Headline
RI dan Uni Eropa menyepakati seluruh poin perjanjian
Indonesia memiliki banyak potensi dan kekuatan sebagai daya tawar dalam negosiasi.
IRAN meluncurkan serangan rudal ke pangkalan militer Amerika Serikat di Qatar, Senin (23/6), sebagai balasan atas serangan udara AS terhadap fasilitas nuklir Iran akhir pekan lalu. Serangan ini menjadi babak terbaru dalam eskalasi konflik yang melibatkan Iran, Israel, dan Amerika Serikat, yang dalam beberapa hari terakhir telah mendorong ketegangan di Timur Tengah ke tingkat yang belum pernah terjadi sebelumnya.
Rudal-rudal Iran diarahkan ke Pangkalan Udara Al-Udeid, pangkalan militer AS terbesar di Timur Tengah yang juga menjadi markas komando operasi udara AS untuk kawasan tersebut. Beberapa personel militer Inggris juga dilaporkan bertugas secara bergilir di sana.
Menurut pernyataan dari Korps Garda Revolusi Islam (IRGC), serangan ini merupakan respons terhadap serangan AS pada Sabtu malam yang menargetkan tiga fasilitas program nuklir Iran. IRGC menyatakan, “Iran tidak akan tinggal diam jika kedaulatannya dilanggar,” dan menambahkan “pangkalan-pangkalan AS di kawasan bukanlah kekuatan, melainkan kelemahan.”
AS sebelumnya telah memperingatkan Iran untuk tidak membalas serangan terhadap fasilitas nuklirnya. AS mendorong penyelesaian diplomatik atas ketegangan yang memanas.
Jumlah rudal yang diluncurkan masih simpang siur. Iran mengklaim menembakkan enam rudal, AS menyebut 14, sementara Qatar dilaporkan mengatakan 19 rudal diluncurkan—semuanya berhasil dicegat.
Tidak ada laporan korban jiwa atau luka dalam serangan tersebut. Sebelum serangan terjadi, pemerintah AS dan Inggris telah mengimbau warganya di Qatar untuk berlindung di tempat. Menurut Departemen Luar Negeri AS, sekitar 8.000 warga negara AS dan ribuan warga Inggris tinggal di Qatar.
Tak lama setelah serangan, muncul laporan Iran telah memberi peringatan dini kepada Qatar. Tiga pejabat Iran yang dikutip The New York Times mengonfirmasi Teheran telah memberitahu Doha untuk meminimalisir potensi korban.
Presiden Donald Trump mengucapkan terima kasih kepada Iran atas peringatan tersebut, dan menyebut serangan itu sebagai “tanggapan yang sangat lemah.” Ia menegaskan bahwa tak ada korban dan kerusakan yang berarti. “Mereka sudah meluapkan semuanya, dan kini ada peluang untuk perdamaian,” ujar Trump.
Kementerian Luar Negeri Qatar mengecam serangan tersebut sebagai “pelanggaran mencolok terhadap kedaulatan” negaranya, dan menegaskan Qatar sejak awal telah memperingatkan bahaya eskalasi yang dilakukan Israel.
Pemimpin Tertinggi Iran, Ayatollah Ali Khamenei, menyatakan Iran tidak bermaksud menyakiti siapa pun dalam serangan tersebut, namun menegaskan sikap negaranya untuk tidak tunduk terhadap pelanggaran apa pun. “Kami tidak melanggar siapa pun, dan kami juga tidak akan menerima dilanggar oleh siapa pun,” ujarnya melalui platform X.
Sejumlah indikasi mengarah pada kemungkinan serangan Iran pada hari yang sama. Beberapa jam sebelum serangan, Qatar sempat menutup wilayah udaranya secara sementara. Imbauan “shelter in place” juga telah dikeluarkan AS dan Inggris.
Sekitar satu jam sebelum peluncuran rudal, BBC mendapat informasi mengenai "ancaman kredibel" terhadap pangkalan Al-Udeid. Sumber lain dari media AS juga menyebut Iran telah menyiapkan peluncur rudal yang diarahkan ke Qatar.
Situs pelacak penerbangan menunjukkan sejumlah pesawat mulai dialihkan dari Doha sebelum rudal diluncurkan. Bandara Internasional Hamad sendiri merupakan salah satu bandara tersibuk di dunia, melayani sekitar 140.000 penumpang per hari.
Negara-negara tetangga seperti Bahrain dan Kuwait juga ikut menutup wilayah udaranya untuk sementara waktu.
AS melancarkan serangan besar terhadap tiga fasilitas nuklir Iran pada Sabtu (22/6), menyusul ketidakpastian apakah Washington akan terlibat dalam aksi militer Israel terhadap Iran yang dimulai pada 13 Juni.
Sejak saat itu, Israel terus menggempur sasaran militer dan nuklir di Iran, yang disebut sebagai langkah pencegahan untuk menggagalkan pembangunan senjata nuklir oleh Teheran. Pemerintah Israel dan AS selama bertahun-tahun berupaya mencegah Iran memiliki senjata nuklir, meski Iran bersikukuh bahwa program nuklirnya semata-mata untuk tujuan sipil.
Pihak AS mengklaim serangan pada akhir pekan telah merusak signifikan infrastruktur nuklir Iran, meski dampak pastinya belum dapat dipastikan. (BBC/Z-2)
Sistem pertahanan udara Qatar mengeklaim berhasil mencegat enam rudal yang ditembakkan Iran ke Pangkalan militer Amerika Serikat Al Udeid. Pangkalan militer AS itu terletak di Qatar.
PRESIDEN Amerika Serikat (AS) Donald Trump pada Senin (23/6) mengumumkan bahwa Iran dan Israel telah mencapai kesepakatan untuk melakukan gencatan senjata penuh.
Qatar mengutuk keras serangan Iran terhadap Pangkalan Militer Amerika Serikat Al Udeid, yang terletak di dalam wilayahnya. Qatar pun menegaskan bahwa pihaknya memiliki hak untuk membalas.
Menlu Iran Abbas Araghchi menegaskan belum ada kesepakatan resmi terkait gencatan senjata antara Iran dan Israel.
Iran meluncurkan serangkaian rudal ke Pangkalan Militer Amerika Serikat Al Udeid di Qatar. Langkah tersebut diambil sebagai bentuk atas serangan AS terhadap fasilitas nuklir Iran.
Pascaserangan rudal Iran ke pangkalan militer AS, harga minyak jatuh dan saham AS melonjak.
PEMERINTAH Israel mengumumkan bahwa mereka akan mengirim tim negosiator ke Doha, Qatar untuk membahas proposal gencatan senjata di Gaza.
KELOMPOK Hamas sedang berkonsultasi untuk membahas proposal gencatan senjata di Gaza yang diajukan oleh para mediator.
Qatar mengusulkan gencatan senjata 60 hari antara Israel-Hamas dan pertukaran sandera.
SITUASI Qatar saat ini mulai berangsur normal setelah serangan rudal yang diluncurkan Iran ke Pangkalan Udara Al Udeid pada Senin (23/6) malam waktu setempat.
Pemerintah Indonesia menargetkan pembangunan 1 juta unit hunian vertikal setiap tahun untuk memenuhi kebutuhan perumahan masyarakat.
Menteri Agama Nasaruddin Umar mengungkapkan kepulangan Jemaah haji Indonesia mulai lancar seusai serangan Iran ke pangkalan udara (lanud) militer Amerika Serikat di Qatar.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved