Headline
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.
KUALITAS udara yang buruk merupakan isu yang semakin mengkhawatirkan di berbagai kota besar di dunia terutama di Indonesia.
Polusi udara tidak hanya berdampak negatif pada kesehatan fisik, seperti pernapasan dan penyakit kardiovaskular, tetapi juga memiliki pengaruh signifikan terhadap kemampuan kognitif dan prestasi akademik anak-anak.
Tulisan ini akan menjelaskan lebih lanjut.
Baca juga : Mams, Berapa Sih Usia Ideal Anak Masuk SD? Jadi Ini Saran Ahli
Tahukah anda bahwa setiap harinya rata-rata kita menghirup sekitar 11.000 liter udara dalam 24 jam atau setara dengan volume 579 galon air.
Ingat bahwa ini bukan oksigen murni, tetapi juga garis polutan berbahaya PM2.5, lalu apa yang dimaksud dengan polutan PM2.5?
PM2.5 mengacu pada partikel polusi udara dengan diameter kurang dari 2,5 mikrometer. ukuran ini sekitar 36 kali lebih kecil dari diameter sebutir pasir
Baca juga : Durasi Pemberian ASI Pengaruhi Kemampuan Akademik Anak?
Karena ukurannya yang mikroskopis, partikel PM2.5 tidak dapat disaring secara efektif oleh tubuh kita. menghirup PM2.5 dapat menyebabkan masalah kesehatan yang serius, termasuk kelahiran prematur, eksaserbasi asma, batuk, gangguan pernapasan, penyakit jantung koroner, diabetes, dan bahkan kanker paru-paru.
lebih dari 90% masyarakat menghirup udara yang tercemar, ternyata hampir 100% polusi udara dari luar bisa terbawa masuk kedalam ruangan kantor, sekolah dan rumah. Kadang kita tidak menyadari polusi dari luar ruangan sebnarnya bisa ada juga di dalam ruangan.
Data yang dipaparkan oleh nafas bahwa Data historis dari tahun 2022-2023 menunjukkan bahwa bulan Mei adalah awal dari musim udara buruk dan akan terus memburuk dalam beberapa bulan ke depan.
Baca juga : Ini Penyebab Kesenjangan Pencapaian Akademik pada Anak
Lalu Apa Pengaruh Polusi Udara terhadap Kesehatan Anak dan Kualitas Belajarnya?
Anak-anak lebih rentan terhadap polusi udara dibandingkan orang dewasa karena sistem pernapasan mereka yang masih berkembang dan laju pernapasan yang lebih cepat.
Paparan jangka panjang terhadap polutan udara, seperti partikel halus (PM2.5), nitrogen dioksida (NO2), dan ozon (O3), dapat menyebabkan gangguan pernapasan, asma, dan infeksi saluran pernapasan.
Baca juga : Ini Cara Menjauhkan Otak dari Kepikunan Saat Lansia
Gangguan kesehatan ini seringkali menyebabkan absensi sekolah yang berkepanjangan, mengganggu proses belajar anak.
Attention Deficit Hyperactivity Disorder (ADHD) adalah gangguan neurodevelopmental yang sering terjadi pada anak-anak dan dapat berlanjut hingga dewasa.
ADHD ditandai dengan gejala seperti kesulitan berkonsentrasi, hiperaktivitas, dan impulsivitas.
Penelitian terbaru menunjukkan adanya hubungan antara paparan polutan udara dan peningkatan risiko ADHD pada anak-anak.
Polutan udara seperti partikel halus (PM2.5), nitrogen dioksida (NO2), dan ozon (O3) dapat memicu serangan asma pada anak-anak, menyebabkan gejala seperti sesak napas dan batuk.
Anak-anak dengan paparan polutan udara yang tinggi lebih rentan terhadap peradangan saluran pernapasan, memperburuk kondisi asma yang sudah ada atau memicu timbulnya asma baru.
3. Meningkatkan risiko Influenza
Influenza, atau flu, memiliki dampak signifikan pada kesehatan anak-anak, termasuk gejala seperti demam tinggi, batuk, sakit tenggorokan, nyeri tubuh, dan kelelahan ekstrem.
Anak-anak, terutama yang berusia di bawah lima tahun atau memiliki kondisi medis tertentu, berisiko lebih tinggi mengalami komplikasi serius seperti pneumonia, dehidrasi, dan infeksi telinga.
Flu juga dapat mengganggu aktivitas sehari-hari, menyebabkan absensi sekolah, dan membutuhkan perawatan medis yang intensif.
Kualitas udara memiliki pengaruh yang signifikan terhadap prestasi belajar anak-anak.
Polusi udara dapat mengganggu kesehatan fisik dan kognitif anak, yang pada akhirnya berdampak negatif pada prestasi akademik mereka.
Oleh karena itu, upaya untuk meningkatkan kualitas udara di lingkungan sekolah dan rumah sangat penting untuk memastikan anak-anak dapat belajar dan berkembang dengan optimal.
Singapore Intercultural School (SIS) bersama dengan nafas membangun komitmen untuk menciptakan Clear Air Zone. Inisiatif ini bertujuan untuk memastikan lebih dari 4.500 siswa memiliki akses ke udara yang lebih bersih dan sehat, mendukung UNSDG`s terkait kesehatan, kesejahteraan, dan pendidikan berkualitas.
“Air purifier yang dipasangkan disetiap ruangan pada SIS telah disesuaikan dengan kebutuhan kapasitas ruangan, lalu air purifier ini juga dikontrol dengan monitor yang sudah otomatis” jelas CEO Nafas Nathan Roestandy.
Keberadaan air purifier ini sangat membantu menstabilkan kualitas udara bersih, terlihat dari perbedaan data yang ditunjukan dari kualitas udara di luar ruangan dengan di dalam kelas dan ruangan lain yang dipasangi air purifier.
Marketing Director SIS Group of School Indra Erwin menyampaikan, pihak SIS juga menerangkan bahwa kualitas udara sangat penting untuk menunjang prestasi akademik siswa.
Selain memakai air purifier, pihaknya juga mengusahakan untuk menjaga lingkungan sekolah tetap sehat dengan cara, memakai masker dikala siswa sedang sakit juga menjaga jarak seperti masa pandemi covid-19.
"Setiap kita membangun sekolah kita juga memikirkan environment buildingnya juga sehingga ventilasi udara dan cahaya bisa masuk dengan baik jadi hal ini dapat membuat lingkungan yang lebih sehat," terang dia.
Director of operations SIS group Of School Andrew Paterson juga menambahkan bahwa untuk menjaga kesehatan para siswa nya apabila kondisi udara buruk maka kegiatan di luar ruangan akan dihentikan. Pihaknya akan memperbanyak pada kegiatan indoor.
Pemasangan air purifier ini akan nantinya akan dipasangkan merata pada seluruh SIS di Indonesia, saat ini baru 2 sekolah yang sudah menjalankan yaitu SIS South Jakarta dan SIS Kelapa Gading.(Z-10)
DUNIA berubah cepat. Yang bertahan ialah mereka yang terus belajar dan memperbarui pengetahuannya. Karena itu, kita tidak bisa hanya mengandalkan ilmu yang dipelajari pada masa lalu.
Kemajuan teknologi juga dinilai Maudy Ayunda membuat sistem pendidikan jadi lebih mudah karena dapat digelar baik di dalam maupun luar kelas dengan berbagai jenis metode pembelajaran.
Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) menyoroti manfaat besar sekaligus tantangan yang menyertai pemanfaatan teknologi AI dalam proses belajar mengajar.
Hari belajar guru juga merupakan wujud dari konsep belajar sepanjang hayat (lifelong learning) yang tidak terbatas waktu dan usia.
Penurunan motivasi belajar siswa disebabkan perubahan pola belajar akibat paparan konten digital yang serba instan.
UPAYA mewujudkan kemudahan akses belajar bagi setiap anak bangsa harus mendapatkan dukungan semua pihak terkait demi melahirkan generasi penerus bangsa yang berdaya saing.
Saat tidur, tubuh melakukan pemulihan dan pengaturan beragam fungsi penting, seperti tekanan darah, detak jantung, dan keseimbangan hormon.
PREVALENSI penyakit kardiovaskular semakin tinggi di Indonesia. Perhimpunan Dokter Spesialis Kardiovaskular Indonesia (Perki) meluncurkan "Deklarasi InaPrevent 2025"
Sebuah penelitian menyebutkan, wanita yang pernah mengalami komplikasi kehamilan lebih berisiko mengalami serangan jantung di kemudian hari.
Daging merah olahan seperti sosis, nugget, dan daging asap telah lama dikaitkan dengan berbagai masalah kesehatan, termasuk risiko penyakit kardiovaskular dan kanker.
Penyakit kardiovaskular seperti serangan jantung dan strok menjadi salah satu penyebab utama kematian di Indonesia.
Kebiasaan duduk terlalu lama atau yang sering disebut dengan 'mager' atau malas gerak, dapat memicu berbagai penyakit dan membuat angka harapan hidup lebih rendah alias rentan mati muda.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved