Headline
RI-AS membuat protokol keamanan data lintas negara.
F-35 dan F-16 menjatuhkan sekitar 85 ribu ton bom di Palestina.
PENGAMAT internasional Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) Faris Al-Fadhat mengatakan bahwa serangan yang menewaskan pemimpin Hamas Ismail Haniyeh akan berdampak pada upaya gencatan senjata dan meningkatkan eskalasi konflik di Timur Tengah.
"Dampaknya, kita akan melihat eskalasi yang dalam beberapa hari ke depan. Potensi untuk meningkatnya gejolak akan sangat kuat sekali karena Ismail Haniyeh ialah figur atau elite atau pemimpin Hamas yang memang dihormati," kata Faris dihubungi Media Indonesia, Rabu (31/7).
Menurut Faris, Haniyeh menjadi sosok sentral dan dihormati karena latar belakangnya yang berasal dari keluarga pengungsi. Sama halnya dari kebanyakan warga Gaza yang hidup di kamp pengungsian.
Baca juga : Wapres: Ismail Haniyeh Pejuang Kemerdekaan Palestina
"Jadi orang Hamas itu banyak melihat figur Haniyeh ini sebagai figur yang jadi contoh orang yang sederhana dan orang yang latar belakangnya sama dengan mereka yang lama hidup di kamp pengungsian," sebutnya.
Dia menambahkan bahwa kondisi ini juga membuat Hamas akan semakin sulit diajak berdialog untuk gencatan senjata permanen. Apalagi jika permintaan Hamas yang tidak dipenuhi.
"Hamas sudah merasa kecewa dan sakit hati dengan yang sudah dilakukan oleh pemerintah Israel. Apalagi kita melihat negara-negara Barat tampaknya seperti tidak terlalu powerful untuk memaksa Israel mengikuti kepentingan-kepentingan bersama," tegasnya.
Baca juga : Muhammadiyah Imbau Dunia Kutuk Israel Bunuh Ismail Haniyeh
Meskipun serangan terhadap Haniyeh cukup mengejutkan tetapi Israel telah lama memburu para pemimpin Hamas tersebut.
"Ini cukup mengejutkan banyak pihak tentu kita di Indonesia, terutama pemerintah Indonesia yang dalam banyak kesempatan menunjukkan sikap membela perjuangan Palestina. Saya yakin pemerintah Indonesia juga merasa bersimpati atas meninggalnya Ismail Haniyeh," lanjutnya.
Faris menyebut Haniyeh tidak hanya menjadi target bunuh Israel tetapi Mahkamah Internasional juga mengeluarkan perintah penangkapannya karena dianggap ikut melakukan kejahatan perang di Israel.
Baca juga : Kelompok Islam dari Yaman dan Pakistan Kecam Israel Bunuh Ismail Haniyeh
"Namun orang sudah banyak menduga karena Ismail Haniyeh sudah cukup lama menjadi target dari pemerintah Israel untuk dikejar dan sudah keluar keputusan di Mahkamah Internasional untuk menangkap Ismail Haniyeh," tambahnya
Faris tak memungkiri bahwa Israel berada di balik serangan itu dan pihak yang bertanggung jawab atas kematian pemimpin Hamas tersebut.
"Kita juga melihat peristiwa sebelumnya bahwa keluarganya Ismail Haniyeh juga ikut dibunuh Israel. Karenanya, dalam hal ini, sangat kuat dugaan bahwa ini yang bertanggung jawab ialah Israel," pungkasnya. (Z-2)
ISRAEL memiliki sejarah panjang dalam melakukan operasi pembunuhan pemimpin politik Hamas Ismail Haniyeh di Teheran, Iran.
REZIM Zionis bertekad menghabisi infrastruktur strategis sealigus pemimpin Houthi di Yaman setelah sebelumnya berhasil membunuh pemimpin biro politik Hamas Ismail Haniyeh.
Menteri Pertahanan Israel, Israel Katz, mengungkapkan Israel membunuh pemimpin politik Hamas, Ismail Haniyeh, di Tehran pada Juli, sebagai upaya Israel menghancurkan kelompok Hamas.
Militer Israel memastikan pihaknya membunuh pemimpin Hamas Yahya Sinwar yang dianggap sebagai dalang serangan 7 Oktober di Israel. Siapa Yahya Sinwar?
PASUKAN Pertahanan Israel (IDF) merencanakan balasan serius dan besar atas serangan Iran dan mengharapkan bantuan dari para mitra di kawasan itu.
SEDIKITNYA terdapat tiga bangunan di Pangkalan Udara Nevatim Israel yang terkena serangan rudal Iran pada awal pekan ini. Ini menurut gambar citra satelit Planet Labs.
PERDANA Menteri Kanada Mark Carney mengumumkan bahwa negaranya berencana untuk mengakui Negara Palestina di Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).
Prancis jadi negara berkekuatan besar pertama di Eropa yang menyatakan secara terbuka niatnya mengakui Palestina.
KEMENTERIAN Luar Negeri (Kemenlu) Republik Indonesia kembali menekankan pentingnya rencana politik yang adil dan menyeluruh dengan solusi dua negara, Israel dan Palestina.
PEMERINTAH Tiongkok mendukung rencana Prancis untuk menyampaikan pengakuan atas kedaulatan Palestina dalam sidang Majelis Umum PBB pada September 2025.
PRESIDEN Prancis Emmanuel Macron mengumumkan negaranya akan secara resmi mengakui Negara Palestina dalam Sidang Majelis Umum PBB pada September.
Indonesia mengutuk keras tindakan sepihak Zionis Israel untuk memaksakan kedaulatan terhadap wilayah Tepi Barat yang mereka jajah sebagaimana yang disetujui parlemen Israel itu.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved