Headline
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.
PRESIDEN Joe Biden mengakui Demokrat garis depan mungkin akan menjauh dari dukungannya sebagai calon presiden utama mereka karena mereka menghadapi tantangan besar dalam pemilihan ulang mereka, di tengah kekhawatiran tentang bagaimana pencalonannya dapat mempengaruhi hasil pemilihan di distrik-distrik kunci.
“Kenyataannya adalah saya memahami kepentingan diri seorang kandidat. Jika mereka berpikir bahwa berlari bersama Biden di puncak tiket akan merugikan mereka, maka mereka akan menjauh. Saya mengerti itu,” kata Biden kepada para reporter dalam sebuah konferensi pers.
Presiden membandingkannya dengan pengalamannya saat dia mencalonkan diri di Delaware ketika negara bagian itu tidak sekuat Demokrat di tingkat nasional.
Baca juga : Presiden Joe Biden Berupaya Menghidupkan Kembali Kampanye Pemilihannya di Tengah Keraguan Demokrat
Presiden juga mempertanyakan akurasi polling dengan mengatakan bahwa kampanye sebenarnya belum benar-benar dimulai.
“Seberapa akurat polling-polling saat ini menurut kalian?” kata Biden.
“Intinya adalah bahwa semua data polling saat ini, yang saya rasa terlalu dini karena kampanye sebenarnya belum dimulai, maksud saya, belum mulai dengan sungguh-sungguh. Sebagian besar waktu, kampanye baru benar-benar dimulai setelah September – setelah Hari Buruh. Jadi, banyak hal bisa terjadi.”
Baca juga : Joe Biden Dilengserkan Usianya
Sementara itu, mantan Presiden Donald Trump memanfaatkan sebuah kekeliruan dari jawaban pertama presiden dalam konferensi pers tersebut.
Trump menggunakan pos di Truth Social untuk menyoroti momen di mana Biden secara keliru menyebut Wakil Presiden Kamala Harris sebagai “Wakil Presiden Trump.”
“Joe yang Curang memulai Konferensi Pers ‘Big Boy’-nya dengan, ‘Saya tidak akan memilih Wakil Presiden Trump untuk menjadi wakil presiden, meskipun saya pikir dia tidak memenuhi syarat untuk menjadi presiden.’ Kerja yang hebat, Joe!” tulis Trump, disertai dengan cuplikan video momen tersebut.
Baca juga : Biden Berharap Raih Kemenangan Mudah di South Carolina
Beberapa Republikan di Kongres juga memanfaatkan kekeliruan ini, dengan Perwakilan Florida Anna Paulina Luna menggunakan kesalahan tersebut sebagai alasan untuk melanjutkan seruannya agar Jaksa Agung Merrick Garland merilis rekaman wawancara antara Biden dan Robert Hur, mantan penasihat khusus.
Sementara itu, Senator Kansas Roger Marshall menegaskan kembali dukungannya untuk Trump.
“Donald Trump bukanlah Wakil Presiden kita saat ini, tapi dia akan menjadi Presiden kita berikutnya,” tulis Marshall. (CNN/Z-3)
Korea Selatan menggelar pemilu presiden mendadak setelah krisis politik akibat darurat militer oleh mantan Presiden Yoon Suk Yeol.
Wali Kota Warsawa Rafal Trzaskowski meraih kemenangan tipis dalam pemilihan presiden Polandia, menurut hasil jajak pendapat saat pemungutan suara berakhir.
Korea Selatan akan menggelar pemilu presiden pada 3 Juni 2025, setelah Mahkamah Konstitusi resmi mencopot Yoon Suk Yeol dari jabatan presiden akibat deklarasi darurat militer.
MAHKAMAH Konstitusi mengambil putusan cemerlang, memperkuat demokrasi dengan memulihkan makna kedaulatan rakyat.
Tidak hanya partai politik, tetapi juga masyarakat yang akan memilih dalam hal pemilihan presiden dan wakil presiden tentunya
KANDIDAT Presiden dari Partai Demokrat Kamala Harris mengakui kekalahannya dari kandidat Partai Republik Donald Trump dalam Pilpres AS.
Iravani menekankan bahwa konflik terbaru dengan Israel bukan masalah regional dan bukan sekadar serangan terhadap satu negara.
Pertahanan udara Amerika Serikat (AS) membantu Israel menghalau rudal-rudal yang ditembakkan militer Iran.
Pertamina berencana melakukan pergeseran (shifting) sumber impor minyak mentah (crude) dari beberapa negara ke Amerika Serikat.
Serangan Israel menargetkan program nuklir Iran serta sejumlah fasilitas militer lainnya.
AMERIKA Serikat mengevakuasi staf diplomatik dari kedutaan besarnya di Baghdad, Irak. Seorang pejabat Departemen Luar Negeri AS mengonfirmasi itu kepada Anadolu, Rabu (11/6).
Pemerintah Indonesia terus melakukan pendampingan melalui perwakilan RI di Amerika Serikat dengan bantuan konsuler.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved