Headline
Tidak ada solusi militer yang bisa atasi konflik Israel-Iran.
Para pelaku usaha logistik baik domestik maupun internasional khawatir peningkatan konflik Timur Tengah.
HAMAS menawarkan untuk menyerahkan pemerintahan Jalur Gaza dengan imbalan gencatan senjata selama lima hingga 10 tahun dalam perangnya dengan Israel. Utusan khusus Presiden Trump untuk negosiasi sandera mengatakan pada Minggu (9/3).
Adam Boehler mengatakan kepada Israel Public Broadcasting bahwa kelompok perjuangan kemerdekaan Palestina itu menawarkan gencatan senjata selama pembicaraan langsung dengan AS mengenai upaya membebaskan sandera Amerika dan Israel yang tersisa.
Boehler menggambarkan percakapan tersebut sebagai langkah awal tetapi mengatakan Hamas mengusulkan beberapa tindakan wajar dan bisa dilaksanakan.
Boehler mengatakan percakapan tersebut bukan tawaran pertama yang buruk.
"Mereka menyarankan gencatan senjata selama lima hingga 10 tahun. Hamas akan meletakkan semua senjata. Amerika Serikat akan membantu serta negara-negara lain memastikan bahwa tidak ada terowongan, tidak ada yang diambil di pihak militer, dan Hamas tidak terlibat dalam politik ke depan," kata Boehler.
Boehler mengatakan dia berkoordinasi dengan Israel dalam pembicaraannya dengan Hamas, meskipun Jerusalem dilaporkan terkejut oleh negosiasi jalur belakang dengan AS.
Boehler mengatakan upaya pemerintahan Trump untuk membebaskan warga Amerika--setidaknya satu orang hidup dan empat orang diyakini telah meninggal--akan bertepatan dengan upaya membebaskan puluhan sandera Israel yang masih hidup. Semua diculik dari Israel selatan selama serangan Hamas pada 7 Oktober 2023.
"Presiden ingin setiap sandera pulang. Dia menginginkan perdamaian, ketenangan di wilayah ini. Itulah yang dia inginkan," kata Boehler.
Pembicaraan AS-Hamas melanggar kebijakan AS sebelumnya dan berada di luar ketentuan kesepakatan yang ditulis oleh mantan Presiden Biden yang mulai berlaku pada 19 Januari.
Berdasarkan ketentuan kesepakatan itu, pembebasan sandera tambahan seharusnya terjadi bersamaan dengan yang disebut pembicaraan Fase 2 untuk mengakhiri perang.
Trump pada awal Februari mengusulkan AS mengambil alih Jalur Gaza dan mengubahnya menjadi Riviera Timur Tengah. Trump menyerukan relokasi permanen hampir 2 juta warga Palestina selama upaya rekonstruksi, tanpa jaminan mereka dapat kembali. (The Hill/I-2)
HAMAS dilaporkan telah menewaskan lebih dari 50 anggota kelompok bersenjata Palestina di Jalur Gaza. Kelompok tersebut ditengarai mendapat dukungan dari Israel.
KEKUATAN bersenjata baru yang misterius muncul di Jalur Gaza selatan. Kemunculan kelompok itu memicu kekhawatiran dan kecaman dari berbagai pihak.
PEMERiNTAH Israel dikabarkan mempersenjatai kelompok milisi lokal terkait ISIS di Jalur Gaza sebagai bagian dari strategi untuk melawan Hamas.
PERDANA Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengonfirmasi bahwa pemerintahnya memasok senjata kepada kelompok bersenjata di Jalur Gaza, Palestina, yang menentang Hamas.
KELOMPOK perlawanan Palestina, Hamas, menyatakan kesiapan untuk terlibat dalam putaran negosiasi baru demi mencapai kesepakatan gencatan senjata permanen dengan Israel.
NEGOSIASI yang bertujuan menghentikan genosida Israel di Jalur Gaza, Palestina, terus berlanjut.
Tingkat kerusakan pada fasilitas pengayaan uranium Fordow milik Iran, imbas serangan udara Amerika Serikat (AS), belum dapat dinilai saat ini.
Iran menegaskan bahwa program pengayaan uranium akan terus berlanjut.
Presiden Iran Masoud Pezeshkian memastikan bahwa Amerika Serikat (AS) akan menerima balasan atas agresi yang mereka lakukan terhadap fasilitas nuklir Iran.
Iran dilaporkan telah memindahkan sejumlah peralatan penting, termasuk uranium dari fasilitas nuklir Fordow beberapa hari sebelum serangan Amerika Serikat.
Departemen Luar Negeri AS mengeluarkan peringatan keamanan global ke warganya menyusul ketegangan di Timur Tengah.
Penutupan Selat Hormuz diprediksi bakal mengganggu suplai minyak dunia, menyebabkan lonjakan harga, dan untuk sementara waktu mencegah kapal perang AS keluar dari Teluk Persia.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved