Headline
Pemerintah tegaskan KPK pakai aturan sendiri.
PEMIMPIN Tertinggi Iran, Ayatollah Ali Khamenei, menyatakan serangan udara Amerika Serikat terhadap fasilitas nuklir Iran tidak membuahkan hasil berarti. Dalam pidato publik pertamanya sejak kesepakatan gencatan senjata dengan Israel tercapai pada Selasa lalu, Khamenei menegaskan serangan tersebut “tidak menghasilkan pencapaian apa pun” dan tidak mampu menggagalkan program nuklir Iran.
Khamenei juga menyebut serangan balasan Iran ke pangkalan udara AS di Qatar sebagai “pukulan telak”. Ia memperingatkan serangan serupa dapat terjadi kembali jika Iran diserang lagi. “Insiden ini bisa terulang. Jika terjadi serangan, biaya yang harus dibayar musuh akan sangat mahal,” ujarnya.
Meski tidak ada korban jiwa dalam serangan ke pangkalan AS tersebut, Khamenei mengklaim hal itu sebagai bukti bahwa Iran mampu memberikan perlawanan signifikan. Pidato ini juga menepis klaim Presiden AS Donald Trump, yang sebelumnya menyatakan serangan udara AS berhasil "menghancurkan total" tiga situs nuklir utama Iran di Fordo, Natanz, dan Isfahan.
Di sisi lain, Menteri Pertahanan AS Pete Hegseth menegaskan operasi militer terhadap Iran adalah “sukses bersejarah” yang secara signifikan merusak infrastruktur nuklir Iran dan “menonaktifkan” fasilitas pengayaan uranium. Ia menambahkan, tidak ada bukti intelijen bahwa Iran sempat memindahkan uranium dari fasilitas Fordo sebelum serangan dilakukan.
Namun, Ayatollah Khamenei menolak klaim tersebut dan menyebut Trump telah “melebih-lebihkan dampak serangan”. Menurutnya, target AS tidak tercapai dan program nuklir Iran tetap berjalan.
Iran mengesahkan undang-undang yang menghentikan kerja sama dengan Badan Energi Atom Internasional (IAEA), termasuk penolakan terhadap inspeksi situs nuklir oleh lembaga tersebut. Langkah ini diambil setelah Dewan Gubernur IAEA menyatakan Iran melanggar kewajiban non-proliferasi nuklir — pelanggaran pertama dalam 20 tahun terakhir.
Kementerian Kesehatan Iran melaporkan 610 orang tewas akibat 12 hari serangan udara, sementara Israel mencatat 28 korban jiwa di pihaknya.
Di tengah ketegangan yang terus berlangsung, pemerintahan Trump disebut tengah mempertimbangkan sejumlah opsi untuk mendorong Iran kembali ke meja perundingan. Salah satunya adalah menawarkan dukungan terhadap program nuklir sipil non-pengayaan. Namun, Menteri Luar Negeri Iran menegaskan tidak ada rencana pembicaraan dengan AS saat ini. (BBC/Z-2)
MENTERI Luar Negeri Iran, Abbas Araghchi, melontarkan kritik tajam terhadap Presiden Amerika Serikat Donald Trump. Ia menegaskan perubahan sikap terhadap Ayatollah Ali Khamenei.
PEMIMPIN Tertinggi Iran, Ayatollah Seyyed Ali Khamenei, menyampaikan ucapan selamat kepada rakyat Iran atas kemenangan besar atas Israel dan Amerika Serikat.
PEMIMPIN Tertinggi Iran, Ayatollah Ali Khamenei, mengeluarkan pernyataan keras dalam tanggapan pertamanya setelah Amerika Serikat membantu langsung Israel dengan ikut mengebom Iran.
PERANG Iran-Israel memasuki hari keenam pada Rabu (18/6), menandai salah satu konfrontasi paling intens dalam sejarah hubungan kedua negara.
Pernyataan tegas dari Khamenei datang di tengah ketegangan yang terus meningkat antara Iran dan Israel.
Donald Trump menegaskan bahwa serangan militer yang dilancarkan terhadap fasilitas nuklir Iran pekan lalu telah menyebabkan kerusakan parah yang belum pernah terjadi sebelumnya.
Serangan militer Amerika Serikat (AS) terhadap program nuklir Iran baru-baru ini mungkin tidak menimbulkan kerusakan besar seperti yang telah diklaim secara resmi.
Kepala IAEA Rafael Grossi menyatakan serangan AS ke fasilitas nuklir Iran tidak menghancurkan program nuklir negara itu secara total.
Departemen Pertahanan AS membeberkan detail operasi pemboman presisi terhadap tiga situs nuklir Iran, termasuk Fordow.
Pemerintahan Trump mengatakan akan membatasi akses informasi intelijen rahasia ke Kongres karena kebocoran laporan awal.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved