Headline

Pengacara Tannos menggunakan segala cara demi menolak ekstradisi ke Indonesia.

Fokus

Sekitar 10,8 juta ton atau hampir 20% dari total sampah nasional merupakan plastik.

Sekretaris Jenderal PBB Serukan Keberanian Politik untuk Mengakhiri Perang di Gaza

Thalatie K Yani
16/7/2024 06:55
Sekretaris Jenderal PBB Serukan Keberanian Politik untuk Mengakhiri Perang di Gaza
Sekjen PBB Antonio Guterres menyerukan agar pihak-pihak yang terlibat dalam perang di Gaza menunjukkan keberanian politik(Akun X)

SEKRETARIS Jenderal PBB Antonio Guterres mengatakan pihak-pihak yang terlibat dalam perang di Gaza harus menunjukkan keberanian politik dan kemauan untuk mencapai kesepakatan guna mengakhiri konflik.

“Level pertarungan dan kehancuran yang ekstrem di Gaza tidak dapat dipahami dan tidak dapat dibenarkan,” tulis Guterres dalam sebuah postingan di X (Twitter).

“Tidak ada tempat yang aman. Di mana-mana adalah zona pembunuhan potensial.”

Baca juga : PBB: Dunia Hanya Menyaksikan Kematian dan Kehancuran Gaza

Pernyataan ini muncul seiring dengan kemajuan yang tampaknya dicapai dalam beberapa hari terakhir mengenai kemungkinan kesepakatan, dengan Israel dilaporkan sedang mempersiapkan tim negosiasi baru sementara Qatar dan Mesir terus menjadi mediator.

Masalah gencatan senjata Gaza menjadi pembicaraan Perdana Menteri Inggris yang baru, Keir Starmer, saat menelepon Raja Abdullah dari Yordania.

Pemerintah Inggris menyebutkan dalam pernyataan singkat bahwa perdana menteri memperbarui raja mengenai hasil kunjungan pertama Menteri Luar Negeri David Lammy ke kawasan tersebut selama akhir pekan.

Baca juga : Antonio Guterres dan David Cameron Dukung Usulan Gencatan Senjata Biden untuk Gaza

Mereka sepakat bahwa gencatan senjata segera adalah “hal yang sangat penting untuk memastikan sandera keluar dan bantuan dapat masuk ke Gaza,” dan mengatakan mereka menantikan pertemuan secara langsung pada kesempatan pertama.

Pengadilan Abdullah mengatakan raja menekankan “perlunya memobilisasi komunitas internasional untuk mencapai gencatan senjata yang segera dan langgeng di Gaza.”

Sementara itu, Kantor Koordinasi Urusan Kemanusiaan PBB (OCHA) telah mendokumentasikan tiga serangan massal Israel, bersama dengan lima serangan mematikan lainnya, dalam tiga hari menjelang 14 Juli.

Baca juga : Antonio Guterres Terus Suarakan Gencatan Senjata

Serangan paling mematikan adalah serangan di al-Mawasi pada pagi 13 Juli, yang menewaskan setidaknya 90 warga Palestina setelah menghantam tenda pengungsi, dapur umum, dan titik air.

PBB mencatat korban tewas termasuk anak-anak dan perempuan, serta tiga anggota tim Pertahanan Sipil Gaza yang menjadi sasaran setelah tiba di lokasi untuk membantu orang-orang.

Peristiwa massal lainnya terjadi pada hari yang sama beberapa jam kemudian, menghantam tempat ibadah darurat di kamp pengungsi Shati di barat Kota Gaza, menewaskan 22 orang.

Serangan ketiga menghantam sekolah UNRWA di Nuseirat pada 14 Juli tempat pengungsi Palestina berlindung, menewaskan setidaknya 15 orang dan melukai 80 lainnya.

Antara sore 11-15 Juli, setidaknya 319 warga Palestina tewas dan 802 terluka, menurut Kementerian Kesehatan di Gaza.



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Thalatie Yani
Berita Lainnya