Headline

Pengacara Tannos menggunakan segala cara demi menolak ekstradisi ke Indonesia.

Fokus

Sekitar 10,8 juta ton atau hampir 20% dari total sampah nasional merupakan plastik.

Indonesia Ingin Gabung BRICS, Menlu: Wujud Politik Bebas Aktif

Dhika Kusuma Winata
25/10/2024 10:30
Indonesia Ingin Gabung BRICS, Menlu: Wujud Politik Bebas Aktif
Calon Menteri Sugiono saat dipanggil Presiden terpilih Prabowo Subianto di Kertanegara, Jakarta, Senin (14/10/2024).(MI/Susanto)

INDONESIA menyampaikan keinginan untuk bergabung dalam kelompok ekonomi BRICS (Brasil, Rusia, India, Tiongkok, dan Afrika Selatan). Hal itu disampaikan Menteri Luar Negeri Sugiono dalam pertemuan KTT BRICS Plus di Kazan, Rusia, Kamis (24/10) waktu setempat.

Dengan pengumuman tersebut, proses Indonesia untuk bergabung menjadi anggota BRICS bakal dimulai. Sugiono menyatakan keinginan tersebut bukan berarti Indonesia mengikuti kubu tertentu melainkan untuk aktif di setiap forum. 

"Bergabungnya Indonesia ke BRICS merupakan pengejawantahan politik luar negeri bebas aktif. Bukan berarti kita ikut kubu tertentu, melainkan kita berpartisipasi aktif di semua forum," kata Sugiono. 

Indonesia mengajukan beberapa langkah konkret untuk memperkuat kerja sama BRICS dan Global South. Pertama, menegakkan hak atas pembangunan berkelanjutan, yakni negara-negara berkembang membutuhkan ruang kebijakan, sementara negara maju harus memenuhi komitmen mereka. 

Kedua, mendukung reformasi sistem multilateral agar lebih inklusif, representatif, dan sesuai dengan realitas saat ini. Institusi internasional harus diperkuat dan memiliki sumber daya yang memadai untuk memenuhi mandatnya. 

Terakhir, menjadi kekuatan untuk persatuan dan solidaritas di antara negara-negara Global South. BRICS dirasa dapat berfungsi sebagai perekat untuk mempererat kerja sama di antara negara-negara berkembang. 

Lewat BRICS, kata Sugiono, Indonesia ingin mengangkat kepentingan bersama negara-negara berkembang atau Global South. Dia juga menyampaikan prioritas BRICS sejalan dengan agenda pemerintahan Prabowo Subianto. 

"Kita juga melihat prioritas BRICS selaras dengan program kerja Kabinet Merah Putih, antara lain terkait ketahanan pangan dan energi, pemberantasan kemiskinan, ataupun pemajuan sumber daya manusia," imbuh Menlu Sugiono. 

"Kita lihat BRICS dapat menjadi kendaraan yang tepat untuk membahas dan memajukan kepentingan bersama Global South. Namun kita juga melanjutkan keterlibatan atau engagement kita di forum-forum lain, sekaligus juga terus melanjutkan diskusi dengan negara maju," tukasnya. (Z-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya