Headline

Bartega buka kegiatan belajar seni sambil piknik, ditemani alunan jazz, pun yang dikolaborasikan dengan kegiatan sosial.

Fokus

Sekitar 10,8 juta ton atau hampir 20% dari total sampah nasional merupakan plastik.

Palestine Festival Harmonisasi Seni dan Kemanusiaan

Yakub Pratama Wijayaatmaja
12/1/2025 22:39
Palestine Festival Harmonisasi Seni dan Kemanusiaan
Palfest 2025.(dok.istimewa)

AJANG Palestine Festival (Palfest) 2025 menampilkan pameran seni, pertunjukan musik, dan teater yang mengusung tajuk All Eyes On Palestine. Selain itu, ada juga lelang amal yang turut meriahkan festival ini sebagai bentuk dukungan kemanusiaan untuk Palestina. 

Untuk menggugah solidaritas dan meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap situasi di Palestina saat ini, Adara Relief International, sebuah lembaga kemanusiaan, menciptakan kolaborasi dengan Dewan Kesenian Jakarta (DKJ) dalam penyelenggaraan acara Palestine Festival.

Palfest memadukan tema kemanusiaan dengan unsur seni dan budaya, serta mengemas pertunjukan dalam konsep yang lebih modern untuk mengedukasi masyarakat mengenai sejarah penjajahan Palestina.

Palfest yang digelar di Convention Hall Smesco Indonesia, Jakarta, pada Minggu (12/1) itu dihadiri Direktur Utama Adara Relief International, sekaligus aktivis kemanusiaan untuk Palestina, Maryam Rachmayani, Wakil Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) Hidayat Nur Wahid, dan perwakilan dari Menteri Kebudayaan, Fadli Zon

Maryam menyampaikan bahwa Palestine Festival diselenggarakan sebagai wujud kepedulian bangsa Indonesia terhadap perjuangan hak asasi manusia masyarakat Palestina dalam menghadapi genosida yang terjadi saat ini.  

“Acara ini digagas untuk memastikan kepada rakyat Gaza dan Palestina juga dunia bahwa mata kita semua bangsa Indonesia masih tertuju kepada Palestina, All Eyes on Palestine," kata Maryam dalam sambutannya. 

Sementara itu, Hidayat Nur Wahid menuturkan, Palestine Festival Bersama Adara Relief International jadi momentum untuk mengajak masyarakat melihat lebih dalam sisi kehidupan Palestina, sisi kemanusiaan yang harus terbangun dan terwujudkan kemerdekaan bagi Palestina. 

“Mulai dari ekshibisi hingga penampilan dari musisi yang selalu menyuarakan kemanusiaan bagi Palestina turut hadir dan membuka edukasi, informasi kepada masyarakat dan mengajak terus mendorong hingga menyuarakan kemerdekaan bagi Palestina,” ujarnya. 

Fadli Zon, sebagai perwakilan dari Kementerian Kebudayaan Republik Indonesia, juga menekankan bahwa segala cara harus dilakukan guna mendukung dan membela Palestina.
"Tentu di dalam membela dan mendukung ini, semua cara harus kita lakukan. Karena apa yang dilakukan pihak Israel ini adalah sangat destruktif secara fisik, mental dan lain-lain," ujarnya. 

Di jalur kebudayaan, kata dia, dukungan-dukungan masyarakat Indonesia di dalam bentuk festival yang diselenggarakan oleh Adara, sangatlah penting. 
"Karena budaya ini sesuatu yang berangkat dari hati. Sehingga ini bisa menggerakkan hal-hal yang baik, baik itu ekspresi budayanya dalam bentuk puisi kah, tulisan, narasi, tari atau pun drama, teater, film. Banyak sekali ekspresi-ekspresi budaya di dalam mendukung rakyat Palestina," papar dia. 

Bahkan, kata Fadli ada rencana pendirian museum yang menyimbolkan dukung terhadap perjuangan rakyat Palestina. "Ini merupakan bagian dari dukungan kita membela rakyat Palestina, membela kemerdekaan Palestina," tandas Fadli. (Ykb/I-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Cahya Mulyana
Berita Lainnya