Headline

Berdenyut lagi sejak M Bloc Space dibuka pada 2019, kini kawasan Blok M makin banyak miliki destinasi favorit anak muda.

Fokus

PSG masih ingin menambah jumlah pemain muda.

Puluhan Pesawat Tempur AS Dilaporkan Menghilang dari Pangkalan Militer di Qatar

Khoerun Nadif Rahmat
21/6/2025 09:01
Puluhan Pesawat Tempur AS Dilaporkan Menghilang dari Pangkalan Militer di Qatar
Pesawat tempur AS, An F-35A Lightning II.(Dok. The Official Home Page of the U.S. Air Force)

PULUHAN pesawat militer Amerika Serikat (AS) tak lagi terlihat di Pangkalan Udara Al Udeid, Qatar. Gambar satelit terbaru menunjukkan kemungkinan manuver strategis AS untuk mengantisipasi potensi serangan balasan dari Iran, seiring meningkatnya ketegangan di kawasan menyusul konflik Iran-Israel.

Citra satelit dari Planet Labs PBC yang dianalisis AFP memperlihatkan, sekitar 40 pesawat militer termasuk pesawat angkut Hercules C-130 dan pesawat intai masih terparkir di landasan pada 5 Juni. Namun, dalam citra bertanggal 19 Juni, hanya tiga pesawat yang terlihat.

Langkah ini terjadi di tengah meningkatnya eskalasi di Timur Tengah. Kedutaan Besar AS di Qatar mengumumkan pembatasan akses ke pangkalan tersebut karena kehati-hatian dan situasi regional yang memanas. Pihak kedutaan juga mengimbau seluruh personel untuk meningkatkan kewaspadaan.

Gedung Putih menyatakan, Presiden AS Donald Trump akan memutuskan dalam dua pekan ke depan apakah akan bergabung dengan sekutunya, Israel, dalam serangan terhadap Iran. Jika itu terjadi, Iran diperkirakan akan membalas dengan menyerang pangkalan-pangkalan AS di kawasan.

Menurut mantan letnan jenderal Angkatan Darat AS sekaligus peneliti di Rand Corporation, Mark Schwartz, Pangkalan Al Udeid sangat rentan karena letaknya yang dekat dengan Iran.

"Bahkan serpihan dari serangan bisa membuat pesawat tak lagi dapat digunakan," ujar Schwartz dikutip dari AFP.

Dia menambahkan, pemindahan pesawat ke hanggar atau lokasi lain bertujuan mengurangi risiko bagi personel dan peralatan militer AS. “Anda ingin mengurangi risiko terhadap pasukan AS, baik personel maupun peralatannya,” tegas dia.

Sementara itu, seorang pejabat pertahanan AS menolak mengungkap penempatan aset militer secara rinci, namun menegaskan bahwa AS tetap menjaga keamanan operasional. “Kami berkomitmen menjalankan misi dengan kesiapan, daya tempur, dan profesionalisme tingkat tinggi,” ujar pejabat itu.

Sejak Israel melancarkan serangan awal ke Iran hampir sepekan lalu, kekuatan militer AS di Timur Tengah berada dalam siaga penuh. Satu kapal induk tambahan telah dikirim dan aktivitas pergerakan pesawat militer meningkat tajam.

Analisis AFP terhadap data pelacakan penerbangan menunjukkan sedikitnya 27 pesawat pengisi bahan bakar militer jenis KC-46A Pegasus dan KC-135 Stratotanker bergerak dari AS ke Eropa pada 15–18 Juni. Hingga Rabu malam, 25 pesawat masih berada di Eropa, hanya dua yang telah kembali ke wilayah AS.  (H-3)

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Putri Rosmalia
Berita Lainnya