Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
SPEKULASI penyebab kecelakaan pesawat Embraer E190AR Azerbaijan Airlines di Kazakhstan terus berkembang. Muncul dugaan pesawat tertembak misil.
Menurut Azerbaijan Airlines, 37 penumpang ialah warga negara Azerbaijan. Ada pula 16 warga negara Rusia, enam warga negara Kazakhstan, dan tiga warga negara Kirgistan.
Menurut laporan Euronews, informasi dari sumber resmi yang terkait dengan investigasi kecelakaan yang menyatakan penumpang yang selamat mendengar ledakan diikuti pecahan peluru yang menghantam pesawat dan merusak badan pesawat.
Informasi tersebut sesuai dengan laporan berita internasional AnewZ yang berbasis di Azerbaijan. Kerusakan pada pesawat menunjukkan kemungkinan secara tidak sengaja dihantam oleh sistem rudal pertahanan udara.
Pesawat Embraer E190AR Azerbaijan Airlines sedang dalam perjalanan dari Baku, Azerbaijan, ke Grozny di Chechnya, Rusia. Seperti diketahui, wilayah Grozny dijaga ketat.
Jika dikonfirmasi, insiden tersebut akan berkorelasi dengan penembakan jatuh pesawat MH17 pada 2014 oleh pasukan yang didukung Rusia di Donbas.
Laporan awal menyebut pesawat Azerbaijan Airlines bertabrakan dengan sekawanan burung. Data pelacakan penerbangan dari FlightRadar24 menunjukkan pesawat itu berubah jalur dan ketinggiannya naik turun secara substansial selama menit-menit terakhir penerbangan sebelum menghantam tanah.
FlightRadar24 secara terpisah juga mengindikasikan peswat menghadapi gangguan GPS yang kua yang membuat pesawat mengirimkan data ADS-B yang buruk.
Presiden Azerbaijan Ilham Aliyev mengatakan bahwa masih terlalu dini untuk berspekulasi tentang di balik kecelakaan tersebut. Dia mengatakan faktor cuaca memaksa pesawat untuk mengubah jalur yang direncanakan.
"Informasi yang diberikan kepada saya adalah bahwa pesawat itu mengubah jalurnya antara Baku dan Grozny karena kondisi cuaca yang memburuk dan menuju ke bandara Aktau, di mana ia jatuh saat mendarat," katanya. (Euronews/Z-6)
Prancis, Rusia, dan NATO termasuk di antara mereka yang mendesak penghentian segera bentrokan di wilayah Nagorno-Karabakh.
Wilayah tersebut diakui sebagai bagian dari Azerbaijan, tetapi dikendalikan oleh etnik Armenia.
Armenia dan Azerbaijan menuduh satu sama lain telah menembak langsung ke wilayah masing-masing dan menolak tekanan untuk mengadakan pembicaraan damai.
Bentrokan antara dua bekas republik Soviet di Kaukasus Selatan ialah gejolak terbaru dari konflik berkepanjangan di Nagorno-Karabakh, wilayah Azerbaijan yang memisahkan diri dan
Dalam perbandingan kepemilikan jumlah armada pesawat, Armenia memiliki total 64 pesawat, sedangkan Azerbaijan memiliki 147 pesawat.
Daerah itu merupakan wilayah pegunungan di Kaukasus Selatan yang secara internasional sebagai bagian dari Azerbaijan sejak lepas dari Republik Soviet, tetapi
Timnas Polandia juga mendapatkan kawalan penuh dari jet tempur F-16 saat terbang ke Qatar untuk tampil di Piala Dunia 2022, Kamis (17/11) waktu setempat.
Pemimpin Korea Utara Kim Jong-un menyerukan untuk meningkatkan kekuatan militer strategis negara itu saat dia mengamati uji coba rudal hipersonik.
Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken, pada Kamis (13/1), mengatakan bahwa Korea Utara mungkin sedang mencari perhatian dengan melakukan peluncuran rudal.
Korea Utara yang memiliki senjata nuklir itu telah melakukan serangkaian uji coba senjata, termasuk rudal hipersonik.
Albania, Inggris, Prancis, Irlandia, Jepang, dan Amerika Serikat juga telah meminta Korut untuk menahan diri dari tindakan destabilisasi lebih lanjut.
Terakhir kali Korut menggelar uji coba rudal sebanyak ini dalam sebulan adalah pada 2019 selepas pertemuan tingkat tinggi dengan AS gagal.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved