Headline

Pemilu 1977 dan 1999 digelar di luar aturan 5 tahunan.

Fokus

Bank Dunia dan IMF memproyeksikan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada tahun ini di angka 4,7%.

Direktur RS Indonesia di Gaza Desak Pemerintah Beri Tekanan Supaya Israel Sepakati Gencatan Senjata

Tri Subarkah
19/5/2025 21:26
Direktur RS Indonesia di Gaza Desak Pemerintah Beri Tekanan Supaya Israel Sepakati Gencatan Senjata
RS Indonesia, di Gaza, Palestina.(dok.Mer-C Indonesia)

DIREKTUR Rumah Sakit (RS) Indonesia di Gaza, Palestina, Marwan Al-Sultan, mendesak pemerintah maupun warga Indonesia untuk terus memberikan tekanan terhadap pihak Israel agar melakukan ceasefire atau gencatan senjata.

"Kami berpesan kepada pemerintah dan masyarakat (Indonesia) adalah membuat tekanan kepada pihak Israel untuk melakukan gencatan senjata," ujarnya.

Terjebak di RS Indonesia?

Hal itu disampaikan Marwan dalam lewat video yang diunggah akun media sosial Instagram resmi milik Medical Emergency Committee (Mer-C) Indonesia, @mercindonesia pada Senin (19/5) malam.

Selain itu, Marwan juga meminta pemerintah dan warga Indonesia untuk terus mendukung pihaknya. Ia mengaku, masih berada di dalam bangunan RS Indonesia setelah serangan yang dilakukan oleh pasukan Israel.

"Kami masih membersama pasien kami di dalam RS Indonesia," katanya.

Jumlah Orang yang Terjebak?

Pihaknya berharap, bangunan maupun tenaga kesehatan serta pasien di RS Indonesia akan aman. RS Indonesia yang berlokasi di Gaza Utara menjadi sasaran penghancuran pasukan Israel. Laporan Al-Jazeera mengungkap, masih ada 55 orang yang berada di dalam gedung tersebut, empat di antaranya dokter dan delapan perawat.

"Kami berharap, insya Allah, tempat ini akan aman dan kami juga akan aman," kata Marwan.

Dampak Serangan?

Kementerian Kesehatan Gaza menyebut, serangan Israel telah melumpuhkan semua fasilitas kesehatan di RS Indonesia yang menjadi fasilitas. RS Indonesia merupakan fasilitas medis besar terakhir yang ditutup di kawasan itu setelah RS Kamal Adwan dan RS Beit Hanoun.

"Seluruh rumah sakit umum di wilayah Gaza Utara kini tidak lagi berfungsi," demikian keterangan Kementerian Kesehatan Gaza dalam pernyataan pada Minggu (18/5). (Tri/P-3)
 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Cahya Mulyana
Berita Lainnya
Opini
Kolom Pakar
BenihBaik