Headline

Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

Presiden Marcos Diminta Berikan Pengampunan bagi Mary Jane Veloso

Irvan Sihombing
17/12/2024 12:41
Presiden Marcos Diminta Berikan Pengampunan bagi Mary Jane Veloso
Warga negara Filipina terpidana mati kasus narkotika Mary Jane Veloso.(Antara )

ANGGOTA DPR dari Partai Pekerja Filipina di Luar Negeri (OFW) Marissa Del Mar Magsino pada Senin mengajukan resolusi yang meminta Presiden Ferdinand R. Marcos Jr. untuk memberikan pengampunan presiden kepada Mary Jane Veloso. Magsino menekankan perlunya intervensi pemerintah untuk mengatasi eksploitasi dan ketidakadilan yang dialami sebagian OFW.

Ia meminta pemerintah untuk memperkuat undang-undang anti-perdagangan manusia dan meningkatkan mekanisme dukungan bagi pekerja migran.

"Pengampunan tidak hanya akan mengakhiri bayang-bayang hukuman yang pernah ia terima, tetapi juga menegaskan kembali komitmen kami untuk memperjuangkan keadilan bagi setiap OFW. Kisah Mary Jane adalah pengingat nyata akan bahaya yang dihadapi OFW dalam mengejar kehidupan yang lebih baik. Dengan mengajukan pengampunan, Presiden Marcos dapat membantu memulihkan martabatnya dan menunjukkan kepada dunia bahwa Filipina berdiri teguh dalam melindungi warganya di luar negeri," kata Magsino.

Menurut Magsino, kembalinya Veloso yang terjadi setelah perjalanan panjang advokasi selama bertahun tahun oleh keluarga dan kelompok hak asasi manusia, terwujud karena penerapan kebijakan baru oleh pemerintah Indonesia, yang membolehkan pemindahan tahanan asing ke negara asal mereka.

"Kita tidak boleh membiarkan kisah Mary Jane Veloso terulang lagi terhadap pekerja migran Filipina lainnya. Kasusnya seharusnya mendorong kita untuk berbuat lebih banyak dalam melindungi OFW dari perdagangan manusia dan eksploitas

Berdasarkan Resolusi DPR Filipina No. 2139 yang diajukannya, Magsino menjelaskan bahwa selama persidangan Veloso, dia tetap bersikukuh tidak bersalah, dengan mengklaim bahwa dia ditipu untuk membawakan koper Maria Kristina Sergio, saudara baptis dan perekrutnya yang meyakinkan dia untuk pergi ke Indonesia setelah kehilanganpekerjaan di Malaysia.

Menurut dia, OFW akan terus mendorong langkah-langkah untuk melindungi kesejahteraan dan hak-hak pekerja Filipina di luar negeri. Ia berterima kasih kepada Presiden Marcos dan pejabat lainnya karena memfasilitasi kepulangan Veloso. Mary Jane Veloso kembali ke Filipina setelah sebelumnya mendapat hukuman mati karena perdagangan narkoba di Indonesia pada 2010 usai pihak berwenang Indonesia menemukan 2,5 kg heroin di dalam koper yang dibawanya. (PNA-OANA/Ant/P-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Irvan Sihombing
Berita Lainnya