Headline
Pemerintah merevisi berbagai aturan untuk mempermudah investasi.
Hingga April 2024, total kewajiban pemerintah tercatat mencapai Rp10.269 triliun.
KORBAN tewas akibat banjir di Bangladesh minggu ini telah meningkat menjadi delapan orang. Bencana hidrometeorologi itu juga menyebabkan lebih dari dua juta orang terkena dampaknya, setelah hujan lebat mengakibatkan sungai-sungai besar meluap.
Negara berpenduduk 170 juta jiwa di Asia Selatan dan dilintasi ratusan sungai ini telah mengalami bencana banjir yang berulang dalam beberapa dekade terakhir.
Perubahan iklim telah membuat curah hujan semakin tidak menentu dan mencairnya gletser di bagian hulu pegunungan Himalaya.
Baca juga : Hujan Deras, Sejumlah Wilayah di Jakarta Tergenang Air
"Dua remaja laki-laki tewas ketika sebuah perahu terbalik di perairan Shahjadur," kata kepala polisi kota pedesaan utara Sabuj Rana.
“Ada sembilan orang di perahu kecil itu. Tujuh orang berenang ke tempat aman. Dua anak laki-laki tidak bisa berenang. Mereka tenggelam,” tambahnya.
Bishwadeb Roy, seorang kepala polisi di Kurigram, mengatakan bahwa tiga orang lainnya tewas dalam dua insiden sengatan listrik terpisah setelah perahu mereka terjerat kabel listrik di air banjir.
Baca juga : Cuaca Ekstrem Ancam Puluhan Kabupaten dan Kota di Jawa Tengah
"Tiga orang lainnya tewas dalam insiden terpisah terkait banjir di seluruh negeri,” ujarnya.
Pemerintah mengatakan telah membuka ratusan tempat penampungan bagi orang-orang yang terlantar akibat perairan dan mengirimkan makanan serta bantuan ke distrik-distrik yang terkena dampak paling parah di wilayah utara negara tersebut.
“Lebih dari dua juta orang terkena dampak banjir. Tujuh belas dari 64 distrik di negara ini terkena dampaknya,” kata Kamrul Hasan, sekretaris kementerian manajemen bencana.
Baca juga : Hujan Lebat dan Debit Air Sungai Naik, 138 Warga Pabalutan Mengungsi
Hasan menyebut situasi banjir mungkin memburuk di wilayah utara dalam beberapa hari mendatang karena Brahmaputra, salah satu saluran air utama Bangladesh, mengalir di atas tingkat bahaya di beberapa wilayah.
Di distrik Kurigram yang paling parah terkena dampaknya, delapan dari sembilan kota pedesaan terendam air banjir.
"Kami hidup dengan banjir di sini. Tapi tahun ini airnya sangat tinggi. Dalam tiga hari, Brahmaputra naik setinggi enam hingga delapan kaki (2-2,5 meter),” kata Abdul Gafur, seorang anggota dewan lokal di distrik tersebut.
Baca juga : Banjir dan Tanah Longsor Melanda Kabupaten Nias Barat, Ribuan Jiwa Terdampak
“Air banjir telah menggenangi lebih dari 80 persen rumah di daerah saya. Kami mencoba mengirimkan makanan, terutama beras dan minyak nabati. Namun saat ini terjadi krisis air minum,” sebutnya.
Bangladesh sedang mengalami monsun musim panas tahunan, yang mengakibatkan curah hujan tahunan mencapai 70-80 persen di Asia Selatan, serta kematian dan kehancuran yang sering terjadi akibat banjir dan tanah longsor.
Curah hujan sulit diperkirakan dan sangat bervariasi, namun para ilmuwan mengatakan perubahan iklim membuat musim hujan semakin kuat dan tidak menentu. (France24/Z-10)
Skuad Garuda sudah menekan sejak menit awal babak pertama. Peluang pertama datang di menit ke-11. Saddil Ramdani yang menusuk dari sisi kanan melepaskan tendangan dari luar kotak penalti.
Badai itu mendarat pada Sabtu (9/11) tengah malam waktu setempat di dekat Pulau Sagar di Bengal Barat India dan diperkirakan akan menyebabkan gelombang besar setinggi 2 meter.
Topan Bulbul juga menyebabkan pelabuhan dan bandara di India serta Bangladesh ditutup
Hakim Mojibur Rahman menyatakan bahwa ketujuh orang itu akan dieksekusi mati dengan cara digantung.
TUJUH teroris kemarin dijatuhi hukuman mati oleh pengadilan Bangladesh terkait serangan mematikan di tahun 2016.
Kebakaran di bidang industri merupakan hal biasa di Bangladesh, terutama saat memasuki musim kering. Penyebab kebakaran biasanya dipicu lemahnya penegakan aturan keselamatan.
Elizabeth Rush, finalis Penghargaan Pulitzer, memperkenalkan buku terbarunya, The Quickening, yang mendokumentasikan ekspedisi ke Gletser Thwaites di Antartika.
Pencairan gletser yang terus menerus terjadi di Selandia Baru merupakan dampak dari adanya perubahan iklim
Kemungkinan perlu waktu berhari-hari untuk menemukan lebih banyak mayat di bawah berton-ton batu dan puing-puing lainnya serta lapisan tebal lumpur.
RENTETAN kejadian cuaca ekstrem mulai dari kekeringan sampai banjir berskala besar dan dampak-dampak lain dari perubahan iklim sedang meningkat di Asia.
Pemanasan ekstrem selama dua tahun berturut-turut di Pegunungan Alpen melenyapkan 10% volume gletser di Swiss. Ini sama besar dengan yang hilang dalam tiga dekade sebelum 1990.
ORGANISASI Meteorologi Dunia (WMO) menyatakan tahun 2023 sebagai tahun terpanas dan memperingatkan potensi peningkatan kejadian banjir, kebakaran hutan, pencairan hingga gletser di 2024.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved