Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
LAYANAN kesehatan di Jalur Gaza, Palestina, di ambang kehancuran karena serangan terus-menerus oleh Israel. Rumah Sakit Indonesia di Gaza yang sudah bangkit setelah serangan Israel sejak Oktober 2023, kembali digempur sejak Jumat (3/1) waktu setempat.
Dilansir Al Jazeera, Minggu (5/1), Kementerian Kesehatan Gaza menyatakan RS Indonesia di Gaza utara tidak lagi merawat pasien. Tidak diketahui bagaimana nasib banyak warga Palestina yang juga menjadikan RS, yang diresmikan pada 2016, itu sebagai tempat berlindung.
Berhenti beroperasinya RS Indonesia berarti pula menyusul nasib serupa yang telah baru-baru ini juga dialami RS Kamal Adwan dan RS Beit Hanoun. RS Kamal Adwan di Beit Lahiya melakukan evakuasi setelah dibakar dengan oleh tentara Israel minggu lalu. Direktur rumah sakit itu, Dr. Hussam Abu Safiya, ditangkap oleh pasukan Israel.
Pada Sabtu (4/1), kepala Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) Tedros Adhanom Ghebreyesus menyebut keberadaan Abu Safiya belum diketahui. WHO mendesak Israel membebeaskannya.
"Rumah Sakit Kamal Adwan di Gaza Utara masih tidak berfungsi sama sekali dan kami belum menerima kabar terbaru tentang keselamatan dan kesejahteraan direkturnya, Dr. Hussam Abu Safiya, sejak penahanannya pada 27 Desember. Kami terus mendesak Israel untuk membebaskannya," kata Tedros. "Kami ulangi, serangan terhadap rumah sakit dan tenaga kesehatan harus dihentikan. Masyarakat di Gaza membutuhkan akses ke perawatan kesehatan. Gencatan senjata," tegasnya. (M-1)
. Lubna mengatakan bahwa rudal F-16 menargetkan kamar ayahnya, dr. Marwan Al Sultan, Direktur Rumah Sakit Indonesia di Gaza, secara langsung, tepat di tempat beliau berada.
Pelapor Khusus PBB untuk wilayah Palestina yang diduduki, Francesca Albanese, menyebut serangan Israel di Jalur Gaza sebagai salah satu bentuk genosida paling brutal dalam sejarah modern
Serangan dilakukan menyusul permintaan dari Israel yang sebelumnya telah lebih dahulu melancarkan serangan udara terhadap beberapa lokasi di Iran.
23 negara anggota Organisasi Kerja Sama Islam (OKI), termasuk Indonesia, secara tegas mengecam serangan militer Israel terhadap Iran.
Lebih dari 50 warga Palestina dilaporkan tewas akibat tembakan pasukan Israel di dekat lokasi distribusi bantuan di Khan Younis, Gaza selatan.
Tindakan balasan yang dilakukan Iran merupakan satu-satunya pilihan yang tersedia di tengah eskalasi agresi dari pihak Israel.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved