Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
SEBUAH buku yang dipinjam dari perpustakaan sekolah sebelum Perang Dunia Pertama akhirnya dikembalikan, lebih dari satu abad terlambat.
Salinan buku Poetry of Byron ditemukan seorang pria di Carmarthenshire, Wales Selatan, yang merasa buku tersebut harus dikembalikan ke Sekolah St Bees, dekat Whitehaven, Cumbria, tempat buku itu dipinjamkan kepada seorang murid sekolah.
Di dalam buku yang terikat kain biru tersebut terdapat nama Leonard Ewbank, beserta tanggal 25 September 1911. Ewbank, yang lahir tahun 1893, adalah murid di St Bees antara tahun 1902 dan 1911, sebelum melanjutkan studi di Queen’s College, Oxford.
Catatan menunjukkan meskipun memiliki penglihatan yang buruk, ia direkrut ke Resimen Perbatasan ke-15 pada tahun 1915 untuk berperang dalam Perang Dunia Pertama. Ia tewas dalam pertempuran pada 23 Februari 1916 akibat peluru di kepala dan dimakamkan di pemakaman Railway Dugouts di Ypres, Belgia, sebuah tempat peristirahatan yang berisi makam 2.463 prajurit.
Nama Ewbank diabadikan di daftar kehormatan sekolah sebagai "seorang Inggris yang berani, jujur, dan setia".
Pihak sekolah merasa "terhormat" menerima kembali buku tersebut, kata kepala sekolah Andrew Keep. Keep mengatakan kepada BBC: "Sungguh luar biasa memikirkan sepotong sejarah St Bees telah kembali kepada kami setelah bertahun-tahun."
St Bees adalah sekolah asrama dan harian yang telah berusia 430 tahun, dengan biaya pendidikan mencapai £16.000-£40.000 per tahun. Rowan Atkinson adalah salah satu mantan muridnya, bersama dengan dua wakil rektor Universitas Cambridge, beberapa profesor, dan tiga penerima penghargaan Victoria Cross.
Buku yang berisi karya Lord Byron, seorang penyair Romantis yang terkenal digambarkan sebagai "gila, buruk, dan berbahaya untuk dikenal", bukanlah buku pertama yang dikembalikan ke perpustakaan setelah menghabiskan waktu lama di tempat lain, tetapi bisa menjadi salah satu buku perpustakaan yang paling terlambat dikembalikan sepanjang masa.
Pada Mei, sebuah buku yang dipinjam dari perpustakaan di Helsinki dikembalikan setelah 84 tahun terlambat. Terjemahan bahasa Finlandia dari novel sejarah Sir Arthur Conan Doyle, The Refugees, seharusnya dikembalikan pada 26 Desember 1939, sebulan setelah invasi Soviet ke Finlandia, sehingga "mungkin bukan menjadi prioritas utama peminjam saat itu," kata Heini Strand, pustakawan di perpustakaan pusat Oodi di Helsinki.
Pada Juli, buku Canoe Building in Glass-Reinforced Plastic karya Alan Byde dikembalikan ke Perpustakaan Orkney setelah lebih dari 47 tahun terlambat, setelah ditemukan selama pembersihan rumah. John Peterson dari perpustakaan tersebut mengatakan: "Untungnya kami tidak mengenakan denda keterlambatan." (The Guardian/Z-3)
Berdoa, belajar, bekerja, berkarya, dan berbagi.
Demi terus meningkatkan kegemaran membaca, Perpusnas melakukan sejumlah upaya, di antaranya melakukan inovasi layanan berbasis TIK.
Aktivitas layanan perpustakaan secara langsung ditutup dan akan dibuka kembali pada 14 September dengan menerapkan protokol kesehatan covid-19.
Bale Buku Jakarta yang diresmikan akan menjadi sarana bagi masyarakat di wilayah setempat agar lebih mudah mendapatkan akses bacaan yang berkualitas.
Akses layanan perpustakaan kepada masyarakat tetap dapat berjalan melalui aplikasi iJakarta. Aplikasi iJakarta dapat diunduh melalui Playstore untuk pengguna Android.
Adanya taman baca di Menara Samawa diharapkan mampu difungsikan sebagai sarana belajar mengajar untuk meningkatkan budaya membaca anak-anak di lingkungan Menara Samawa.
Bapak Pramuka Dunia Baden Powell, meninggalkan jejak penting tidak hanya dalam gerakan kepanduan, tetapi juga dalam sejarah militer. Khususnya di Perang Dunia 1.
Peristiwa ini terjadi pada Natal 1914, saat perang yang melibatkan negara-negara Eropa, seperti Jerman dan Inggris, dimulai pada musim panas tahun itu.
Inggris di Perang Dunia 1, Alasan Terlibat. Inggris terlibat Perang Dunia I: menjaga keseimbangan kekuatan Eropa, melindungi kepentingan maritim, dan memenuhi perjanjian aliansi.
POLITIK yang baik adalah politik yang bisa dikritik. Birokrasi bagus bila tidak imun dari kritik. Lembaga pemerintah apik bila langkahnya dalam sistem pengawasan yang kritis.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved