Headline

Pemilu 1977 dan 1999 digelar di luar aturan 5 tahunan.

Fokus

Bank Dunia dan IMF memproyeksikan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada tahun ini di angka 4,7%.

Amnesty International Harus Lindungi Greta Thunberg Cs yang Ditahan Israel

Irvan Sihombing
09/6/2025 20:48
Amnesty International Harus Lindungi Greta Thunberg Cs yang Ditahan Israel
Kapal Madleen dan 12 kru yang membawa bantuan darurat bagi warga Gaza.(Dok. Antara/Anadolu)

AQSA Working Group (AWG) mendesak Amnesty International melindungi 12 aktivis kemanusiaan Madleen Freedom Flotilla yang ditangkap tentara Israel. AWG juga mendesak agar komunitas internasional mengawal masuknya bantuan logistik ke Jalur Gaza.

Dalam siaran persnya, Senin (9/6) AWG menyatakan dukungan penuh terhadap aksi Freedom Flotilla di kapal Madleen yang berusaha masuk ke Gaza dan menerobos blokade Israel demi mengirim logistik bantuan kemanusiaan yang sangat diperlukan masyarakat Gaza.

Aksi tersebut dianggap sebagai upaya luar biasa yang perlu dilakukan masyarakat sipil dari berbagai latar belakang dan belahan dunia dan berharap dapat dilakukan dengan skala yang lebih besar dengan melibatkan lebih banyak aktivis dari seluruh dunia.

AWG mengutuk keras militer Israel yang menyerang dan menangkap 12 aktivis Madleen Freedom Flotilla pada Sabtu dini hari waktu Gaza, di mana mereka berupaya mengirim logistik bantuan kemanusiaan untuk warga Gaza.

12 aktivis kemanusiaan yang tergabung dalam kampanye Freedom Flotilla mulai berlayar pada 1 Juni dari Catania, Italia melintasi Laut Tengah Mediterania menuju Gaza. Setelah sembilan hari berlayar, Madleen tiba di perairan Jalur Gaza pada Senin dini hari.

Mereka dicegat tentara Israel dan diancam akan dieksekusi jika memaksa memasuki Gaza. 

Di antara mereka yang ditangkap adalah aktivis iklim asal Swedia Greta Thunberg; anggota Parlemen Eropa keturunan Prancis-Palestina Rima Hassan; Yasemin Acar dari Jerman; Baptiste Andre, Pascal Maurieras, Yanis Mhamdi, dan Reva Viard dari Prancis.

Selain itu, Thiago Avila dari Brasil; Suayb Ordu dari Turki; Sergio Toribio dari Spanyol; Marco van Rennes dari Belanda; serta Omar Faiad, seorang jurnalis Al Jazeera Mubasher yang juga berasal dari Prancis. (Ant/I-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Irvan Sihombing
Berita Lainnya
Opini
Kolom Pakar
BenihBaik