Headline
Kenaikan harga minyak dunia mungkin terjadi dalam 4-5 hari dan akan kembali normal.
Kenaikan harga minyak dunia mungkin terjadi dalam 4-5 hari dan akan kembali normal.
Presiden menargetkan Indonesia bebas dari kemiskinan pada 2045.
SALAH satu jenis kanker yang menjadi momok bagi perempuan ialah kanker serviks atau kanker leher rahim. Padahal, sebenarnya kanker ini bisa dicegah.
"Kanker serviks dapat dicegah dengan melakukan vaksinasi HPV dan IVA test/pap smear," kata Ketua Umum Himpunan Onkologi dan Ginekologi Indonesia (HOGI) Andrijono dalam diskusi virtual belum lama ini.
Kanker serviks terjadi ketika sel-sel kanker berkembang di leher rahim, pintu masuk rahim dari vagina. Kanker yang diakibatkan infeksi human papilloma virus (HPV) ini berada di peringkat kedua kasus kanker tertinggi di Indonesia.
Baca juga : Satu Dosis Vaksin HPV Sudah Cukup untuk Perempuan Muda, WHO Ubah Rekomendasi
Vaksinasi HPV membuat tubuh membentuk antibodi terhadap virus HPV sehingga memiliki kekebalan terhadap virus HPV yang berisiko tinggi sebabkan kanker serviks. Oleh karena itu, vaksinasi HPV penting dilakukan sedini mungkin.
"Tidak hanya kaum perempuan, kaum pria pun dianjurkan untuk mendapatkan vaksin HPV sebagai bentuk pencegahan penyebaran virus tersebut," kata dia.
Melalui program vaksinasi HPV, sebut Andrijono, Australia berhasil menurunkan insiden kanker hingga 40% setelah memulai program vaksinasi HPV nasional sejak 2007.
Baca juga : Keengganan Masyarakat Berikan Anak Vaksin HPV Masih Jadi Tantangan
Bagaimana dengan Indonesia? Andrijono mengungkapkan, dari keseluruhan kasus kanker serviks baru yang ditemukan di Indonesia, diketahui lebih dari 80% sudah pada stadium lanjut. "Pada kondisi ini, pengobatannya menjadi lebih sulit, lebih mahal, serta tingkat keberhasilan juga menurun," imbuhnya.
Data Globocan 2020 menyebutkan kasus kanker leher rahim di Indonesia sebanyak 9,2% dari total kasus kanker. Sedikitnya 50 perempuan di Indonesia meninggal dunia setiap harinya akibat kanker serviks.
Ketua Umum dan Pendiri Cancer Information and Support Center (CISC) Aryanthi Baramuli Putri mengatakan kanker serviks paling banyak diidap orang yang berada di usia produktif, yakni 35-55 tahun. Karena itu, ia menekankan pentingnya deteksi dini dan pemberian vaksin HPV sebagai investasi penting bagi bangsa ini ke depan.
Baca juga : Cegah Kanker Serviks, 90% Anak Perempuan Di Bawah 15 Tahun Harus Divaksin HPV
Dalam kesempatan terpisah, dokter Kandungan dan Kebidanan Subspesialis Onkologi RS Universitas Indonesia, Dr dr Hariyono Winarto, SpOG (K), menyampaikan vaksinasi HPV sebaiknya diberikan ke anak perempuan sejak dini.
"Usia 9-10 tahun sudah bisa divaksinasi," katanya dalam Instagram Live Cegah Kanker Serviks Sejak Dini, beberapa waktu lalu.
Pasalnya, sambung Hariyono, sistem imunitas anak-anak lebih baik ketimbang orang dewasa. Untuk dosis vaksin diberikan selama dua kali. Setelah dewasa, vaksinasi HPV harus diberikan sebanyak tiga kali.
Sebuah studi terbaru yang dipublikasikan dalam BMJ Oncology mengungkapkan fakta mengkhawatirkan terkait konsumsi minuman berpemanis buatan.
Proses menggoreng menghasilkan senyawa berbahaya, termasuk senyawa karsinogenik yang berpotensi meningkatkan risiko kanker jika dikonsumsi dalam jangka panjang.
Biopsi sangat penting dilakukan pada penderita kanker payudara, karena dengan biopsi, dokter akan dapat memeriksakan penanda tumor dan menentukan tipe-tipe kanker payudara.
Tak disangka, beberapa makanan dan minuman sehari-hari. Simak 6 jenis konsumsi yang perlu dihindari untuk melindungi kesehatan Anda.
DOKTER Spesialis Penyakit dalam sekaligus Konsultan Hematologi-Onkologi Medik mengatakan deteksi dini kanker kandung kemih sangat penting untuk meningkatkan peluang kesembuhan.
Prioritas kesehatan nasional saat ini menyasar pada pengendalian penyakit tidak menular.
Vaksinasi BCG pada anak di negara-negara yang tinggi angka TB efektif untuk mencegah penyakit TB yang berat seperti TB di selaput otak, atau TB milier yang dapat menyebabkan sesak napas.
Demam setelah imunisasi pada anak adalah salah satu efek samping yang sering terjadi dan menjadi kekhawatiran banyak orang tua.
Inggris menjadi negara pertama di dunia yang memvaksinasi IMS gonorea, yagn difokuskan pada pria gay dan biseksual.
Vaksin HPV memberikan kesempatan bagi tubuh untuk membangun respon imunitas terhadap beberapa tipe HPV.
Cakupan Imunisasi Dasar Lengkap (IDL) pada 2024 adalah 87,3% dan antigen baru seperti PCV dan RV adalah 86,6%. Cakupan ini masih di bawah target untuk terbentuknya herd immunity.
Kegiatan vaksinasi ini menggarisbawahi pentingnya menumbuhkan kesadaran untuk membangun generasi masa depan yang lebih sehat.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved