Headline
Nyanyi Bareng Jakarta (NBJ) terinspirasi dari komunitas serupa di luar negeri yang mewadahi orang bernyanyi bersama tanpa saling kenal.
Nyanyi Bareng Jakarta (NBJ) terinspirasi dari komunitas serupa di luar negeri yang mewadahi orang bernyanyi bersama tanpa saling kenal.
CALON presiden Amerika Serikat, Kamala Harris disebut akan memburu suara di tempat yang paling tidak mungkin sekalipun. Salah satu target terbarunya adalah basis demografis Donald Trump yaitu, orang kulit putih yang tidak kuliah.
"Ini adalah medan yang sulit," kata direktur kampanye Harris, Dan Kanninen mengutip AP, Sabtu (26/10).
"Namun, dengan hadir di sana, Anda dapat mengupas habis suara yang Anda butuhkan untuk menang."
Kanninen dan anggota lain dari tim calon wakil presiden dari Partai Demokrat menunjukkan apa yang mereka yakini sebagai sinyal positif dalam jajak pendapat publik bahwa Harris mungkin membuat terobosan kecil.
Pergeseran semacam itu sulit diukur, terutama dalam jajak pendapat di mana subkelompok pemilih dapat memiliki margin kesalahan yang lebar.
Namun, erosi yang terjadi bisa jadi signifikan karena pemilih kulit putih tanpa gelar sarjana merupakan bagian yang cukup besar dari pemilih. Sekitar 4 dari 10 pemilih termasuk dalam kategori ini pada tahun 2020, menurut AP VoteCast.
Jadi kampanye Harris telah menjalankan iklan di DraftKings, sebuah situs web taruhan olahraga, yang menyebut Harris dan pasangannya, Gubernur Minnesota Tim Walz, sebagai 'pasangan terkuat'.
Versi lain di Yahoo Sports menampilkan statistik, seperti pemotongan pajak untuk kelas menengah dan bantuan uang muka sebesar 25.000 dollar untuk pembeli rumah pertama.
Harris juga menayangkan iklan selama pertandingan Football yang menarasikan janji-janjinya jika terpilih menjadi presiden.
Di luar siaran, Harris sangat mengandalkan serikat pekerja untuk menyampaikan kampanye kepada anggota dan komunitas mereka. Dan dia sering berbicara tentang masalah ekonomi seperti kenaikan harga yang diharapkan akan menarik bagi para pemilih kelas pekerja.
"Orang-orang menginginkan seseorang yang akan berpihak pada mereka," kata Kanninen.
Sementara itu, seorang juru bicara Partai Republik, Whit Ayres, meragukan bahwa Harris membuat terobosan dengan para pemilih kelas pekerja kulit putih. Jika ada, katanya, strateginya lebih merupakan cerminan dari keuangannya yang melimpah.
"Ketika anda dibanjiri uang seperti yang terlihat pada kampanye Harris, Anda akan mengejar apa pun yang memungkinkan," katanya. (Z-9)
Presiden Amerika Serikat Donald Trump memastikan akan bertemu dengan Presiden Rusia Vladimir Putin di Alaska pada Jumat pekan depan
PRESIDEN Amerika Serikat Donald Trump, Jumat (8/8), mengumumkan bahwa dia akan bertemu dengan Presiden Rusia Vladimir Putin pada 15 Agustus di Negara Bagian Alaska.
Xi Jinping dilaporkan menyambut baik dialog antara Washington dan Moskow dan menegaskan kembali dukungan Beijing terhadap upaya penyelesaian perang.
Putin menawarkan Washington untuk mengakhiri permusuhan di Ukraina dengan imbalan Kyiv menyerahkan seluruh Oblast Donetsk, The Wall Street Journal melaporkan.
Presiden AS Donald Trump desak CEO Intel Lip-Bu Tan mundur dari jabatannya, terkait dugaan hubungannya dengan Tiongkok.
PETARUNG UFC Khamzat Chimaev merespons datar rencana mantan Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, yang ingin menggelar pertandingan UFC di Gedung Putih tahun depan.
DIREKTUR Intelijen Nasional AS, Tulsi Gabbard, merilis sejumlah dokumen yang mengaitkan pejabat pemerintahan Obama melakukan pengkhianatan terkait pemilu presiden AS pada 2016.
Hakim Aileen Cannon memutuskan untuk tidak menghalangi penerbitan laporan penyelidikan penasihat khusus Jack Smith mengenai upaya Donald Trump untuk membatalkan hasil pemilu 2020.
DAMPAK terpilihnya Donald Trump sebagai Presiden Amerika Serikat (AS) harus mampu diantisipasi dengan langkah yang tepat
RASHIDA Tlaib dan Ilhan Omar terpilih kembali menjadi anggota DPR AS dalam pemilihan umum AS 2024.
Prabowo mengatakan Indonesia dan AS merupakan mitra strategis yang memiliki hubungan yang kuat dan beragam.
Pengamat hubungan internasional Universitas Padjadjaran, Teuku Rezasyah, menilai kebijakan Donald Trump bakal sulit ditebak seperti ketika memimpin AS periode 2017-2021.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved