Headline

. AS kembali memundurkan waktu pemberlakuan tarif resiprokal menjadi 1 Agustus.

Fokus

Penurunan permukaan tanah di Jakarta terus menjadi ancaman serius.

Kemlu: Tidak Ada WNI Korban Topan Yagi di Negara Terdampak

Ferdian Ananda Majni
18/9/2024 17:19
Kemlu: Tidak Ada WNI Korban Topan Yagi di Negara Terdampak
Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Roy Soemirat.(Dok. Antara)

KEMENTERIAN Luar Negeri (Kemlu) RI memastikan tidak ada WNI menjadi korban akibat Topan super Yagi yang meluluhlantakkan wilayah Vietnam, Myanmar, Laos, dan Thailand.

"Per hari ini, kita belum mendapat laporan terkait korban WNI di negara-negara tersebut," kata Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Roy Soemirat saat dihubungi di Jakarta, Rabu (18/9)

Namun, dia memastikan pihaknya telah berkoordinasi dengan otoritas setempat dan komunitas WNI untuk kesiagaan penuh di wilayah tersebut.

Baca juga : Topan Yagi Hancurkan Negara-negara Asia Tenggara

"Perwakilan RI tetap standby apabila terdapat laporan yang masuk ke WNI korban Topan Yagi," ujarnya.

Badai paling dahsyat yang melanda Asia sepanjang tahun ini, Topan Yagi membawa hujan lebat melebihi curah hujan musiman yang ada, menyebabkan sungai meluap, dan memicu tanah longsor yang mematikan.

Akibat bencana ini, lebih dari 850 sekolah dan lebih dari 550 pusat kesehatan mengalami kerusakan, sebagian besar terjadi di Vietnam dan perhitungan kerusakan di wilayah tersebut masih berlangsung.

Baca juga : Kemenlu RI Berencana Repatriasi Jenazah WNI dari Bangladesh Pekan Depan

Di Vietnam, negara paling parah terkena dampak Topan Yagi, sekitar 3 juta orang terdampak, termasuk banyak anak-anak, tidak memiliki akses terhadap air minum yang aman dan sanitasi, sehingga meningkatkan risiko penyakit. Sekitar 2 juta anak juga tidak memiliki akses terhadap pendidikan, dukungan psikososial, dan program pemberian makanan di sekolah.

Di Myanmar, beban ganda dari konflik yang sedang berlangsung dan dampak bencana Topan Yagi memperparah krisis bagi masyarakat yang terpaksa mengungsi akibat konflik. Hal itu juga memperburuk situasi kemanusiaan yang sudah sangat buruk.

Lebih dari 170 kematian dan lebih dari 320.000 pengungsian dilaporkan. Sementara jaringan jalan raya, telekomunikasi, dan infrastruktur listrik mengalami kerusakan besar di seluruh Myanmar tengah.

Baca juga : Kemenlu RI Pantau Kasus Penikaman WNI di Philadelphia AS

Di Thailand, hujan lebat dan banjir mengakibatkan dampak buruk terhadap hampir 64.000 anak. Beberapa sekolah melaporkan kerusakan total dan para guru terpaksa melakukan pembelajaran daring dan menyampaikan materi pembelajaran kepada siswa di rumah mereka.

Di Laos, banjir berdampak pada delapan provinsi, sekitar 60.000 anak, merusak infrastruktur penting, dan mengancam penghidupan masyarakat yang sudah berjuang mengatasi dampak negatif iklim.

UNICEF, bekerja sama dengan mitra kemanusiaan, memberikan bantuan darurat kepada anak-anak dan keluarga di daerah yang terkena dampak banjir di Asia Tenggara. (Z-9)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Putri Rosmalia
Berita Lainnya
Opini
Kolom Pakar
BenihBaik