untuk mendapatkan air susu ibu (ASI) dengan baik yang berdampak pada tumbuh kembang anak.
"Keterbatasan gerakan lidah ini sering kali dapat menyebabkan nyeri pada puting ibu, dan transfer ASI yang buruk, yang dapat menyebabkan suplai ASI yang rendah, atau kenaikan berat badan bayi yang lambat atau buruk," kata Michele Burtner, Asisten Direktur Medis Layanan Menyusui dan Laktasi, Fakultas Kedokteran dan Kedokteran Gigi Universitas Rochester.
Sayangnya laporan AAP mengungkapkan tidak semua bayi dengan kondisi ini mendapatkan perawatan yang baik. Selain itu, penggunaan laser dalam pengobatan pengikat lidah semakin meningkat tanpa bukti yang memadai prosedur ini lebih baik dibandingkan metode lain, termasuk terapi fisik, terapi kraniosakral, atau terapi myofascial, juga belum diteliti secara luas.
Baca juga : Popok yang Tepat Dukung Perkembangan Motorik Bayi
Menurut penelitian AAP, kurang dari 50% bayi dengan kondisi ini benar-benar mengalami kesulitan menyusu, menunjukkan memang tongue tie kemungkinan besar ditangani secara berlebihan.
Ini bukan pertama kalinya kekhawatiran ini muncul: American Academy of Otolaryngology-Bedah Kepala dan Leher mengeluarkan pernyataan yang mengatakan tongue tie didiagnosis secara berlebihan dan bayi-bayi mengalami pembedahan yang tidak perlu di beberapa komunitas.
Brown menjelaskan apa saja yang terlibat dalam prosedur frenotomi, yang melepaskan pita jaringan di pangkal lidah. "Untuk bayi baru lahir, ini adalah prosedur kecil yang dapat dilakukan di kantor medis atau gigi, dan dengan spesialis yang berpengalaman, dan komplikasi jarang terjadi," katanya.
Baca juga : Ikatan Batin Ibu dan Anak Pengaruhi Tumbuh Kembang Bayi
Meskipun prosedur ini dapat ditoleransi dengan baik, Brown menunjukkan prosedur ini sering dilakukan secara tidak perlu, dan bisa sangat mahal.
Menurut Burtner, gejala utama yang perlu diwaspadai yang mengindikasikan bayi mengalami tongue tie adalah
Menurut Burtner jika bayi memiliki gejala seperti tongue tie maka sangat penting untuk memberikan makan laktasi lengkap. Brown menambahkan orangtua harus tahu dan paham pasti apabila seorang anak benar-benar membutuhkan pengobatan atas tongue tie. (parents/Z-3)
Mayoritas orang tua hanya fokus pada kandungan protein atau karbohidrat saat membuat MPASI, padahal lemak juga memiliki peran krusial dalam mendukung perkembangan buah hati.
Tidak hanya menyenangkan, bermain juga diakui sebagai sarana penting untuk menumbuhkan berbagai keterampilan hidup yang esensial.
Selain berdampak pada asupan nutrisi, bibir sumbing yang disertai kelainan langit-langit mulut juga dapat menghambat kemampuan bicara anak.
2 dari 3 anak di Indonesia mengalami kekurangan zat besi sehingga dapat menghambat tumbuh kembang dan kecerdasan kognitifnya.
Menurut Unicef, selain membangun kedekatan, bonding dengan anak bisa meningkatkan kecerdasan emosional dan rasa percaya diri.
Orangtua seringkali mengabaikan hal-hal kecil yang terlihat sepele terkait kesehatan balita. Padahal, hal-hal tersebut sangat berpengaruh terhadap tumbuh kembang anak
Sariawan yang dalam waktu dua minggu lebih tidak sembuh perlu diperiksakan segera ke dokter karena dapat menjadi salah satu faktor dari kanker lidah.
Manusia memiliki lima pancaindra dasar yaitu sentuhan (kulit), penglihatan (mata), pendengaran (telinga), penciuman (hidung), dan rasa (lidah).
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved