Headline
Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.
Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.
F-35 dan F-16 menjatuhkan sekitar 85 ribu ton bom di Palestina.
TAIWAN kembali menyerukan dukungan dunia internasional untuk mengakui partisipasinya dalam Interpol, organisasi kepolisian kriminal internasional.
Menurut Komisaris Biro Investigasi Kriminal Taiwan Chou Yew-woei, akses langsung pada jaringan intelijen global sangat penting dalam menghadapi kejahatan transnasional yang kian berkembang, terutama yang semakin canggih dan lintas batas.
Saat ini, pengecualian Taiwan dari Interpol membuatnya hanya dapat mengakses informasi intelijen penting secara tidak langsung, yang sering kali sudah kedaluwarsa ketika diterima.
"Situasi ini mempersulit upaya penegakan hukum Taiwan dan memungkinkan kejahatan lintas batas terus berkembang tanpa pengawasan penuh," jelas Chou Yew-woei, dalam keterangannya, Kamis (7/11)
Menurut dia, sebagai negara yang memiliki kemampuan penegakan hukum yang kuat, Taiwan telah lama bekerja sama dengan negara-negara mitra dalam mengatasi berbagai kejahatan. Seperti penipuan telekomunikasi, perdagangan narkoba, serangan siber, dan terorisme.
Namun, tanpa akses penuh pada jaringan Interpol, Taiwan kerap menghadapi keterbatasan dalam mengidentifikasi dan menindak ancaman kejahatan global secara cepat.
Di era digital ini, di mana transaksi keuangan kerap dilakukan secara daring dan bersifat anonim, dukungan timbal balik antarnegara menjadi kebutuhan mendesak.
Presiden Interpol Ahmed Naser Al-Raisi menyatakan, berbagi intelijen dan sumber daya sangat penting untuk menghadapi ancaman global, termasuk perdagangan manusia dan terorisme, pada Hari Kerja Sama Kepolisian Internasional.
Meski demikian, Taiwan tetap terhambat untuk berpartisipasi dalam jaringan ini. Contohnya, pada 2022, Taiwan baru mengetahui keberadaan seorang buronan yang bersembunyi di wilayahnya setahun setelah red notice dikeluarkan oleh Interpol.
Secara global, Taiwan dikenal sebagai negara yang aman dengan tingkat kriminalitas yang rendah. Indeks keselamatan Numbeo menempatkan Taiwan di peringkat keempat sebagai negara teraman dunia pada 2023.
Selain itu, survei Expat Insider menempatkannya sebagai negara paling layak huni kelima, mencerminkan kualitas hidup dan keamanan yang tinggi.
Dukungan partisipasi Taiwan dalam Interpol diharapkan dapat meningkatkan kolaborasi internasional dan memperkuat jaringan keamanan global.
Melalui status pengamat di Interpol, Taiwan ingin memastikan kehadirannya dalam pertukaran informasi internasional dan turut berkontribusi pada keamanan global.
Pemerintah Taiwan berkomitmen untuk bekerja tanpa lelah bersama negara-negara lain demi memerangi kejahatan transnasional, mengurangi bahaya terhadap masyarakat, serta membangun masa depan yang aman dan sejahtera bagi dunia. (RO/Z-10)
Taiwan menggelar pemilu recall untuk menentukan kendali parlemen.
Kolaborasi ini bertujuan untuk memberikan kemudahan bagi ekspatriat Taiwan yang tinggal di Indonesia dalam mengakses layanan kesehatan berkualitas.
Selain pelatihan intensif, peserta juga mendapat kursus Bahasa Mandarin gratis sebagai persiapan keberangkatan.
TAIWAN Excellence Happy Run 2025 kembali digelar meriah di Taman Impian Jaya Ancol, Jakarta,
Program pelatihan dari International Center for Land Policy Studies and Training (ICLPST) bukan sekadar pendidikan kebijakan pertanahan dan pajak, melainkan perjalanan lintas budaya.
TAIWAN Excellence Happy Run 2025 yang diselenggarakan TITA Ministry of Economic Affairs dan dilaksanakan TAITRA kembali digelar dengan penuh kemeriahan di Taman Impian Jaya Ancol.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved