Headline

Gencatan senjata diharapkan mengakhiri perang yang sudah berlangsung 12 hari.

Fokus

Kehadiran PLTMG Luwuk mampu menghemat ratusan miliar rupiah dari pengurangan pembelian BBM.

Tiga Ulama Indonesia yang Menjadi Imam Masjidil Haram

Wisnu Arto Subari
16/8/2024 22:00
Tiga Ulama Indonesia yang Menjadi Imam Masjidil Haram
Tiga ulama Indonesia yang menjadi imam Masjidil Haram.(Dok Instagram)

BEBERAPA ulama ahlussunnah waljamaah dari Indonesia pernah didaulat menjadi imam Masjidil Haram, Mekah, pada beberapa abad lalu. Ulama asal Indonesia itu terkenal hingga kini karena ilmu mereka tentu bukan kaleng-kaleng.

Dengan kemampuan yang mumpuni, mereka diakui para ulama sedunia lain untuk memimpin Masjidil Haram. Ini membuktikan ulama Indonesia pun dapat sejajar dengan ulama dari Arab maupun yang lain.

Siapa saja ulama tersebut? Berikut pemaparannya sebagaimana dilansir dari @aswaja_natuna.

Baca juga : Empat Pojokan Kakbah, Pintu, dan Pemegang Kuncinya

1. Syekh Ahmad Khatib Al-Minangkabawi.

Syekh Ahmad Khatib al-Minangkabawi merupakan salah satu ulama keturunan Minangkabau yang pernah menjadi imam di Masjidil Haram.

Menjadi Imam Masjid Haram berawal dari ketika dia menjadi makmum salat dan membetulkan bacaan Syarif Aunur Rafiq yang saat itu menjadi imam.

Ahmad Khatib lahir di Bukittinggi, Sumatra Barat, pada Senin 6 Dzulhijjah 1276 H atau 26 Juni 1860 M. 

Baca juga : Kakbah Rumah Pertama yang Dibangun Manusia

Perannya dalam mengajarkan Islam di Nusantara tercatat dalam jurnal seorang akademisi dari IAI Negeri Syekh Nurjati Cirebon yang berjudul Peran Syekh Ahmad Khatib Al-Minangkabawi (1860-1916 M) Dalam Islamisasi Nusantara.

2. Syekh Nawawi Al-Bantani.

Syekh Nawawi Al-Bantani menjadi satu dari tiga ulama Indonesia yang diizinkan untuk mengajar dan menjadi imam di Masjidil Haram, Mekkah, seperti dikutip dari situs Nahdlatul Ulama (NU).

Nawawi merupakan ulama kelahiran Serang, Banten pada 1230 H/1815 M. Nawawi pertama mengenal dan mempelajari Islam melalui ayahnya yang juga seorang ulama lokal di Banten. Ia memperdalam ilmu agama di Mekah selama 30 tahun.

Baca juga : Ketika Imam Syafii dan Imam Malik Beda Pendapat soal Rezeki

Kemudian ia melanjutkan pendidikannya ke jenjang pesantren dan menunaikan haji pada umur 15 tahun. Ketika ia menunaikan haji, Nawawi berguru kepada sejumlah ulama di Mekah.

Ia menulis 115 kitab, meliputi ilmu fikih, tauhid, tafsir, tasawuf, dan hadis.

3. Syekh Junaid Al-Batawi.

Syekh Junaid Al-Batawi merupakan ulama Indonesia yang pernah bermukim selama 60 tahun di Mekah.

Baca juga : Sembilan Nama Setan dan Tugas Mereka Menurut Syekh Nawawi Al-Bantani

Melansir dari situs resmi NU, Syekh Junaid memiliki pengaruh besar dalam membangun Indonesia. Ulama keturunan Betawi tersebut memiliki pengaruh yang kuat pada abad ke-19 dan sempat menjadi poros utama pergerakan Islam di Jakarta.

Menurut jurnal Mecca in The Latter Part of 19th Century karya Hurgronje, terdapat catatan ulama asal Jawa yang berasal dari tanah Betawi bernama Junaid. Ia disebut sudah menetap selama 50 tahun. 

Baca juga: Tujuh Huruf tidak Ada dalam Surat Al-Fatihah, Apa Hikmahnya

Ia bermukim di Tanah Suci sejak 1834. Ia dikenal sebagai syaikhul masyaikh para ulama mazhab Syafii karena keluasan ilmunya. (Z-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya