Headline

Hakim mestinya menjatuhkan vonis maksimal.

Fokus

Talenta penerjemah dan agen sastra sebagai promotor ke penerbit global masih sangat sedikit.

Kamala Harris Diduga Mencoba Memeras Beberapa Suara dari Basis Donald Trump

Khoerun Nadif Rahmat
26/10/2024 15:03
Kamala Harris Diduga Mencoba Memeras Beberapa Suara dari Basis Donald Trump
Kamala Harris(Dok. usembassy.gov)

CALON presiden Amerika Serikat, Kamala Harris disebut akan memburu suara di tempat yang paling tidak mungkin sekalipun. Salah satu target terbarunya adalah basis demografis Donald Trump yaitu, orang kulit putih yang tidak kuliah.

"Ini adalah medan yang sulit," kata direktur kampanye Harris, Dan Kanninen mengutip AP, Sabtu (26/10).

"Namun, dengan hadir di sana, Anda dapat mengupas habis suara yang Anda butuhkan untuk menang."

Kanninen dan anggota lain dari tim calon wakil presiden dari Partai Demokrat menunjukkan apa yang mereka yakini sebagai sinyal positif dalam jajak pendapat publik bahwa Harris mungkin membuat terobosan kecil.

Pergeseran semacam itu sulit diukur, terutama dalam jajak pendapat di mana subkelompok pemilih dapat memiliki margin kesalahan yang lebar.

Namun, erosi yang terjadi bisa jadi signifikan karena pemilih kulit putih tanpa gelar sarjana merupakan bagian yang cukup besar dari pemilih. Sekitar 4 dari 10 pemilih termasuk dalam kategori ini pada tahun 2020, menurut AP VoteCast.

Jadi kampanye Harris telah menjalankan iklan di DraftKings, sebuah situs web taruhan olahraga, yang menyebut Harris dan pasangannya, Gubernur Minnesota Tim Walz, sebagai 'pasangan terkuat'.

Versi lain di Yahoo Sports menampilkan statistik, seperti pemotongan pajak untuk kelas menengah dan bantuan uang muka sebesar 25.000 dollar untuk pembeli rumah pertama.

Harris juga menayangkan iklan selama pertandingan Football yang menarasikan janji-janjinya jika terpilih menjadi presiden.

Di luar siaran, Harris sangat mengandalkan serikat pekerja untuk menyampaikan kampanye kepada anggota dan komunitas mereka. Dan dia sering berbicara tentang masalah ekonomi seperti kenaikan harga yang diharapkan akan menarik bagi para pemilih kelas pekerja.

"Orang-orang menginginkan seseorang yang akan berpihak pada mereka," kata Kanninen.

Sementara itu, seorang juru bicara Partai Republik, Whit Ayres, meragukan bahwa Harris membuat terobosan dengan para pemilih kelas pekerja kulit putih. Jika ada, katanya, strateginya lebih merupakan cerminan dari keuangannya yang melimpah.

"Ketika anda dibanjiri uang seperti yang terlihat pada kampanye Harris, Anda akan mengejar apa pun yang memungkinkan," katanya. (Z-9)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Putri Rosmalia
Berita Lainnya