Headline
Tidak ada solusi militer yang bisa atasi konflik Israel-Iran.
Para pelaku usaha logistik baik domestik maupun internasional khawatir peningkatan konflik Timur Tengah.
TELESKOP Luar Angkasa James Webb (JWST) kembali mencuri perhatian dengan penemuan luar biasa.
JWST mengungkapkan bagaimana lubang hitam supermasif (SMBH) berperan penting dalam membentuk dan menghentikan pembentukan bintang pada beberapa galaksi terbesar di alam semesta.
Temuan ini menjadi kunci baru dalam memahami evolusi galaksi elips raksasa.
Pengamatan JWST terhadap gugusan galaksi yang berada 11 miliar tahun cahaya dari Bumi menunjukkan bahwa aktivitas SMBH dapat menghentikan proses pembentukan bintang.
Gugusan galaksi ini sering disebut sebagai "kota besar" di alam semesta, yang didominasi oleh galaksi elips masif berisi bintang-bintang tua.
Meski begitu, alasan di balik terhentinya pembentukan bintang dalam galaksi-galaksi ini tetap menjadi misteri, hingga penelitian terbaru dari Associate Professor Rhythm Shimakawa dari Waseda University memberikan jawaban.
Dengan memanfaatkan data canggih dari JWST, timnya meneliti protocluster Spiderweb, sebuah gugusan galaksi purba yang menjadi kunci studi ini.
Melalui Kamera Inframerah Dekat milik JWST, para peneliti mampu memetakan aktivitas pembentukan bintang hingga keberadaan SMBH dengan detail luar biasa.
Teknologi ini juga memungkinkan mereka melacak garis rekombinasi hidrogen, indikator utama aktivitas SMBH dan pembentukan bintang.
Studi menemukan bahwa galaksi yang memiliki SMBH aktif tidak menunjukkan tanda-tanda pembentukan bintang baru.
Energi besar yang dipancarkan SMBH dianggap menghalangi gas pembentuk bintang untuk mengendap, menghentikan proses pertumbuhan galaksi.
“Studi kami di protocluster Spiderweb adalah hasil penelitian panjang lebih dari satu dekade,” jelas Dr. Shimakawa. Penelitian ini mendukung teori bahwa aktivitas SMBH memiliki dampak signifikan terhadap evolusi galaksi elips masif.
Penemuan ini juga memperkuat hipotesis bahwa SMBH adalah salah satu faktor utama dalam menghentikan pembentukan bintang, sekaligus menjadi "arsitek" pembentukan galaksi besar yang kita kenal saat ini.
Dengan JWST, para ilmuwan kini memiliki peluang besar untuk menjelajahi alam semesta jauh dan memecahkan misteri pembentukan galaksi. Penelitian lebih lanjut diharapkan dapat memperluas pemahaman tentang hubungan erat antara lubang hitam supermasif dan evolusi galaksi dalam lingkungan padat seperti gugusan galaksi.
“Studi ini adalah langkah maju yang signifikan dalam memahami koevolusi SMBH dan galaksi,” tutup Dr. Shimakawa.
Penemuan ini membuka wawasan baru dalam astrofisika dan menegaskan bahwa lubang hitam supermasif memegang peranan penting dalam pembentukan struktur galaksi yang kompleks. (Scitechdaily/Z-10)
Teleskop Luar Angkasa James Webb kembali mencetak tonggak sejarah dengan mengungkap galaksi paling muda dan paling jauh yang pernah terdeteksi.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved