Headline

Kecelakaan berulang jadi refleksi tata kelola keselamatan pelayaran yang buruk.

Fokus

Tidak mengutuk serangan Israel dan AS dikritik

Solidaritas untuk Gaza, Puing-Puing Jadi Dekorasi Natal di Betlehem Tahun Ini

Putri Rosmalia Octaviyani
25/12/2024 09:54
Solidaritas untuk Gaza, Puing-Puing Jadi Dekorasi Natal di Betlehem Tahun Ini
Suasana muram Natal di Betlehem.(Dok. Anadolu Ajansi)

PERAYAAN Natal di Betlehem tahun ini tampak lebih muram dari biasanya. Tak ada dekorasi meriah khas Natal yang biasanya memenuhi setiap sudut kota kelahiran Yesus sepanjang bulan Desember. Sebaliknya, sebagai bentuk solidaritas pada umat Kristiani di Gaza, gereja-gereja di Betlehem menggunakan puing-puing sebagai dekorasinya.

Gereja di kota bersejarah Betlehem di Tepi Barat membuat dekorasi Natal tahun ini menggunakan puing alih-alih pohon Natal sebagai reaksi atas serangan Israel di Gaza.
 
"Saat genosida terjadi atas warga kami di Gaza, kami tidak bisa merayakan kelahiran Yesus Kristus tahun ini dengan cara apapun. Kami merasa tidak ingin merayakannya," kata pendeta Munzir Ishak dari Gereja Evangelical Lutheran Christmas, di Betlehem.

Oleh karena itu, alih-alih mendekorasi pohon Natal di Betlehem tahun ini, gereja tersebut memilih dekorasi yang terbuat dari puing-puing yang melambangkan kehancuran di Gaza.

Dekorasi tersebut adalah gundukan yang terbuat dari potongan beton di sekitar pohon zaitun, dan di tengah gundukan ditempatkan mainan bayi untuk mengingatkan bayi yang terperangkap di bawah puing-puing. Di sekitar puing-puing itu, disusun pula cabang pohon yang patah, beberapa patung dan lilin-lilin.
 
"Pesan kami kepada diri kami sendiri adalah: Tuhan bersama kami dalam kesakitan. Kristus lahir dalam solidaritas dengan mereka yang kesakitan dan menderita. Tuhan menyertai mereka yang tertindas," katanya.

"Kedua, kami ingin menyampaikan pesan kepada gereja di seluruh dunia. Sayangnya, Natal di Palestina seperti ini. Baik Kristen maupun Muslim, inilah keadaan yang kami jalani di Palestina," ujar Ishak.

Seperti diketahui, biasanya umat Kristen di seluruh dunia beramai-ramai mengunjungi kota kelahiran Yesus itu pada akhir Desember setiap tahun untuk merayakan Natal di Betlehem. Tahun ini, kunjungan wisatawan dan peziarah di Betlehem sangat minim, perekonomian kota tersebut juga menjadi ikut terguncang. (Ant/Z-9)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Putri Rosmalia
Berita Lainnya