Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
INDUSTRI modest fashion (busana santun) Indonesia terus berkembang. Besarnya jumlah penduduk muslim di Tanah Air menjadi salah satu pendorongnya. Namun, para pelaku di industri ini tak hanya menyasar pasar dalam negeri. Sebagian dari mereka juga melebarkan sayap ke mancanegara yang pasarnya juga dinilai sangat potensial.
Tak mengherankan, gelaran fesyen berskala internasional selalu menjadi kesempatan emas yang dioptimalkan untuk menampilkan karya terbaik di mata global. Upaya itu pula yang sedang dilakukan empat jenama modest fashion lokal, Satinese, Visola, Hafita, dan Hijaberlin. Mereka mendapatkan kesempatan tampil di acara ASEAN International Fashion Week (AIFW), yang akan diselenggarakan pada 7-9 Juni di ArtScience Museum di Marina Bay Sands, Singapura. Keempat jenama itu akan menampilkan koleksi khusus yang dipersiapkan untuk acara bergengsi tersebut.
Nah, seperti apa koleksi yang akan mereka tampilkan? Berikut penjelasan empat perempuan pemilik jenama tersebut.
Baca juga : Gandeng Dokter Influencer Tiqasya, HijabChic Hadirkan Koleksi 'Aaarshiya'
Satinese adalah jenama yang terbilang cukup unik. Persis seperti namanya, Satinese menawarkan produk-produk pakaian berbahan satin. Karakteristik khas dari bahan satin yang lembut dan terlihat mewah diolah menjadi macam-macam pakaian daily wear yang trendi. Untuk acara AIFW mendatang pun Satinese akan menampilkan koleksi spesial yang terbuat dari bahan satin, selain juga mengeksplorasi bahan lainnya.
“Satinese menampilkan koleksi terbaru, yaitu konsep elegan yang dipresentasikan melalui bahan organza dan model plisket. Kami juga berinovasi dengan mengeksplorasi model attire yang sebelumnya jarang digunakan yaitu satin blazer. Satinese bertujuan untuk membangkitkan fashion uniqueness melalui satin blazer. Menawarkan attire yang cantik dan elegan,” terang Anggi Desthiati sang pemilik brand melalui percakapan daring, baru-baru ini.
Jenama selanjutnya yang siap menapaki runway AIFW adalah Visola. Jenama lokal satu ini lahir pada 2023 melalui produk sederhana berupa hijab motif Palestina yang dijual sebagai bentuk dukungan terhadap negara tersebut dalam konflik Palestina-Israel. Sejak itu, Visola merilis berbagai pakaian muslimah lainnya yang elegan.
Baca juga : Happy Jehan dan Gegfia Kolaborasi Rilis Jenama Ellaya dan Siap Ramaikan Fashion Tanah Air
Pada AIFW mendatang, Visola akan merilis koleksi terbarunya yang diberi nama Floral Reverie. “Koleksi terbaru dari Visola yang akan ditampilkan adalah Floral Reverie yang bertemakan nature sesuai warna dari produk-produk kami yang kebanyakan menggunakan warna-warna nature soft pastel. Terinspirasi dari Visola Holiday Collection yang kemarin mengeluarkan produk fesyen dari bahan-bahan eco-friendly, lalu exploring toko-toko parfum lokal di berbagai kota Indonesia terciptalah desain ide untuk koleksi terbaru Visola Floral Reverie,” jelas Stephanie Ade Irawan pemilik jenama Visola.
Selanjutnya, jenama yang juga tidak ketinggalan akan menunjukkan koleksi terbarunya adalah Hafita. Jenama dengan pengaruh desain khas Aceh yang kuat ini akan tampil di AFDS sebagai salah satu agenda dalam roadshow internasional yang sedang mereka lakukan. Spesial untuk AIFW, Hafita akan menampilkan koleksi ready to wear dengan gaya feminine romantic.
“Hafita menghadirkan berbagai macam pilihan cutting berpotongan H, I, dan A line dengan menggunakan bahan baku premium yaitu satin silk, credenza, dobby poly micro dengan motif digital printing khas Aceh dan detail bordir cantik Pinto Aceh dengan kombinasi lace, tulle, dan renda untuk semakin memperkuat kecantikan koleksi busana HAFITA,” ungkap Cut Hafita Aini selaku pemilik jenama.
Jenama terakhir yang juga akan mempertontonkan koleksi terbarunya di AIFW adalah Hijaberlin. Jenama asal Depok ini adalah salah satu jenama favorit para jemaah haji dan umrah. Pilihan produk ready to wear dan mukena premiumnya yang mewah selalu jadi incaran para jemaah yang hendak berangkat atau baru pulang dari Tanah Suci. Untuk AIFW, Hijaberlin telah mempersiapkan koleksi eksklusif yang telah mulai dirancang sejak beberapa bulan sebelumnya untuk menghasilkan koleksi yang mengagumkan.
“Kami menyambut baik kesempatan untuk tampil di AIFW. Saya dan tim desainer ingin memanfaatkan kesempatan ini dengan sebaik-baiknya untuk menunjukkan identitas Hijaberlin melalui produk-produk kami yang premium. Kami sudah mempersiapkan koleksi dress cut out yang dikombinasikan dengan layering untuk menjaga ke-modest-annya. Ornamen sequins-nya juga dirancang sedemikian rupa agar terlihat bold tapi tetap elegan,” jelas Ayu May Fakih, pemilik brand Hijaberlin. (X-8)
Anna Wintour mundur dari American Vogue setelah 37 tahun. Ia tetap pegang posisi global di Condé Nast. Pergantian besar tengah terjadi di tubuh perusahaan.
Busana dengan gaya khas Italia 1951 tampil di koleksi dari merek fesyen asal Italia Max Mara, berkolaborasi dengan merek dasi asal Italia E. Marinella.
DESAINER dan pelestari warisan budaya Indonesia, Era Soekamto telah menerima penghargaan dari UNESCO atas komitmennya yang berkelanjutan dalam melestarikan budaya
Temukan perjalanan inspiratif THENBLANK, brand fashion lokal yang lahir dari ruang tamu kecil hingga sukses menembus pasar digital bersama Shopee.
Lebih dari sekadar pertunjukan mode, TGC dikenal sebagai acara hiburan terbesar yang memadukan fesyen, musik, budaya pop, dan selebritis dari berbagai bidang dalam satu panggung yang sama.
Selain atmosfernya yang menarik, Social Garden juga terkenal dengan koktail yang disajikan dengan keahlian.
Berkesempatan menjadi dosen tamu, desainer Ivan Gunawan membagikan berbagai pandangan penting seputar dunia modest fashion yang terus berkembang pesat.
Pengeluaran konsumen muslim untuk fashion mencapai US$318 miliar pada 2022 atau tumbuh 8,4% dibanding 2021, dan diperkirakan akan menembus US$428 miliar pada 2027.
Melalui akun Instagram @althafunissa_syari, brand ini membagikan koleksi terbaru, tren modest fashion, hingga berbagai tips styling bagi penggemar busana Muslim modern.
Vastra hadir menggabungkan tren global dengan budaya lokal, menciptakan desain yang inklusif, berkelanjutan, dan tetap sesuai dengan nilai-nilai modest fashion.
PADA busana modest, tak jarang pilihan warna yang lembut disukai banyak orang, salah satunya warna pastel. Warna pastel bisa dipakai untuk berbagai kesempatan.
JMFW sebagai ajang internasional tidak hanya menampilkan karya-karya desainer Indonesia, tapi juga menjadi momen strategis memperkuat peran Indonesia sebagai pusat modest fashion dunia.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved