Headline
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.
PSIKOLOG anak dan keluarga dari Himpunan Psikologi Indonesia (HIMPSI) Samanta Elsener mengungkapkan sejumlah dampak negatif yang mungkin terjadi pada anak yang masuk Sekolah Dasar (SD) sebelum usia yang tepat.
"Perkembangan psikososial anak perlu diperhatikan. Jika hasil psikotes menunjukkan anak mampu mengikuti proses belajar di SD, maka orang tua dapat mempertimbangkan untuk menyekolahkan anak pada usia 6 tahun. Jika tidak, maka psikolog tidak akan merekomendasikan anak masuk SD," jelas Samanta dikutip dari Antara, Jumat (5/6).
Menurut Samanta, kesiapan anak untuk masuk SD sebaiknya didasarkan pada kemampuannya beradaptasi dengan lingkungan baru. Secara umum, anak sudah siap untuk mengikuti pembelajaran pada usia antara 6-7 tahun.
Baca juga : Cerdas LMS Luncurkan Platform Sistem Manajemen Pembelajaran
Namun, ada juga anak-anak yang dimasukkan ke SD sebelum waktunya. Akibatnya, anak-anak ini mungkin mengalami dampak buruk seperti menjadi malas belajar dan merasa tertekan.
Hal ini dapat menyebabkan orang tua menerima banyak keluhan dari guru terkait prestasi belajar anak yang kurang memuaskan.
Samanta menjelaskan bahwa hal ini disebabkan oleh ketidaksiapan mental dan kognitif anak untuk memulai sesuatu yang baru.
Baca juga : Ini Tips Melatih Kemandirian Anak Sebelum Masuk SD
"Secara psikososial dan emosional, penting bagi anak untuk siap agar dapat menikmati kegiatan belajar di sekolah," ujarnya.
Ia menekankan bahwa kesiapan ekstra diperlukan jika orang tua tetap ingin menyekolahkan anak sebelum usia idealnya. Anak harus diberikan pemahaman secara bertahap agar bisa beradaptasi dengan lingkungan barunya.
Orang tua disarankan untuk mendorong anak berinteraksi dengan banyak orang, sehingga anak terstimulasi untuk berbaur dengan lingkungannya.
Baca juga : Ini Dampak Negatif Sekolahkan Anak ke SD Terlalu Dini
Ajarkan juga anak untuk bermain bersama teman melalui simulasi bermain dalam kelompok kecil atau di ruang bermain yang lebih ramai.
Samanta juga menyarankan langkah-langkah pencegahan agar anak tidak menjadi pelaku atau korban bullying di sekolah.
Orang tua dapat mempererat hubungan dengan orang tua siswa lain dan mengatur pertemuan bermain bersama untuk mengajarkan rasa saling menyayangi dan menghargai antar teman.
"Jangan lupa untuk mengajarkan anak memakai sepatu sendiri, mengganti baju, dan menyelesaikan toilet training. Pastikan anak bisa makan sendiri dan mampu berpisah dari orang tua dalam waktu yang lama untuk membentuk kemandirian," kata Samanta. (Z-10)
Menurut Ina Liem, yang sesungguhnya dimaksud dalam putusan MK adalah bentuk bantuan operasional, mirip skema dana BOS, yang selama ini sudah diberikan ke sebagian sekolah swasta.
Terlapor mempertontonkan ke seluruh murid kelas VI SD Negeri Lobolauw yang berjumlah 24 orang murid video dan gambar porno
Staf Khusus Gubernur DKI Jakarta, Chico Hakim menegaskan proses rekrutmen Pasukan Oranye (PPSU) ini dilakukan tanpa adanya pungli
MENTERI Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen), Abdul Mu’ti, meresmikan SD Muhammadiyah Internasional Labschool (Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) UMS.
PTPP mendistribusikan 328 paket makanan bergizi di SD 06 Pagi Cilincing, Jakarta Utara, dan Pondok Pesantren Darud Da’wah Wal Irsyat, Tarakan, Kalimantan Utara.
Nah, apa saja 37 surat dalam juz amma? Berikut urutan surat-surat pendek dalam juz 30.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved