Headline

Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

Jumlah Korban Tewas akibat Gempa Tibet Lebih dari 100 Orang

Ferdian Ananda Majni
07/1/2025 19:38
Jumlah Korban Tewas akibat Gempa Tibet Lebih dari 100 Orang
Gempa Tibet(Antara)

SEDIKITNYA 106 orang tewas akibat gempa bumi dahsyat di Tibet, Tiongkok, hari ini. Dilaporkan juga banyak korban lainnya yang terjebak saat puluhan gempa susulan mengguncang wilayah Tiongkok Barat dan melintasi perbatasan di Nepal.

Gempa bumi mengguncang Kota Xigaze di Daerah Otonomi Xizang, nama lokal untuk Tibet, pada pukul 09.05 waktu setempat pada kedalaman 10 kilometer. "Ada 174 orang lainnya terluka, mengutip markas besar bantuan bencana regional," lapor Kantor Berita resmi Xinhua.

Video media sosial Tiongkok yang disiarkan oleh CNN menunjukkan atap dan bagian depan toko yang rusak, dan puing-puing menumpuk di jalan-jalan daerah Lhatse, sekitar 86 kilometer dari episentrum. Rekaman tersebut juga memperlihatkan beberapa mobil dan sepeda motor yang diparkir di sepanjang jalan rusak.

Rekaman kamera pengintai di sebuah supermarket di Shigatse yang dibagikan oleh Xinhua menangkap momen ketika gempa terjadi. Terlihat bagaimana para pelanggan berlarian keluar saat barang-barang jatuh dari rak yang bergetar.

Presiden Tiongkok Xi Jinping telah memerintahkan pihak berwenang untuk melakukan upaya penyelamatan sepenuhnya untuk mencari dan menyelamatkan orang-orang yang terjebak.

Komando Teater Barat Tentara Pembebasan Rakyat (PLA) telah menyiapkan rencana darurat bantuan bencana yang terdiri dari transportasi, pesawat medis, helikopter, dan pasukan darat untuk membantu operasi bantuan.

Kementerian Manajemen Darurat Tiongkok mengatakan sekitar 1.500 petugas pemadam kebakaran dan penyelamat dikerahkan untuk mencari orang-orang di reruntuhan. Militer Tiongkok telah mengerahkan pesawat nirawak (drone) untuk menyurvei episentrum setelah gempa bumi.

Survei Geologi AS mengatakan gempa tersebut berkekuatan 7,1 dan relatif dangkal pada kedalaman sekitar 10 kilometer (6 mil). Tiongkok mencatat kekuatan gempa sebesar 6,8 skala Richter.

Pusat gempa berada sekitar 75 kilometer (50 mil) di timur laut Gunung Everest, yang membentang di perbatasan. Daerah tersebut aktif secara seismik dan merupakan tempat lempeng India dan Eurasia bertabrakan dan menyebabkan pengangkatan di pegunungan Himalaya yang cukup kuat untuk mengubah ketinggian beberapa puncak tertinggi di dunia.

"Ketinggian rata-rata di area sekitar episentrum adalah sekitar 4.200 meter (13.800 kaki)," kata Pusat Jaringan Gempa Bumi Tiongkok dalam sebuah unggahan di media sosial.

Lembaga penyiaran pemerintah Tiongkok, CCTV, mengatakan ada beberapa komunitas dalam jarak 5 kilometer (3 mil) dari episentrum, yang berjarak 380 kilometer (240 mil) dari Lhasa, Ibu Kota Tibet dan sekitar 23 kilometer (14 mil) dari kota terbesar kedua di wilayah tersebut, Shigatse, yang dikenal sebagai Xigaze dalam bahasa Mandarin.

Kota besar terdekat dengan episentrum adalah kota suci Shigatse, yang terletak sekitar 180 km (111 mil) jauhnya. Kota ini merupakan tempat tinggal tradisional Panchen Lama, pemimpin spiritual tertinggi kedua dalam agama Buddha Tibet, kedua setelah Dalai Lama.

Sekitar 230 kilometer (140 mil) jauhnya di Ibu Kota Nepal, Kathmandu, gempa bumi tersebut membangunkan penduduk dan membuat mereka berlarian keluar rumah ke jalan. Tidak ada informasi yang tersedia dari daerah pegunungan terpencil di Nepal yang lebih dekat dengan pusat gempa.

Survei Geologi Amerika Serikat (USGS) melaporkan sudah terjadi 10 gempa bumi berkekuatan sedikitnya 6 Skala Richter di daerah tempat gempa hari ini melanda selama seabad terakhir.

Pantau kondisi
Menyusul gempa besar yang mengguncang sejumlah wilayah India, Nepal, dan Tibet di Tiongkok, Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) RI memastikan KBRI setempat terus memastikan kondisi Warga Negara Indonesia (WNI) di negara-negara tersebut.

Direktur Pelindungan WNI dan BHI Kemenlu RI Judha Nugraha mengatakan KBRI Dhaka yang merangkap Nepal belum menerima laporan ada WNI yang terdampak gempa di Nepal.

"Saat ini terdapat sekitar 70 WNI di Nepal," katanya dalam pernyataan tertulis yang diterima di Jakarta.

“KBRI Dhaka telah melakukan langkah-langkah monitoring WNI di Nepal dan juga terus melakukan pencarian informasi mengenai kemungkinan WNI pendaki Gunung Himalaya yang terdampak,” ujar Judha.

Direktur PWNI Kemlu itu hingga berita ini diturunkan memastikan KBRI New Delhi belum menerima informasi soal WNI yang terdampak gempa yang juga melanda sejumlah daerah di India.

Apabila terdampak kedaruratan, Judha meminta WNI di Bangladesh untuk menghubungi KBRI Dhaka melalui nomor telepon +880-1614-444552, sedangkan WNI di Nepal dapat menghubungi Kantor Konsul Kehormatan RI untuk Nepal melalui nomor telepon +977-98-5104-6514.

"WNI di India dapat menghubungi KBRI New Delhi melalui saluran telepon +91-7669-600082," ucap Judha. (P-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Irvan Sihombing
Berita Lainnya