Headline
Tingkat kemiskinan versi Bank Dunia semakin menjauh dari penghitungan pemerintah.
Tingkat kemiskinan versi Bank Dunia semakin menjauh dari penghitungan pemerintah.
Perluasan areal preservasi diikuti dengan keharusan bagi setiap pemegang hak untuk melepaskan hak atas tanah mereka.
TELESKOP Luar Angkasa Hubble milik NASA/ESA baru-baru ini mengungkap penemuan mengejutkan tentang galaksi dengan struktur unik yang mirip dengan tentakel ubur-ubur. Objek langit yang sebelumnya dianggap sebagai gugus bintang atau nebula spiral ini ternyata merupakan galaksi dengan ciri khas yang belum pernah terlihat sebelumnya, menggugah pemahaman baru tentang alam semesta kita.
Galaksi Messier 77, yang dikenal dengan sebutan Galaksi Cumi-Cumi (Squid Galaxy), terletak sekitar 45 juta tahun cahaya dari Bumi, tepatnya di konstelasi Cetus (Paus). Ditemukan pada tahun 1780 oleh astronom Prancis, Pierre Méchain, galaksi ini semula disalahartikan sebagai gugus bintang atau nebula spiral oleh para astronom abad ke-18 dan 19, termasuk Charles Messier.
"Para astronom seperti Messier dan Méchain salah mengidentifikasi Galaksi Cumi-Cumi sebagai nebula spiral atau gugus bintang," ungkap para ilmuwan ESA/Hubble.
"Kesalahan ini tak mengherankan, karena lebih dari satu abad dibutuhkan untuk menyadari bahwa nebula spiral yang terlihat di langit bukan bagian dari galaksi kita, melainkan galaksi terpisah yang berjarak jutaan tahun cahaya."
Citra terbaru dari Teleskop Hubble mengungkapkan detail menakjubkan dari struktur galaksi ini, yang menyerupai tentakel ubur-ubur. Filamen memanjang ini melingkari cakram galaksi, memberikan kesan visual yang mirip dengan tentakel cumi-cumi, yang kemudian menginspirasi nama barunya.
"Nama 'Galaksi Cumi-Cumi' berasal dari struktur filamen yang mengelilingi cakram galaksi seperti tentakel ubur-ubur," jelas para astronom. Penemuan ini memberi kita pandangan yang lebih jelas tentang bagaimana galaksi dengan struktur filamen unik terbentuk.
Struktur tentakel ini terbentuk melalui fenomena yang dikenal sebagai "ram-pressure stripping." Ketika galaksi bergerak melalui kluster galaksi, gas intergalaktik yang bertiup seperti angin dapat menekan dan melepaskan gas serta debu dari galaksi. Proses ini menciptakan struktur filamen menyerupai tentakel yang memanjang di sekitar galaksi.
"Seperti banyak galaksi dalam kluster, JW39 dan galaksi tetangganya merasakan angin gas intergalaktik yang cukup kuat, yang pada akhirnya mengatasi gravitasi galaksi, melepaskan gas dan debu mereka, serta membentuk struktur tentakel," jelas pejabat NASA.
Penemuan galaksi "ubur-ubur" ini memberikan wawasan berharga bagi para astronom untuk mempelajari pembentukan bintang dalam kondisi ekstrem, jauh dari cakram utama galaksi. Struktur tentakel ini menjadi objek penelitian yang menarik karena memungkinkan para ilmuwan untuk mengkaji bagaimana bintang dapat terbentuk meskipun jauh dari pengaruh gravitasi utama galaksi.
"Tentakel galaksi ubur-ubur menawarkan kesempatan unik untuk mempelajari proses pembentukan bintang dalam lingkungan yang keras, memberikan pemahaman yang lebih dalam tentang dinamika galaksi," ungkap para ilmuwan ESA.
Penemuan ini menegaskan pentingnya observasi berkelanjutan dan penerapan teknologi canggih dalam mengeksplorasi alam semesta. Kemajuan teknologi memungkinkan kita untuk menemukan banyak hal baru yang sebelumnya tak terbayangkan, memperkaya pemahaman kita tentang kosmos yang luas ini.
Dengan teknologi yang semakin maju, tidak diragukan lagi bahwa penemuan-penemuan lebih luar biasa akan terus mengubah pandangan kita tentang alam semesta, dan membuka tabir misteri yang belum terpecahkan. (Space.com/ESA/Hubble/NASA Science/Sci.News/Z-10)
Gambar baru yang diproses ulang Teleskop Luar Angkasa Hubble menampilkan Pilar Kosmik di Nebula Elang (M16), sebuah struktur raksasa gas dan debu setinggi 9,5 tahun cahaya.
NASA dan ESA merilis gambar terbaru galaksi spiral Messier 77 (M77), yang dijuluki "Squid Galaxy" atau "Galaksi Ubur-Ubur" karena struktur filamennya yang menyerupai tentakel.
Data baru dari Teleskop Luar Angkasa Hubble mengungkap Uranus membutuhkan waktu 17 jam, 14 menit, dan 52 detik untuk menyelesaikan satu rotasi penuh.
Teleskop Luar Angkasa Hubble berhasil menangkap 36 galaksi katai yang mengorbit Andromeda, menantang model kosmologi standar.
Wide Field Camera 3 (WFC3), Hubble menangkap tampilan ini menggunakan tiga filter berbeda, masing-masing menyoroti emisi dari atom hidrogen, belerang, dan oksigen.
Saat berputar, BD 05 4868 Ab meninggalkan jejak batuan cair, mirip dengan komet berbasis lava, memberikan pandangan langka terhadap eksoplanet yang sekarat.
Galaksi Andromeda (M31), tetangga terdekat galaksi kita, menunjukkan keanehan yang membingungkan para astronom.
Fenomena Intermediate Luminosity Red Transients (ILRTs) yang selama ini membingungkan para astronom akhirnya mulai terpecahkan.
Para astronom menemukan empat planet kecil yang mengorbit Bintang Barnard, bintang terdekat kedua dari Bumi.
Para astronom telah menemukan lubang hitam berukuran 36 miliar kali massa Matahari yang tersembunyi di dalam sistem Cosmic Horseshoe di konstelasi Leo.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved