Headline
Pansus belum pastikan potensi pemakzulan bupati.
PRESIDEN Rusia Vladimir Putin untuk pertama kalinya mengakui kehadiran tentara dalam pertempuran merebut wilayah Rusia. Dua hari setelah Moskow mengklaim telah merebut kembali seluruh Kursk.
“Teman-teman Korea kita bertindak atas dasar solidaritas, keadilan, dan rasa persahabatan sejati,” ujar Putin.
“Kami memberikan penghormatan atas kepahlawanan, tingkat pelatihan khusus yang tinggi, dan pengorbanan diri para tentara Korea yang, bahu membahu dengan para pejuang Rusia, membela tanah air kita seolah-olah tanah air mereka sendiri,” ujarnya.
Sementara itu, pemerintah Rusia, Ukraina, Amerika Serikat, dan Eropa terus memperdebatkan syarat-syarat gencatan senjata dan kesepakatan jangka panjang untuk mengakhiri pertempuran.
Pada Minggu (27/4), Menteri Pertahanan Jerman Boris Pistorius mengkritik usulan AS sebagai "sebuah kapitulasi."
Ukraina tahu mereka mungkin harus mengorbankan sebagian wilayah untuk mencapai kesepakatan gencatan senjata yang langgeng, “tetapi mereka tentu tidak boleh sejauh usulan terbaru dari Presiden Amerika itu,” kata Pistorius.
“Ukraina sendiri sebenarnya sudah bisa mendapatkan apa yang termasuk dalam usulan itu (usulan Trump) setahun lalu, praktis melalui kapitulasi,” ujarnya. “Saya tidak melihat adanya nilai tambah.”
Pejabat Ukraina dan laporan intelijen Barat sebelumnya memperkirakan sekitar 12.000 tentara Korea Utara telah dikirim untuk bertempur di Rusia. Pada Maret, militer Korea Selatan melaporkan 3.000 tentara Korea Utara tambahan telah dikirim, bersama dengan “sejumlah besar” rudal balistik jarak pendek serta ratusan unit howitzer swagerak 170 milimeter dan peluncur roket ganda 240 milimeter.
Korea Utara belum mengonfirmasi kontribusinya secara terbuka hingga Senin. “Operasi untuk membebaskan wilayah Kursk guna menangkis invasi penuh petualangan ke Federasi Rusia oleh pihak berwenang Ukraina telah diselesaikan dengan kemenangan,” menurut kantor berita pemerintah KCNA.
Putin dan Kim Jong Un menandatangani pakta pertahanan bersejarah di Pyongyang tahun lalu, ketika kedua negara otoriter ini meningkatkan hubungan mereka ke “tingkat baru,” serta berjanji untuk memberikan bantuan militer langsung jika salah satu dari mereka diserang.
Rusia menyatakan pada akhir pekan lalu, pasukannya telah merebut kembali Kursk, wilayah perbatasan tempat Ukraina meluncurkan serangan mendadak tahun lalu, meskipun Kyiv bersikeras pasukannya masih bertempur sengit untuk mempertahankan pijakan mereka di wilayah tersebut.
Militer Ukraina mengerahkan sumber daya berharga untuk mempertahankan wilayah itu, dengan tujuan menggunakannya sebagai alat tawar dalam negosiasi perdamaian. Operasi tersebut juga dimaksudkan untuk mengurangi tekanan di garis depan timur yang terkepung.
Rencana AS untuk mengakhiri pertempuran secara permanen mencakup pengakuan Washington atas kendali Rusia terhadap Krimea dan akan memberikan Rusia wilayah Ukraina tambahan yang diduduki sejak invasi skala penuh pada 2022, menurut pejabat yang mengetahui rencana tersebut.
Trump merasa frustrasi karena upayanya untuk menengahi kesepakatan damai antara Moskow dan Kyiv setelah tiga tahun perang sejauh ini belum membuahkan hasil. Gedung Putih kini semakin gencar mendorong tercapainya kesepakatan.
Menteri Luar Negeri AS Marco Rubio mengatakan pekan mendatang akan menjadi "sangat krusial" untuk menentukan apakah AS dapat terus mencoba menengahi perdamaian antara Rusia dan Ukraina, menunjukkan tenggat waktu Presiden Donald Trump untuk mencapai kesepakatan semakin dekat.
“Kami sudah hampir, tapi belum cukup dekat,” kata Rubio dalam acara “Meet the Press” NBC. Ia menambahkan Moskow dan Kyiv lebih dekat dari sebelumnya untuk mencapai kesepakatan, namun tetap memperingatkan agar tidak terlalu berharap terjadinya terobosan.
Rubio kemudian berbicara dengan Menteri Luar Negeri Rusia Sergey Lavrov tentang "mengonsolidasikan" prasyarat untuk negosiasi, menurut kementerian luar negeri di Moskow, yang menggambarkan percakapan tersebut sebagai "pertukaran pandangan yang produktif."
Juru bicara Kremlin Dmitry Peskov mengatakan Rusia siap untuk memulai perundingan damai dengan Ukraina tanpa prasyarat. Ia mengatakan Putin “berkali-kali menegaskan pihak Rusia siap memulai proses negosiasi dengan Ukraina tanpa prasyarat.”
Peskov menyatakan diperlukan adanya sinyal dari Ukraina agar negosiasi langsung dapat dilanjutkan. “Setidaknya Kyiv harus mengambil tindakan dalam hal ini. Saat ini ada larangan hukum bagi mereka untuk melakukannya. Namun sejauh ini kami belum melihat adanya tindakan seperti itu.”
Negosiasi langsung terakhir untuk mengakhiri konflik terjadi pada musim semi 2022.
Putin mengatakan pada 21 April, ia terbuka terhadap kemungkinan pembicaraan bilateral dengan Ukraina, seiring meningkatnya tekanan dari AS kepada kedua belah pihak untuk segera mencapai kesepakatan damai. Peskov mengatakan belum ada rencana langsung untuk percakapan antara Putin dan Presiden AS Donald Trump.
Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky, Sabtu, mengakui Ukraina tidak memiliki kekuatan militer yang cukup untuk merebut kembali Krimea secara paksa. Namun ia sudah lama menegaskan melakukan konsesi teritorial adalah garis merah. Mengakui Krimea sebagai wilayah Rusia juga akan melanggar konstitusi Ukraina. (CNN/Z-2)
Sektor pertahanan memperkuat peran aktif Indonesia di forum internasional untuk mendorong penyelesaian konflik global, termasuk di Israel-Palestina dan Rusia-Ukraina.
PRESIDEN Rusia Vladimir Putin dan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump akan bertemu pada hari ini di Alaska untuk membahas upaya mengakhiri perang tiga tahun antara Moskow dan Ukraina.
Presiden Donald Trump yakin Presiden Rusia Vladimir Putin siap capai kesepakatan terkait perang di Ukraina.
RUSIA diduga tengah mempersiapkan uji coba rudal jelajah bertenaga nuklir terbaru 9M730 Burevestnik, hanya beberapa hari menjelang pertemuan Putin dan Trump.
Presiden Donald Trump menegaskan Rusia akan hadapi konsekuensi sangat berat, jika Presiden Rusia Vladimir Putin tolak gencatan senjata.
Menteri luar negeri Sergey Lavrov akan menghadiri KTT Alaska, Jumat (15/8).
Pyongyang telah menolak tawaran rekonsiliasi terbaru dari Korsel, sekaligus membantah klaim militer Seoul bahwa Korut telah mencopot beberapa pengeras suara propaganda.
Presiden Rusia Vladimir Putin dan Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un komunikasi tentang pertemuan dengan Donald Trump melalui sambungan telepon.
KEMENTERIAN Pertahanan Korea Selatan pada Senin (4/8) mulai membongkar pengeras suara yang selama ini digunakan untuk menyiarkan lagu-lagu K-pop dan berita ke wilayah Korea Utara.
Meskipun kedua negara secara teknis masih berperang, Presiden Lee berupaya meredakan ketegangan dan menghidupkan kembali dialog yang telah lama terhenti dengan Korea Utara.
Kim Yo Jong memperingatkan Amerika Serikat agar tidak mengejar denuklirisasi Korea Utara.
Dimulainya penerbangan reguler antara kedua ibu kota untuk pertama kalinya sejak pertengahan 1990-an, menurut pengumuman blog penerbangan Rusia.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved