Headline

Presiden Prabowo resmikan 80.000 Koperasi Merah Putih di seluruh Indonesia.

Fokus

Terdapat sejumlah faktor sosiologis yang mendasari aksi tawur.  

Bangladesh Berkabung, Pesawat Jatuh Tewaskan Puluhan Orang di Sekolah

Ferdian Ananda Majni
22/7/2025 10:00
Bangladesh Berkabung, Pesawat Jatuh Tewaskan Puluhan Orang di Sekolah
Pasukan pemadam kebakaran dan tim penyelamat mencari korban di reruntuhan sekolah yang rusak dan terbakar usai ditabrak jet tempur di Dhaka, Bangladesh.(AFP)

SEBUAH pesawat tempur latih milik Angkatan Udara Bangladesh jatuh dan menabrak kompleks pendidikan Milestone School and College di kawasan Uttara, Dhaka, pada Senin (21/7), sekitar pukul 13.00 waktu setempat. 

Insiden itu mengakibatkan 20 korban jiwa, termasuk pilotnya. Informasi tersebut dikonfirmasi oleh pihak militer dalam pernyataan resmi.

Pesawat jenis F-7 BGI itu jatuh ketika siswa tengah mengikuti ujian dan kegiatan belajar-mengajar rutin di kampus tersebut. 

Pihak militer menyatakan, pilot Letnan Penerbang Mohammed Toukir Islam telah melakukan segala upaya untuk mengalihkan pesawat dari area permukiman padat ke lokasi yang lebih jarang penduduknya sebelum akhirnya jatuh. 

Sebanyak 171 orang dilaporkan mengalami luka-luka akibat insiden tragis ini.

Menurut Mohammad Maruf Islam, direktur gabungan di Institut Bedah Plastik dan Luka Bakar Nasional Dhaka, sebagian besar korban luka adalah anak-anak berusia antara 8 hingga 14 tahun. Banyak dari mereka kini menjalani perawatan intensif di rumah sakit tersebut dan rumah sakit lainnya.

Rekaman video sesaat setelah kejadian menunjukkan kobaran api besar dan asap hitam pekat membumbung tinggi dari lokasi jatuhnya pesawat. 

Puing-puing pesawat terlihat menghancurkan bagian dinding bangunan sekolah, merusak pagar besi, dan menciptakan lubang besar. 

Suasana kepanikan juga tergambar dalam video yang beredar di media sosial, dengan warga yang menjerit dan menangis di sekitar lokasi.

Masud Tarik, seorang guru di sekolah tersebut, menuturkan pengalamannya.

"Ketika saya menjemput anak-anak saya dan pergi ke gerbang, saya menyadari sesuatu datang dari belakang. Saya mendengar ledakan. Ketika saya melihat ke belakang, saya hanya melihat api dan asap," katanya.

Reporter Al Jazeera yang melaporkan dari Dhaka, Tanvir Chowdhury, menyebut bahwa proses pencarian dan evakuasi hampir selesai. 

"Banyak korban berada dalam kondisi parah di rumah sakit luka bakar dan rumah sakit lokal lainnya," ujarnya.

Hari berkabung nasional

Menanggapi tragedi ini, Perdana Menteri sementara Muhammad Yunus menyatakan pada Selasa (22/7) sebagai hari berkabung nasional. 

"Kerugian yang dialami oleh angkatan udara, para siswa, orang tua, guru, dan staf, serta lainnya dalam kecelakaan ini tidak dapat diperbaiki," katanya melalui unggahan di platform X.

Pemerintah juga telah mengaktifkan saluran darurat di Institut Nasional Bedah Plastik dan Luka Bakar untuk menanggapi kebutuhan para korban, sementara Masyarakat Bulan Sabit Merah Bangladesh menggalang donasi bagi para penyintas.

Insiden ini terjadi hanya sebulan setelah kecelakaan fatal Air India di Ahmedabad, India, yang menewaskan 241 dari 242 penumpang serta 19 orang di darat, menjadikannya tragedi penerbangan paling mematikan dalam satu dekade terakhir. (Fer)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Irvan Sihombing
Berita Lainnya