Headline

Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

Sekjen PBB Sebut Komunitas Internasional belum Cukup Berbuat untuk Jalur Gaza

Basuki Eka Purnama
19/9/2024 03:39
Sekjen PBB Sebut Komunitas Internasional belum Cukup Berbuat untuk Jalur Gaza
Sekjen PBB Antonio Guterres(X @antonioguterres)

SEKRETARIS Jenderal PBB Antonio Guterres, Rabu (18/9), mengatakan komunitas internasional belum berbuat cukup di Jalur Gaza.

"Saya kira (komunitas internasional) belum melakukan cukup banyak hal (untuk Jalur Gaza), dan seruan kami terkait Jalur Gaza adalah untuk menekan agar perang dihentikan secepat mungkin. Itu sudah menjadi sikap kami sejak awal," kata Guterres menanggapi pertanyaan wartawan.

Berbicara tentang pekerja kemanusiaan internasional, termasuk staf PBB, Guterres mengatakan PBB menegaskan setiap pekerja kemanusiaan yang tewas dalam perang harus mendorong dunia untuk melakukan investigasi serius dan pertanggungjawaban yang efektif.

Baca juga : Sekjen PBB Tegaskan Penolakan Israel terhadap Solusi Dua Negara tidak Bisa Diterima

"Jika hal ini berlaku di mana pun, terutama berlaku di Jalur Gaza, tempat jumlah pekerja kemanusiaan yang tewas tidak tertandingi. Saya belum pernah melihat bagian dunia lain di mana begitu banyak orang tewas," ujar Guterres.

"Dan saya pikir jika ada sesuatu yang harus diperjuangkan oleh komunitas internasional dengan gigih, itu adalah tekanan agar ada
pertanggungjawaban," tambahnya.

Guterres menegaskan kembali bahwa apa yang terjadi di Jalur Gaza tidak dapat diterima dan mengatakan bahwa ia jauh lebih khawatir tentang dampak dramatis pada kehidupan warga sipil, termasuk perempuan, anak-anak, dan lansia di berbagai tempat di manapun, mulai dari Sudan, Myanmar, dan Jalur Gaza.

Baca juga : Sekjen PBB Kembali Kecam Kebiadaban Israel

"Sikap kami sangat jelas. Kami berharap perang mengerikan ini akan segera berakhir, bahwa akhirnya akan ada gencatan senjata," tegas Guterres.

"Dan, menurut kami, penting bahwa gencatan senjata ini menciptakan kondisi bagi Otoritas Palestina untuk mengambil alih kendali di Jalur Gaza, serta di Tepi Barat, termasuk Jerusalem Timur, dan itu menjadi dasar bagi pembangunan solusi dua negara, yaitu negara Palestina," lanjutnya.

Ketika ditanya apakah dia berencana bertemu Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu, minggu depan, di sela-sela pertemuan Majelis Umum PBB di New York, Guterres mengatakan dia siap menerima semua kepala pemerintahan jika mereka menginginkan itu terjadi.

Baca juga : Sekjen PBB Ungkap Kekhawatirannya Seiring Meningkatnya Konflik Israel-Hamas

"Jadi, pertanyaan itu harus ditujukan kepada Perdana Menteri Netanyahu," kata Guterres.

Israel terus melancarkan serangan brutal di Jalur Gaza setelah serangan Hamas, 7 Oktober 2023 lalu, meskipun ada resolusi Dewan Keamanan PBB yang menyerukan gencatan senjata segera.

Hampir 41.300 korban tewas, sebagian besar perempuan dan anak-anak, dan lebih dari 95.500 terluka, menurut otoritas kesehatan setempat.

Serangan Israel telah membuat hampir seluruh penduduk wilayah tersebut mengungsi di tengah blokade yang masih berlangsung, yang menyebabkan kekurangan parah makanan, air bersih, dan obat-obatan.

Israel menghadapi tuduhan genosida atas tindakan mereka di JalurGaza di Mahkamah Internasional. (Ant/Z-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya