Headline

Pemilu 1977 dan 1999 digelar di luar aturan 5 tahunan.

Fokus

Bank Dunia dan IMF memproyeksikan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada tahun ini di angka 4,7%.

Babak Baru Perang Dagang AS vs Tiongkok, Trump Umumkan Pertemuan Dagang dengan Wakil Xi Jinping di London

Ferdian Ananda Majni
07/6/2025 09:31
Babak Baru Perang Dagang AS vs Tiongkok, Trump Umumkan Pertemuan Dagang dengan Wakil Xi Jinping di London
Presiden AS Donald Trump.(Anadolu)

PRESIDEN Donald Trump mengumumkan  bahwa perwakilan Amerika Serikat dan Tiongkok akan mengadakan pertemuan penting di London pada Senin (9/6) untuk membahas kesepakatan dagang kedua negara.

“Dengan senang hati saya umumkan bahwa Menteri Keuangan Scott Bessent, Menteri Perdagangan Howard Lutnick, dan Perwakilan Dagang Amerika Serikat, Duta Besar Jamieson Greer, akan bertemu di London pada hari Senin, 9 Juni 2025, dengan Perwakilan Tiongkok, dengan mengacu pada Perjanjian Dagang,” tulis Trump melalui akun Truth Social-nya seperti dilansir CNN, Sabtu (7/6).

Pertemuan Terakhir?

Pernyataan tersebut disampaikan sehari setelah Trump berbicara selama 90 menit melalui telepon dengan Presiden Tiongkok Xi Jinping. Usai percakapan tersebut, Trump menyatakan optimisme bahwa kebuntuan dalam hubungan dagang dapat segera teratasi.

Pertemuan terakhir antara kedua belah pihak yang berlangsung pada 12 Mei di Jenewa membawa angin segar bagi dinamika perdagangan global. 

Dalam pertemuan itu, kedua negara sepakat untuk memangkas sebagian besar tarif tinggi yang sebelumnya diberlakukan secara timbal balik. 

Sambutan Pasar?

Kesepakatan ini disambut positif oleh pasar, yang kemudian menguat, serta mendorong pemulihan kepercayaan konsumen di Amerika Serikat (AS).

Namun, suasana membaik itu tidak berlangsung lama. Pada bulan April, hubungan dagang sempat memburuk hingga titik hampir tidak ada perdagangan antara AS dan Tiongkok. 

Besaran Tarif?

Penerapan tarif sebesar 145% terhadap sebagian besar barang impor dari Tiongkok membuat bisnis di AS kesulitan mengakses produk dari mitra dagangnya yang terbesar kedua itu.

Ketegangan kembali meningkat akhir-akhir ini. Dalam unggahan Truth Social pada hari Rabu, Trump menyebut Presiden Xi sebagai pihak yang sangat sulit untuk diajak berunding. 

Proses Negosiasi?

Hal ini diperkuat oleh pernyataan Menteri Keuangan Scott Bessent yang mengatakan bahwa proses negosiasi telah mengalami stagnasi, memicu kekecewaan dari Presiden Trump.

Pekan lalu, Trump juga mengklaim bahwa Tiongkok telah benar-benar melanggar perjanjiannya dengan kami.

Potensi Buruk?

Dia menambahkan bahwa dirinya telah membuat kesepakatan cepat untuk menyelamatkan Tiongkok dari situasi yang berpotensi sangat buruk. “Begitulah gunanya menjadi orang baik," ujarnya.

Pemerintahan Trump berharap Tiongkok akan mencabut pembatasan atas ekspor bahan tanah jarang—komponen krusial dalam berbagai produk elektronik. 

Tolak Permintaan?

Namun, Beijing enggan memenuhi permintaan tersebut, yang menambah ketegangan dan memicu tindakan keras dari AS, termasuk pelarangan penggunaan chip AI buatan Huawei, larangan penjualan perangkat lunak desain semikonduktor ke Tiongkok, dan pencabutan visa sejumlah pelajar asal Tiongkok oleh Departemen Luar Negeri AS.

Sebagai respons, Kementerian Perdagangan Tiongkok menuding Washington sebagai pihak yang memicu ketegangan baru. “Amerika Serikat secara sepihak memprovokasi ketegangan ekonomi dan perdagangan baru, memperburuk ketidakpastian dan ketidakstabilan hubungan ekonomi dan perdagangan bilateral,” kata kementerian tersebut pada Minggu lalu.

Percakapan Telepon?

Meskipun pembicaraan sebelumnya dinyatakan terhenti oleh Bessent, percakapan telepon antara Trump dan Xi Jinping pada hari Kamis tampaknya membantu meredakan tensi. 

The New York Times melaporkan bahwa Tiongkok telah mulai mengeluarkan kembali sebagian lisensi ekspor bahan tanah jarang, meskipun pasar belum sepenuhnya pulih.

Jadwal Pertemuan?

Pertemuan yang dijadwalkan di London dipandang sangat krusial. Pertumbuhan ekonomi AS memang masih terjaga, namun mulai muncul tanda-tanda kerapuhan. Kebuntuan seperti pada April, yang nyaris menyeret ekonomi global ke jurang resesi, sangat dihindari semua pihak.

Pasar saham AS merespons positif pengumuman Trump. Di akhir sesi perdagangan Jumat, Dow Jones Industrial Average naik 450 poin atau 1,1%, S&P 500 menguat 1,2%, dan Nasdaq melonjak 1,3%, didorong oleh optimisme pasar terhadap dimulainya kembali dialog perdagangan antara dua kekuatan ekonomi terbesar dunia.
(Fer/P-3)

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Cahya Mulyana
Berita Lainnya
Opini
Kolom Pakar
BenihBaik