Headline

. AS kembali memundurkan waktu pemberlakuan tarif resiprokal menjadi 1 Agustus.

Fokus

Penurunan permukaan tanah di Jakarta terus menjadi ancaman serius.

Trump Kecam Partai Elon Musk, Disebut Konyol dan Tidak akan Berhasil

Ferdian Ananda Majni
07/7/2025 09:48
Trump Kecam Partai Elon Musk, Disebut Konyol dan Tidak akan Berhasil
Presiden AS, Donald Trump(Dok. US Embassy Jordan)

PRESIDEN Amerika Serikat (AS) Donald Trump secara terbuka mengkritik langkah mantan sekutunya, Elon Musk, yang baru saja meluncurkan partai politik baru bernama America Party pada Sabtu (5/7) waktu setempat.

Trump menyebut pembentukan partai ketiga sebagai ide yang tidak masuk akal dan menganggapnya hanya akan menambah kebingungan dalam sistem politik AS.

"Menurut saya konyol untuk memulai partai ketiga. (AS) itu memiliki sistem dua partai, dan menurut saya memulai partai ketiga hanya akan menambah kebingungan," ujar Trump seperti dilansir USA Today, Senin (7/7).

"Partai ketiga tidak pernah berhasil. Jadi dia bisa bersenang-senang dengan itu, tetapi menurut saya itu konyol," tambahnya.

Kritikan tersebut dilanjutkan Trump dalam unggahan di media sosialnya pada 6 Juli. Dia menilai bahwa pendirian partai baru hanya akan menimbulkan kekacauan yang tidak perlu.

"Satu hal yang bisa dilakukan oleh Pihak Ketiga adalah menciptakan gangguan & kekacauan yang Total dan Sempurna, dan kita sudah cukup mengalaminya dengan Demokrat Kiri Radikal," tulisnya.

Langkah politik terbaru Musk datang di tengah memburuknya hubungan keduanya dalam beberapa minggu terakhir.

Sebelumnya, Musk adalah salah satu pendukung besar Trump, bahkan menyumbang hampir $290 juta untuk mendukung pencalonan Trump dan kandidat Partai Republik lainnya.

Dia juga sempat memimpin inisiatif pemangkasan birokrasi di awal masa kepresidenan Trump melalui Departemen Efisiensi Pemerintah.

Namun hubungan mereka memburuk setelah Musk mengecam keras “Beautiful Big Bill”, sebuah rancangan undang-undang Trump yang mencakup pemotongan pajak besar-besaran, peningkatan anggaran untuk penegakan imigrasi dan militer, serta pemangkasan anggaran Medicaid. RUU tersebut juga menaikkan pagu utang negara hingga $5 triliun.

Musk bahkan mengancam akan mendukung calon lawan bagi para anggota Kongres yang menyetujui RUU tersebut.

“Setiap anggota Kongres yang berkampanye untuk mengurangi pengeluaran pemerintah dan kemudian segera memilih peningkatan utang terbesar dalam sejarah harus menundukkan kepala karena malu!” tulis Musk dalam unggahan yang dipublikasikan sebelum RUU ditandatangani Trump.

“mereka akan kalah dalam pemilihan pendahuluan tahun depan jika itu adalah hal terakhir yang saya lakukan di Bumi ini," tambahnya.

Sempat ada upaya dari Musk untuk memperbaiki hubungan dengan Trump, termasuk menyampaikan permintaan maaf pribadi atas kritik keras yang ia lontarkan saat keluar dari pemerintahan Trump. Namun, perbedaan sikap kembali memicu ketegangan baru.

Partai baru Musk diumumkan tidak lama setelah ia sempat menyatakan pada bulan Mei bahwa ia akan mengurangi keterlibatannya dalam urusan politik, dengan fokus kembali pada dua perusahaannya, Tesla dan SpaceX.

Meski demikian, peluncuran America Party menjadi sinyal bahwa Musk masih ingin memainkan peran dalam arah politik AS ke depan. (H-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Putri Rosmalia
Berita Lainnya
Opini
Kolom Pakar
BenihBaik